.
.
"AKU TAK MENERIMA KEMATIAN KU!""KEMARI KALIAN PARA DEWA!"
"AKU TAK TAKUT!AKU SUDAH CUKUP MENDERITA DI TANGAN TAKDIR SEKARANG AKU AKAN BENAR BENAR MURKA KEPADA KALIAN!"
.
.
.
Angin kencang berhembus di sertai badai topan dan hujan deras mulai turun membasahi area hutan.Petir menggelegar, daun daun bergoyang terlalu keras karena sapuan angin yang sangat kuat di dekat sebuah makam yang basah akan air hujan, petir menggelegar.
Nama yang tertulis adalah 'tokito Yuichiro,' telah tiada Beberapa bulan yang lalu saat petir dengan kilat terang kembali menyambar.
Nisan nya bergetar, mulai menunjukkan cahaya dan entah sejak kapan perlahan lahan muncul sebuah array yang tercipta dari darah segar di atas tanah.
Array itu terlihat rumit, melingkar dan membentuk tulisan tulisan kuno menggunakan darah yang seolah di bentuk oleh tangan sesosok hantu tak kasat mata.
Suara gemerincing terdengar, perlahan sosok hantu itu terlihat. Wajah nya begitu pucat dan terlihat kosong tanpa emosi.
Rambut nya hitam legam dengan ujung berwarna hijau mint di ujung nya tengah berusaha menulis array secara kasar dengan tangan nya menggunakan darah entah dari mana.
Ia telus bergerak, menulis setiap coretan menggunakan darah lalu tersenyum ngeri saat melihat hasil nya.
Ia mendongak, menatap hujan yang perlahan reda lalu terbaring tak sadarkan diri dengan ruh yang perlahan berubah menjadi raga menyeret jiwa seseorang dari dimensi lain untuk masuk ke dalam raga baru nya.
'jiwa yang penuh dengan kegelapan aku memberikan raga baru ku pada mu. Bunuh mereka yang telah membuat hidup manusia menjadi sengsara dan jadikanlah aku sebagai media alat mu,'
.
.
.
.
'dimana ini?' batin (m/n) dengan penampilan asli nya tengah berjalan di tengah ruang hampa yang begitu suram sendirian tanpa seorang pun selain diri nya di sana.Ia terus berjalan, ah dia ingat. Dia baru saja menggunakan seluruh energi nya untuk menyelamatkan kawan lama nya dan tiba tiba ia berada di sini.
Ia terdiam, (m/n) berhenti dan termangu saat melihat sosok berhaori merah nampak membelakangi nya sejenak terlihat seperti kokushibo namun dengan rambut yang sedikit berbeda meski hampir sama.
"......."(m/n) termenung, menatap sosok itu yang perlahan menoleh dengan wajah tak terlalu jelas lalu mengangkat tangan nya dan..
.
.
.
PLAK(M/n) menunduk, merasakan perih bercampur panas di pipi nya yang baru saja di tampar sosok tak jelas tersebut yang mulai menunjuk ke arah lain seolah memberi nya jalan yang benar.
"....pergi ke sana, kau tak boleh ada di sini,"
"........."(m/n) masih menunduk, meringis merasakan sakit di pipi nya lalu menoleh ke arah yang di tunjuk sosok itu ternyata adalah sebuah cahaya berwarna biru cerah yang telah menunggu nya sejak lama.
".....untuk apa aku ke sana? Apa aku bisa bertemu dengan bayi ku Izana?"sosok itu hanya bergeming, mendorong bahu (m/n) secara kasar dan berkata,".....raga ada di bawah jurang tapi hati ada di surga. Sekarang kembali ke sana dan selesaikan plot nya dengan sempurna,"
(M/n) berdecih, berniat menantang sosok itu dengan tak bergerak seinci pun dari tempat nya dan menyahut sinis,"oh ya benarkah? Anda pikir saya siapa?saya adalah tipe orang yang jika di sodorkan ribuan cangkir berisi teh manis dan satu teh berisi racun, maka saya akan memilih cangkir berisi racun tersebut dan meneguk nya sebelum tersenyum kepada orang lain. Kenapa saya harus kesana?"
"......."sosok itu tak menjawab, menurunkan lengan nya dan menatap insten ke arah (m/n) yang tak bisa melihat jelas wajah nya.
"....dan aku adalah orang yang mengambil cangkir berisi teh dan memasukkan racun ke dalam nya untuk menemani mu, sekarang pergi dan bangkitkan aku dari kubur sebagai mayad buas mu. Aku...akan membantu mu mengalahkan kisaki,"
Deg
(M/n) terbelalak, mata nya bergetar lalu menggertakkan gigi nya kesal dan berkata,"persetan! Kau bukan kakek ku!aku hanya mendengarkan ucapan kokushibo!!"pekik (m/n) menjerit tertahan saat perlahan sosok itu memperjelas wajah nya di hadapan nya yang terlihat syok saat itu juga.".....aku bukan kakek mu, tapi aku adik kakek mu."Tsugikuni Yoriichi
DEG
.
.
.
.
."Tsugikuni sa-, ucapan Takemichi terhenti, menatap syok ke arah Yuichiro yang nampak tak benar saat ini.
"I-itu,"Takemichi menutup mulut nya tak percaya, hampir menjerit histeris kala melihat tubuh itu berkedip kedip dengan dua wujud bergantian.
Wujud Yuichiro dan (m/n) seolah tak ada yang ingin mengalah satu sama lain. Bertarung memperebutkan satu jiwa yang masih ada.
Satu detik menjadi Yuichiro lalu detik selanjutnya menjadi (m/n).
Dua raga di dalam satu jiwa ini berkedip seolah memperebutkan ini kala Takemichi bersimpuh di hadapan nya dan menatap nya sembari berderai air mata.
"Memang kau rupa nya,"lirih nya mengusap air mata nya dengan hati serasa di cabik cabik lalu menggenggam tangan Yuichiro atau (m/n) yang terbaring kaku di tempat nya.
BRAK
"ONIII CHAN!"tak cukup dengan satu kejutan, Takemichi kembali di kejutkan oleh Emma yang berlari dan menatap terkejut ke arah nya juga Yuichiro atau (m/n) yang terbaring tak sadarkan diri di hadapan mereka."A-apa yang terjadi nii Chan!"ucap Emma menggoyangkan tubuh yang hampir kehilangan jiwa nya itu dan menangis tersedu sedu.
Takemichi merasa linglung. Ah...salah nya...
Seandainya dia tak mendapat serangan entah dari mana maka Yuichiro atau (m/n) tak akan seperti ini.
Bahkan sebelum nya ia tak mendapat luka apapun selain goresan tipis tak berarti apa apa.
"Emma Chan, tolong mundur sebentar,"
"Takemichi?"Emma yang menatap Takemichi dengan air mata di pelupuk mata nya.
Takemichi hanya tersenyum, gadis itu mundur kala melihat pemuda itu mulai menghirup nafas dalam dalam.
Jika tak bisa di sembuhkan dengan obat maka pakai cara lain.
Tak ada penyakit yang tak bisa di sembuhkan di dunia ini selain tua.
Tangan nya terangkat, merogoh sesuatu di dalam saku haori nya dan mengeluarkan sebuah tusuk konde berwarna putih dengan bahan giok murni namun saat benda itu di dekatkan dengan Yuichiro atau (m/n), sinar berwarna pelangi lembut nampak mewarnai nya dengan sedikit kerlipan kecil yang muncul di sekitar nya.
Mata Takemichi terbuka, menunjukkan pola bunga Peony sebelum akhirnya menancapkan tusuk konde itu tepat di dada Yuichiro yang mendongak seketika.
Emma berteriak, menatap darah yang di muntahkan sang kakak sedangkan Takemichi hanya mengatakan,"Secret form, White Admist snow,"
Sebuah ilusi bunga Peony berukuran besar muncul dari tempat yang di tusuk lalu bersinar dan menyelimuti tubuh Yuichiro atau (m/n) yang perlahan kembali menjadi Yuichiro seutuhnya.
.
.
.
"Hanya raga yang bisa ku perbaiki Emma Chan tapi jiwa nya tersesat entah kemana,"TakemichiDeg
TBC
Aish makin ngawur aja gua lama lama
Jangan lupa vote nya Minna (人 •͈ᴗ•͈)
![](https://img.wattpad.com/cover/306157121-288-k93249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Gak Lanjut)The Moon and the mist᠂⸱ེ̀.𖧷KNY X Tokrev X Male Reader
Fanfictionmati lalu masuk ke dalam tubuh tokito Yuichiro dan di temukan oleh kakek buyut sendiri sebelum di jadikan murid rahasia nya? yah, itu lah yang di rasakan seorang pemuda bernama Kurokawa (m/n). pemuda yang tewas demi menjadi tameng saudara kembar nya...