13.the 1 of the three Guardians

784 164 4
                                    

.
.
.
"Jadi kau bukan iblis dan kau tak tau siapa yang menaruh banyak iblis di wilayah mu?"tanya mitsuri setelah mendengar cerita senju yang hampir menangis histeris sebisa nya.

"Ya! Aku satu dari tiga penjaga wilayah di sini! Entah bagaimana cara nya terdapat banyak iblis di sini dan aku juga tak menginginkan mereka menyentuh tempat ku!!"senju mengembungkan pipi nya kesal, menatap jengkel ke arah Yuichiro dan mitsuri yang tertawa canggung di hadapan nya.

".....tapi nona hantu, banyak yang kami kirim kemari. Peringkat mereka pun juga Kinoe, itu tinggi loh dan tak ada yang kembali hidup hidup. Hanya nama mereka."ucap mitsuri berhasil membuat lidah senju Kelu.

Hutan ini besar dan lebat, tempat nya hampir mencapai puncak gunung dan ini bukan tempat yang mudah di jangkau iblis iblis liar.

Sebenarnya akhir akhir ini keadaan alam hantu belum terlalu kondusif, semua nya kacau karena perbuatan seseorang yang di duga bernama kisaki. Ia membuat ulah lagi dan membuat semua setan resah.

Bahkan setan pun resah dengan kisaki..

Alam bawah Sekarang sedang kacau. Kisaki melempar banyak tehnik terlarang ke dunia manusia dan menyebabkan banyak kematian dan di dunia bawah sendiri ia juga tak kalah meresahkan.

Kisaki ingin melawan dunia atas, yakni dunia para dewa tapi ia belum mendapat kekuatan besar hingga belum dapat di lakukan. Karena keresahan ke tiga alam ini dewa pun mengutus tiga penjaga yang bertugas mengurusi sisa sisa kekuatan kisaki yang menyebalkan.

Yuichiro manggut manggut mulai paham. Dia sendiri belum pernah melihat alam hantu seperti apa dan baru bertemu dengan penghuni nya saja jadi ia tak terlalu memusingkan apapun.

Tapi mengingat soal kisaki tetta, tiba tiba rahang nya mengeras tak lupa sorot mata yang menajam.

Mata Phoenix yang semula berwarna hijau itu sekilas menunjukkan warna merah Semerah darah dengan pupil berbentuk vertikal dan gigi taring nya yang menajam

"Kisaki Tetta lagi..."Yuichiro tersentak, tak berbeda dengan Takemichi yang saling pandang satu sama lain.

"He,"

"He,"

Yah lagipula di sini Takemichi belum mengetahui soal identitas Yuichiro yang sebenarnya.

"L-lalu kenapa banyak tingkat Kinoe yang tak dapat kembali jika iblis iblis di sini hanya setingkat iblis liar?itu tak wajar,"Takemichi yang akhirnya mendapat giliran bertanya dan di sahuti oleh mitsuri yang menganggukkan kepalanya tanda ikut bertanya"benar, meski banyak kenapa mereka tewas?"

Senju mengernyitkan alisnya kebingungan harus menjawab bagaimana. Ini memang wilayah nya, dari kaki sampai puncak gunung itu wilayah nya tapi ia tak memiliki hak mengusir makhluk lain di dalam nya bahkan termasuk para iblis meski ia sangat tak menyukai mereka.

Angin berhembus, membawa Bunga begonia yang berjatuhan begitupun daun daun kering yang telah lepas dari tangkai nya.

Senju mendongak, menatap ke arah Yuichiro yang menatap nya datar dan tersentak dengan rona tipis di wajah nya.

Wajah muda dan seolah tak peduli tapi saat tersenyum sangat membuat jantung berdebar debar, tangan kuat yang mengendalikan para hantu di bawah kaki nya, sorot mata tajam setajam Phoenix di usia muda dan sangat berbakat.

Anting Yuichiro bergerak gerak karena gerakan kecil yang di lakukan nya. Menoleh dan melebarkan mata saat senju berkata"....karena di sini tempat uppermoon pertama mencari makanan nya,"

Deg
Mitsuri terbelalak, Takemichi yang hampir menjerit histeris tanpa sadar telah memeluk pinggang Yuichiro yang terkejut bukan main. Secepat itu kah dia harus melawan Kokushibo?

"Kau benar Yuichiro Kun seharusnya kita pulang karena uppermoon pertama itu lebih kuat dari dua orang pilar, butuh 3 sampai 4 pilar untuk melawan nya, itu pun menggunakan kekuatan maksimum mereka!"Yuichiro menggeram penuh kekesalan.

Senju bangkit, angin berhembus membawa banyak kelopak bunga sakura yang perlahan berkumpul memutari tubuh nya

Keringat dingin bercucuran, senju menatap kelopak bunga di tangan nya lalu menatap ke arah ketiga pemburu iblis itu di hadapan nya dan berkata"lebih baik kalian pulang segera, uppermoon itu berada dekat dengan kalian,"

"HIIIIIIII!!"pekik Takemichi dan mitsuri merinding disko berbeda dengan Yuichiro yang masih mematung di tempat.

Penglihatan nya itu sudah mencapai ke penglihatan yoriichi, dia bisa melihat sedekat apa musuh nya sekarang dan itu benar benar percuma untuk lari.

"....percuma...dia sudah datang,"Yuichiro mendongak, menatap ke arah kokushibo yang berdiri di atas puncak sebuah pohon Pinus tinggi dengan background bulan purnama merah yang menambah kesan menakutkan apalagi saat ke enam mata tersebut menatap nya tanpa emosi meskipun Yuichiro dapat merasakan aura kedekatan dari tatapan nya.

".....pilar bulan Tsugikuni Yuichiro, siapkah engkau melawan diri ku ini?"Kokushibo

Yuichiro tersenyum miring, mengisyaratkan pada Takemichi dan mitsuri untuk melempar suar sinyal bantuan agar mengirim dua hashira ke sana sebagai bantuan nanti nya sedangkan tangan nya telah mengangkat gagang shizui ke atas kepala dan mengeluarkan nya dari sarung pedang keramat tersebut.

Kekehan terdengar dari Kokushibo dan Yuichiro, dalam batin nya ia merasa bangga dengan Yuichiro dan itu berhasil membuat Takemichi yang bisa membaca pikiran nya melotot bahkan hampir mengeluarkan mata nya ke arah nya.

"...tentu saja aku siap melawan anda, mantan pilar bulan era sengoku, Tsugikuni Michikatsu,"Yuichiro

DEG
"HAAAH?!"mitsuri dan Takemichi yang tercengang
.
.
.
.
.

"Oi kau adik nya Yui,"Emma menoleh, menatap ke arah seseorang yang mirip Yuichiro tengah memanggil nya yang tengah sibuk menyuruh para mayad hidup membersihkan seluruh kediaman dan menyiapkan makanan.

"Dare da?"tanya Emma memiringkan kepalanya ke samping saat muichiro menatap nya datar dan berjalan lalu berhenti tepat di depan nya.

Entahlah... biasanya anak rumput laut ini akan lupa dengan sangat cepat tapi jika itu menyangkut Yui, ia tak bisa melupakan nya bahkan selalu terbayang bayang di pikiran nya.

".....Yui itu punya ku,"Emma mengedipkan mata nya kebingungan, menatap ke arah Muichiro yang tiba tiba menatap nya balik dengan tatapan sinis.

"Bagaimana bisa orang sekuat Yui mempunyai adik selemah diri mu? Hanya bisa menyapu rumah dan membuat makanan, jika dalam pertempuran kau lebih cocok menjadi umpan kotor. Di bandingkan dengan ku, yang lebih pantas bersanding di samping Yui itu aku,"Emma Tersenyum, urat urat kecil di pipi nya mulai muncul dan mengepalkan tangan berusaha agar tidak menonjok wajah Muichiro yang terlalu songong di mata nya

"Tuan hashira....aku juga bisa melakukan sesuatu untuk mu,"Muichiro mengernyitkan alisnya tak paham, hendak bertanya namun suara Emma sudah terlebih dahulu menyela nya.

"PERGI DARI KEDIAMAN KAKAK KU KAU TUKANG IRI EMOSIAN! SENSIAN KURANG BELAIAN!!"

BUAGH
Dan chapter ini di akhiri dengan Muichiro yang terhempas hingga pingsan berkat panci gosong milik Emma.

TBC
Gini nih kalo nantang anak gadis jaman modern. Bukan nya nunduk yang ada malah ngelunjak. Mui Juga sih, kenapa harus cemburuan Ama Emma? Belum nanti kalo ada iguana, beuh. Auto menjerit panas bagai di neraka jahanam.

Ayo vote nya kalo pengen lanjut(人 •͈ᴗ•͈)

(Gak Lanjut)The Moon and the mist᠂⸱ེ̀.𖧷KNY X Tokrev X Male ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang