Yang Kutulis Tentangmu

71 8 2
                                    

(Aceh, 27 april 2023)


Disinilah aku sekarang
Merapatkan sweater yang ku kenakan, sesekali terbatuk karna udara dingin.Kupeluk erat lutut yang kujadikan tumpuan sejak dua jam terakhir aku duduk di sini.

Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama bahkan masih ada aroma tubuh nya di sini.Dulu kami akan menghabiskan waktu disini dengan menggambar sesekali bermain game hanya untuk bersenang-senang.

ruangan sederhana bernuansa putih, yang hanya di isi dengan sebuah meja belajar dimana ada dua buah gitar cantik bertenjer di atasnya, hanya itu.selebihnya hanya kosong bahkan lantai yang tidak ber alas.

Ini ruangan favorit kami,dirumah yang kami kira dulu bisa di isi dengan sejuta kebahagiaan.Nihil semuanya menjadi euforia yang kemudian membuat ku lagi dan lagi kehilangan alasan ku bertahan hidup

"Sayang, ruangan ini jadi kamar tamu aja"

"enggak bear... ruangan ini kosongin aja,kayaknya bagus buat nyimpen koleksi buku sama gitar kita di sini".

"Yaudah ruangan ini kosongin aja, kita isi ruangan lainnya ya, ini bakal jadi istana yang paling indah buat kita".

Mengenang nya, lagi dan lagi sungai nya mengalir di pipiku,masih dua hari yang lalu kita bernyanyi disini.Tapi pagi tadi kau paksa aku mengantar mu ke istanamu sendiri, tanah nya masih basah.

"Bear pulang..! Bagaimana aku setelah ini jika kamu tidak ada"

Kuraih sebuah buku diary dari atas meja, buku kesayangan mu, ingat sekali aku memberikan itu sebagai hadiah ulang tahun mu yang ke 17.

Kubuka lembaran pertama dari buku yang telah usang, terpampang jelas nama ku disana,kau ukir indah dengan tinta biru, warna kesukaan mu.

Terdayuh dayuh hatiku membaca nya, bimbang melanjutkan lembar berikutnya atau berhenti disini saja

Ingatan ku menerawang jauh tentang mu, ciptaan Tuhan yang termanis, sambil mendengarkan lagu favoritmu. Aku kembali kesana, tempat dimana aku berpikir bahwa selamanya tangan mu bisa ku genggam.

Arser Bramatya wicaksa, biar ku ceritakan apa yang kamu tulis disini,biar ku lantangkan pada semesta ku yang terenggut, aku memiliki anugrah terindah dari tuhan bersamaku.

"Nafisa Aghisti Danera"










FLASHBACK.............









































































Jangan takut merindukan apapun dari diriku
Ingat pulang untuk bersandar
bahuku tetaplah tempat mu

"Arser Bramatya wicaksa"

✨✨♡.



















Plak...

Sebuah tamparan yang mendarat di pipi ranum seorang gadis cantik yang sekarang hanya bisa meringis dan menundukkan kepalanya.

" Sudah berapa kali ku katakan, jangan pernah kamu muncul jika sedang ada tamu di rumah ini,kamu hanya membuat kami merasa malu pada orang yang melihat dirimu" perkataan pria paruh baya itu begitu menyakiti hati gadis yang hanya bisa menahan Isak tangis nya

Destiny Untuk ArserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang