Dayuh

12 5 0
                                    

°°°°

Rumah itu tempat mu pulang
Tidak butuh perantara
apa apa
Mereka ada saat kau butuh
Tempat bersandar
Tapi jika pintunya tertutup sebelum kau ketuk
Tolong berhentilah
Karna kau bukan tamu yang penghuninya tunggu
Sebab sejatinya rumah adalah tempatmu pulang saat lelah

(Destiny untuk Arser)













.._____________..


Ketika apa yang diharapkan senandika, ternyata hanya sebuah kalopsia.Salahkah jika detik itu, berharap pada sekelumit bahagia?

Katakan lah Dunia ini terlalu kejam, pada gadis yang di tubuh nya sudah tidak ada lagi tempat untuk menampung luka.Lalu untuk apa dia dibawa hadir kedunia yang bahkan tidak memberi nya waktu untuk tersenyum.

"DARI MANA KAMU!!!!"

Baru saja melangkahkan kakinya kedalam rumah, suara Husky ayahnya sudah membuat nya gemetar ketakutan.

"Nafisa dari rumah Arser pah" memilin jari jarinya sambil menunduk, Nafisa enggan melihat wajah Andy, yakin pasti akan dipukuli lagi kali ini.

"Anak bodoh!! Ngapain kamu pergi ke rumah orang ha?"

"Nafisa cuma jenguk umi sama Abi nya Arser pah"

"BOHONG!! Dasar kamu anak kurang ajar, ngapain kamu kesana jual diri? IYA?"

"Lo gak berhak hina gue,jaga ucapan Lo Andy"

Plak...

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Nafisa, sampai tubuhnya limbung dan tersungkur.

"Jaga bicaramu dengan orang tua,dasar anak tidak tau diri"

"Kenapa?"

Berdiri dan sedikit menyeringai Nafisa berjalan ke arah Andy

"Kenapa gue harus jaga ucapan gue sama Lo?"

"SAYA ORANG TUA KAMU!!"

"Orang tua? ORANG TUA LO BILANG? Dimana letak orang tuanya Andy,lo jadiin gue babu,lo siksa gue,lo pukul,lo tampar,lo cambuk pake sabuk,itu yang lo sebut orang tua?

Andy terdiam, pandangan matanya meredup, melihat tubuh kurus putri nya yang berjalan limbung ke arah nya.

"Kenapa pah, kenapa papa diam? pukul Fisa pa!!! Injak injak!! Atau bunuh Fisa sekarang juga pah, BUNUH FISA!!!"

"Masuk ke kamar kamu sekarang!!"

Andy memilih meninggalkan Nafisa, setidaknya hari ini nafisa tidak perlu menerima pukulan dan makian sekaligus

"Jangan senang dulu kamu,papamu lagi capek jadi dia gak mau mukulin kamu, bukan karna dia kasian" Sarah mendorong kepala Nafisa Kedinding kemudian berlalu begitu saja

"Emak gue emang kagak kayak emak nya si Arser" Nafisa bermonolog kasar sembari menggidikan bahu, masuk kedalam kamar nya.

Baru saja ingin merebahkan tubuhnya di kasur,Nafisa sudah di kejutkan dengan ketukan di pintu kamar nya

"Yaelah siapa lagi sih, susah banget liat gue tenang" bangkit dari posisinya Nafisa melangkah ke arah pintu

Cklek ..

Pintu terbuka, menampilkan sesosok gadis berusia 12 tahun disana, membawa banyak sekali kantung belanjaan yang Nafisa yakin pasti itu yang Nadia dapat dari perjalanan mereka.

Destiny Untuk ArserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang