13 | NARA ALYOSHA

18 15 0
                                    

HOLAA!!



RAMEINN KUYYY
.
.
.
ABSEN SPAM EMOJI (☕)
DISINI!!




ENJOYYY!!




☕☕☕

Tubuhnya kaku kala melihat sosok tamu di depannya. Laki-laki itu, laki-laki yang sudah ia tunggu kabarnya selama satu Minggu ini.

Hari sabtu sekarang tepat laki-laki itu datang, di hari di mana lelaki itu izin untuk lari, dan hari ini, hari sabtu ia kembali.

"Hai, Ra." Sapa Rangga. Nara hanya tersenyum sebagai respon. Ia menoleh ke belakang mencari sosok Nevan, takut kalau Abangnya itu akan menghajar Rangga.

Nara menggandeng lengan Rangga, membawa Rangga ke taman dekat komplek. Lebih nyaman dan aman bicara di sana.

Mereka berdua duduk di kursi kayu di bawah pohon besar. Tidak ada percakapan di antara mereka berdua, Nara fokus melihat ke arah depan dan menunggu Rangga untuk bicara. Dan
Rangga, ia masih asyik menatap wajah yang sudah satu minggu ia rindukan. Wajah Nara benar-benar membuat hatinya tenang, matanya beralih ke mata cantik Nara yang sembab.

Tangannya mengusap surai coklat milik Nara. Rasanya ia ingin sekali memeluk tubuh itu, dan bercerita banyak hal pada Nara.

"Kemarin kamu nggak sekolah, katanya sakit, sakit apa?" Tanya Rangga Nara menggelengkan kepalanya. Masih menunggu penjelasan dari Rangga, ia tidak mau basa-basi.

"Sakit apa?" Tanyanya mengulang.

"Demam biasa." Ia jawab saja, kalau tidak dijawab Rangga akan terus menanyakan pertanyaan yang sama dan berakhir tidak menjelaskan hal yang jadi masalah.

Rangga menarik tangannya dari kepala Nara. Membawa tangan mungil Nara ke dalam genggamannya. Nara menoleh ke arah Rangga, wajahnya lebam.

"Aku minta maaf."

"Buat apa? Kamu punya salah sama aku?
nggak, 'kan?" Rangga tersenyum ketika mendengar kata 'Aku' dari mulut Nara.

Nara menahan air matanya agar tidak jatuh. Mendengar penuturan dari mulutnya sendiri membuat ia sakit hati. Sudah tentu Rangga salah, tapi karna ia tidak mau terlihat terlalu memikirkan ia berkata seperti itu. Ia tidak mau terlihat lemah di hadapan Rangga, Rangga hanya teman, ya teman!

Nara melihat Rangga hanya menundukkan kepalanya. Tangan Nara basah, air mata Rangga jatuh begitu saja di punggung tangannya. Sekesal apapun ia dengan Rangga, ia tetap tidak tega melihatnya, tangannya menyeka air mata Rangga.

Rangga mendongak, melihat wajah Nara yang tersenyum.

"Maaf.."

Baru pertama kali melihat laki-laki menangis, apalagi ini Rangga, lelaki yang biasanya periang kini matanya mengeluarkan air. Sebegitu menyesal kah Rangga?

"Aku mau denger penjelasan dari kamu." Ujar Nara. "Kamu kemana aja?" Tanyanya serius.

Rangga tersenyum. "Aku baik-baik aja."

Nara berdecak. "Aku tanya kamu kemana? Bukan tanya kabar kamu gimana."

"Tapi sekarang aku udah kembali, Ra. Aku baik-baik aja, believe me fine now."

"Kamu masih nggak mau kasih aku penjelasan?"

Rangga terdiam. Diamnya Rangga menciptakan sakit hati.

"Jawab Rangga! Kamu kemana?!" Satu tetes air mata jatuh di pipi Nara. Nara menarik tangannya dari genggaman Rangga, menarik nafas dalam-dalam dan membuang kasar.

NARA ALYOSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang