Kamar tidur bernuansa abu putih di kelilingi harum Arobica Coffee. Siapa saja yang masuk ke dalam kamar itu pasti akan merasakan sensasi harum yang nikmat untuk di hirup.
Jam weker hitam milik gadis itu berbunyi di atas nakas, ia mengibaskan selimut ke kiri, lalu duduk di tepi ranjang untuk mengumpulkan nyawanya. Tanganya bergerak mengambil jam weker yang terus berbunyi untuk ia matikan.
Jam sudah menunjukan pukul enam pagi. Seperti biasa, setiap weekend ia akan memanjakan dirinya.
Bangun tidur ia langsung pergi ke kamar mandi untuk me time, yaitu luluran dan berbagai rangkaian untuk tubuhnya.
"Ra, kamu udah bangun?" Panggil Delmira dari luar kamar.
"Sudah, Ma." Nara langsung berjalan ke kamar mandi.
Ia gantungkan handuk putihnya di belakang pintu kamar mandi, tak lupa ia menyalakan keran air hangat. Kemudian gadis itu duduk di closet untuk menabung, salah satu kebiasaan pagi.
Satu jam ia melakukan ritual di dalam kamar mandi. Sekarang ia sudah terlihat lebih segar. Nara duduk di atas meja riasnya untuk melakukan morning skincare.
"Oke siap!" Gumamnya bangga melihat dirinya di pantulan cermin.
Entah ada angin darimana tiba-tiba gadis itu ingin selfie. Mungkin ketularan hobi Jihan dan juga Qiara.
Cekrek...
Cekrek...
Cekrek...
Puas Nara dengan beberapa foto yang ia tangkap. Percaya dirinya dalam dunia sosmed sudah kembali.
Cukup lama ia tidak pernah meng-upload fotonya di social media miliknya. Pagi yang secerah ini, ia akan meng-upload fotonya di Instagram status.
Hari weekendnya tidak seperti biasa. Weekend kali ini luar biasa. Mungkin efek janji Rangga. Janji Rangga akan menjemput Nara sehabis ikut Olimpiade di Bandung nanti.
Ponsel Nara terus berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Nara menyeritkan keningnya bingung. Kenapa banyak sekali pesan dari beberapa akun yang masuk di Dm-nya, tidak mau di ambil pusing. Nara beralih membuka aplikasi chating hijau.
Nara
|Pagi, Rangga. Hari ini aku berangkat ke Bandung jam 10.Nara
|Udah sih, cuma mau kasih kabar itu aja. Obat sariawan sama obat sakit giginya jangan lupa di minum. Bye.Hari ini adalah hari Sabtu, jadwal berangkat Nara ke Bandung jam sepuluh nanti. Dan acara Olimpiadenya akan di langsungkan hari Minggu, jam tujuh pagi. Maka dari itu, Nara harus berangkat hari sabtu sekarang supaya tidak terlambat.
Nara menaruh kembali ponselnya di atas nakas, lalu ia langsung lari pergi ke dapur membantu Delmira.
☕☕☕
Laki-laki yang satu ini sedang tersenyum menatap ponsel yang ia genggam.
Mungkin orang lain mengira Rangga itu gila, karena senyum-senyum dengan benda mati yang di genggamanya.
Padahal, Rangga tersenyum karena melihat foto Nara yang di post di status Instagram.
Kemudian tangan Rangga berpindah menekan aplikasi chat hijau. Untuk membalas pesan gadis yang baru saja ia lihat foto cantiknya di sosmed.
Membaca pesan yang dikirim Nara, tidak sia-sia ia memanipulasi nama obat itu, yang terpenting ia tidak membuat Nara terbebani.
Rangga
|Iya, Ra. Hati-hati, nanti pulangnya aku jemput.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA ALYOSHA
RomansaON GOING _________________ Nara Alyosha, gadis si pencinta kopi Tiramisu. Gadis cantik pembawa kebahagiaan bagi setiap orang yang ada di dekatnya, gadis ceria, baik, ramah, dan wajah cantiknya yang tiada dua. Kerumitan di dalam percintaan Nara selal...