5.

150 42 31
                                    

My favorite memory was meeting you.

****

"Tumben?"

Miko mendelik kaget saat Vita muncul di sebelah nya.

"Anj-Astagfirullah kaget!" Miko mendelik lalu memukul kepala belakang Vita menyebabkan ringisan pelan dari perempuan berambut hitam itu.

"Coba cerita kemarin kenapa balik-balik beli jajan langsung ngajakin pulang?" ucap Vita sambil merangkul pundak Miko,

Hari ini sebenarnya Gani meminta nya menunggu, tapi demi kelancaran nya dalam usaha move on, jadilah  dia menolak ajakan Gani, dan berangkat pagi-pagi dengan alasan piket kelas. Ia lebih baik berangkat pagi daripada melihat Gani serta Rekan yang saling tatap nanti nya.

"Ya gitu" jawab Miko seadanya membuat Vita semakin penasaran.

Kemarin setelah Miko kembali dari membeli Papeda bersama Rekan. Gadis itu tiba-tiba menarik nya, berpamitan pulang duluan pada Gani dengan alasan dia ada jadwal memandikan Kucing-kucing nya di petshop.

Setau Vita, Kucing-kucing Miko sudah di mandikan 3 hari yang lalu.

Miko pun saat di tanyai kemarin hanya diam sambil memakan papeda nya dengan rakus. Hal itu membuat Vita berspekulasi jika terjadi sesuatu  di  antara Rekan dengan gadis itu.

Yang jelas dan yang pasti  sih, Miko sakit hati.

Sekarang mana ada orang yang rela orang yang di cintai nya memilih berpacaran  dengan  Teman rasa Kakak Kandung nya sendiri? Jelas lah pasti akan ada iri dengki, sakit hati.

Vita penasaran, sampai kapan perasaan Miko pada Rekan akan berhenti? Sampai kapan Miko akan bertahan seperti ini? Saat Miko mengatakan pada nya jika ia menyukai kakak kelas nya hingga 3 tahun lama nya, tapi kembali harus di hancurkan karena saingan nya adalah Gani.

Vita tau ketulusan dari Miko,  gadis itu selalu tak dapat membohongi nya. Mata nya akan berbinar jika melihat Rekan. Bahkan binar itu masih terlihat hingga sekarang, meski kali ini cahaya nya mulai meredup.

"Btw kemarin Kak Reza minta nomer lo"

Miko menautkan kedua alis nya, "Kak Reza Bahasa 2?" 

Vita mengangguk, "Iya, kemarin Kak Reza chat gue, nanyain nomer lo gatau mau ngapain"

"Terus lo kasih??" Tanya Miko

Vita lagi-lagi mengangguk, membuat Miko mendengkus kesal, "Kebiasaan! Izin dulu kek kalau mau nyebar nomer! Gak sopan!" Kesal Miko,

Vita tuh udah kebiasaan. Sering banget ngasih nomer orang tanpa izin dulu. Pernah dulu nomer nya kesebar ke banyak kakak kelas waktu smp.  Karena sebal  di chat terus, Miko akhir nya ganti nomer hp.

Terus malah sekarang di sebarin lagi. Mana ke Kak Reza. Dia gatau sih Kak Reza itu orang nya gimana, tapi kalau yang dia denger-denger Kak Reza itu ketua club olahraga.

"Ini kan gue ngomong" Jawab Vita dengan polos nya.

Duh jadi pingin nampol.

Miko menghela nafas nya kasar, "Gatau deh males. Izinin gue Ya"

"Mau kemana?"

"Perpus. Capek ngurusin elo" ketus Miko

"Lo belum cerita masalah kemarin" Ucap Vita membuat Miko yang hendak beranjak mengurungkan  langkahnya.

"Gak ada yang perlu di ceritaain" Karena sejujurnya Miko ingin melupakan kejadian kemarin. Bersikap seolah tak terjadi apapun. Tapi kenapa Vita malah dengan santai nya bertanya.

"Pasti pait kan?"

"Udah tau nanya" ucap Miko membuat Vita terkekeh pelan.

Dulu segala hal yang berhubungan dengan Gani adalah hal yang menyenangkan bagi Miko, tetapi entah  mengapa sekarang rasa nya  telah berubah.

Rasa nya Miko tak ingin berhubungan dengan Gani tapi mana bisa?

"Gue malu banget sama Gani  karena gak bisa nahan perasaan gue kemarin.." Gumam Miko membuat Vita yang berada di sebelah nya kembali terkekeh

"Sejak kapan lo bisa ngontrol perasaan lo?"

"Kali ini gue pingin Move On "  Celetuk Miko lagi, Vita yang berada di samping nya  seketika terdiam menatap lekat Sahabat nya itu

"Yakin lo bisa?"

Miko mengangguk ragu, "Gue bakal potong rambut sama ngecat rambut warna item kalau udah move on.."

"-Udah cukup gue nyusahin diri gue sendiri. Sakit nya gak ngotak"

****

"Mau kemana?"

Miko menoleh mendapati Jayden tengah melipat kedua tangan nya dan menggelengkan kepala.

"Biasa ke perpus"

Jayden menghembuskan nafas nya, pemuda itu mengangguk pelan, "Mau bolos?"

"Iya. Izinin ya Jay"

Jayden mengangguk, sudah biasa Miko seperti ini. Jadi terserah dia saja.

"Btw istirahat tadi  lo di cariin Kak Reza" Ucap Jayden lagi membuat Miko menaikkan satu alis nya.

Miko rasa ia tidak pernah punya masalah dengan Kak Reza? terus kenapa dia minta nomer ponsel nya terus sekarang nyariin dia ke kelas?

"Perasaan gue gada Masalah sama Kak Reza deh?" Ucap Miko membuat Jayden terkekeh pelan.

"Kayak nya masalah nya di lo deh?"

"hah?"

"Kata nya tadi Lo gak boleh lucu-lucu. Soal nya kalau lo lucu dia yang pusing" Ucap Jayden membuat Miko mengerjapkan mata nya pelan

"Huh?"

"Dia suka lo Mik, dia ke sini tadi nya mau ngajakin lo ke kantin bareng, buat kenalan. Eh? tau nya lo bareng Vita ke Kantin" Jelas Jayden membuat Miko menatap nya lekat.

Tolong lah, kisah percintaan nya dengan Rekan dan Gani aja  sampai sekarang belum ketemu titik terang nya. Udah ada lagi.

"Lo sendiri kan sekarang?"

Miko mengangguk, kalau di bilang sendiri tapi perasaan nya udah buat orang lain, kalau di bilang enggak dia juga gak taken sekarang.

"Bagus deh, jadi Kak Reza masih punya kesempatan" Ucap Jeyden lagi membuat Miko menghela nafas nya pelan.

"Kan gak baik suka sama pacar orang" Ucap Jayden lagi, membuat Miko meringis pelan karena merasa seperti di sindir.

Padahal Miko duluan yang menemukan Rekan, akrab dengan nya, lalu menyukai nya. Miko duluan yang menyukai Rekan, tapi yang menjadi kekasih nya malah Gani.

"Gue masih mau sendiri Jay" Ucap Miko membuat Jayden menatap nya lekat,

"Kenapa? Kak Reza baik banget, dia soft lagi, pinter olahraga, bisa jagain lo? Lo yakin gak mau sama orang se baik Kak Reza?"

Miko menggeleng, lalu tersenyum tipis.

Justru orang sebaik Reza tak seharus nya bersama nya.

Justru orang sebaik Reza tak seharus nya bersama nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13 April 2022

Anologi | Jaesahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang