"i feel so lost. again"
****
"Guee bilang gak mau ihhh!!"
Miko memberenggut sebal, memasang wajah kesal saat tangan nya di tarik paksa keluar saat diri nya tengah tertidur pulas di kasur kesayangan nya.
"Ayoo lah jangan lemes gitu!"
"Gimana gak lemes?? gue baru sembuh dari sakit Lohh??! terus baru bangun juga?? Lagian ide dari siapa sih bazar bazar segala?? Lo kan tau gue gak suka keluar rumah Vit??"
"Dari kakak kesayangan lo lah, siapa lagi yang ngajakin keluar orang males kek elo selain dia?. Ayoo buruan dah! keburu panass Mikk!"
"Guee gak mauu ikuttt yaa! Gak gak mauu Keluarrr rumahhh!!"
Vita menutup telinga nya, terus menarik Miko sampai ke ruang keluarga yang kebetulan sepi.
"Vit!! aelahh guee masih Kaosan??" Miko membuka mata nya, memperhatikan outflit nya yang. Kaos biru polos dengan celana pendek dengan warna navy yang ia gunakan semalam
"Gak papa, lagian masih daerah kompleks"
"Gak mauu!! maluu Vitaa!"
"Gak ada waktuu Miko?? keburu siang, panas nanti"
lagi-lagi Miko berdecak, menyisir rambut panjang nya dengan tangan.
Pasrah saja saat tangan nya satu lagi di tarik keluar rumah oleh perempuan menyebalkan itu.
"Nih sepatu lo"
Vita memberikan sepasang sepatu milik Miko yang dia ambil tadi di kamar perempuan itu.
Tanpa membuang-buang waktu, Miko segera menunduk, memasang sepatu sambil sesekali menggerutu.
"Sama siapa aja sih? bertiga doang?"
"Yang jelas Kita bertiga, tapi gatau kalau ada orang lain"
"Orang lain?"
Vita mengangguk, menarik tangan Miko untuk segera berdiri "Rekan lah siapa lagi?"
Lagi. Miko berdecak, membuang wajah nya ke arah lain.
"Lo bangunin gue, cuman buat ngebuat hari sabtu yang berharga gue hancur?"
Vita mengendikkan bahu nya, "Gue cuman gak mau jadi nyamuk, jadi ya gue nyeret elo. Sekalian biar lo cepet sadar kalau Rekan udah milik orang"
"Brengshake lo tai!"
"Hahaha, selamat menikmati neraka lo Mikoci.."
Benar, selamat menikmati neraka mu Miko.
****
Rekan mendelik kaget saat Miko muncul di balik tubuh perempuan berambut hitam yang Rekan yakini itu sahabat Gani yang lain.
Tadi nya Rekan sudah menyangka jika Gani akaan mengajak Miko, tapi melihat Gani keluar rumah sendiri saat tadi ia jemput membuat presepsi nya berubah.
Mereka akan ke bazar berdua. Hanya berdua.
Tapi Kenyataan lagi-lagi menggugurkan presepsi nya.
"Nah ayo berangkat!" Ucap Gani sembil menggandeng Rekan membuat Rekan melirik singkat Miko di sebrang sana.
Miko yang merasa di tatap pun menoleh, menatap Rekan yang melirik nya.
Tatapan mereka bertemu.
Hanya seperkian detik, kemudian Miko segera mengalihkan pandangan nya, menggandeng Vita mencoba mengabaikan kehadiran Rekan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anologi | Jaesahi ✔️
Novela JuvenilJika di dunia nyata aku dan kamu tidak dapat bersatu, maka dalam karangan ku kali ini. Akan ku buat Aku dan Kamu menjadi Kita. 🎓[Jaesahi. Gs version] ©Frajinggadiajeng2