bab 5

17 3 0
                                    


Gue duduk tenang  dan nyaman di pesawat .Setelah malam itu Bunda sudah memberitahukan ke Ayah bahwa gue setuju pergi ke Amerika. Mempeking barang-bawaan yang mau gue bawa. Paginya gue  di buat tercekang melihat suruhan Ayah Akex yang  untuk jemput gue udah ada di depan rumah, gue merasa seperti tuan putri kerajaan yang di kawal puluhan penjaga dan kalian harus tau, kata Ayah gue berangkat pake pesawat jet pribadi, gue bener-bener terkejut dengarnya. Gue berpikir seberapa kaya ayah kandung gue.
Setelah 17 jam di pesawat akhirnya gue sampai di amerika tepatnya di New York di Bandara Udara Internasional Jhon F. Kennedy. Gue di arahkan ke mobil yang berbaris rapih didepan sana. Selama perjalanan gue hanya melihat pemandangan dari luar sana. Setelah menempuh waktu 3 jam, masuk ke salah satu perumahan di daerah ini. Terlihat bangunan sebuah masion yang begitu besar  dan mewah. Tanpa sadar mobil yang membawan gue  sampai di depan pintu utama bangunan itu, gue melihat ada beberapa yang berdiri menyambut kedatangan gue.

Gue turun dari mobil lalu melihat orang-orang yang ada di depan sana. Ada satu orang yang melihat gue antusias terliaht banget dari wajahnya yang tersenyem ke gue, pasti gak salah lagi itu adalah Nyonya Alice atau nenek gue.

Nenek menyambut gue dengan membuka tangannya lebar menyuruh gue untuk memeluknya, dan Nenek berkata” Selamat datang cucuku, kau sangat cantik mirip sekali dengan ayahmu”. Gue menguraikan pelukannya dan memandang Nenek lalu tersenyum dan membalas kata Nenek.

“Terima kasih ne-nek” balas gue canggung. Nenek tersenyum lau menoleh ke pelayang di belakangnya.

“Pelayang, bawa barang-barang cucuku ke kamar yang sudah di siapkan”

“Baik nyonya” Pelayan yang di perintahkan melaksakan tugasnya
Gue di bawa mengelilingi masion sama Nenek, semua ruangan yang begitu mewah, sangat bagus dan  ada beberapa ruangan yang dilarang masuk yang tentunya ruangan kerja ayahnya, kamar, dan kamar anak-anak ayahnya atau kakak tirinya. Tapi ada satu ruangan yang begitu menarik di mata gue yaitu ruangan peralatan senjata yang membuat tangan gue gatal untuk menyentuh barang-banrang yang ada diruangan itu. Tapi gue urungkan karena ada yang harus gue tutupi dari keluarga ayah Alex bahwa gue ahli dalam memainkan alat setiap senjata.

Setelah banyak cerita dan bicara bersama nenek, gue minta izin untuk ke kamar, sumpah badan gue butuh istirahat. Gue di antar pelayang yang bernama Key. Dia begitu baik ama gue. Dia bilang sangat menyesal saat meminta bantua bunda gue untuk membersihkan ruangan Ayah Alex, karena kejadian itu tidak akan terjadi kalau Bibi Key tidak permintaan bantuan ke Bunda. Gue hanya bisa memaafkan Bibi Key dan menenangkannya. Bibi kay berkata bahwa dia akan membantu dan menjaga gue disini. Sampai di Kamar gue, gue buka pintu kmarnya, luas banget nih kamar. Gue masuk dan duduk di kasur sangat nyaman, gue lihat jendela yang langsung mengarah ke taman yang begitu indah  di isi berbagai bunga dan buah-buahan ada juga sebuah kajebo yang bisa di pakai untuk  keluarga berkumpul.

“Bagaimana kamrnya?” tanya Bibi Key

“Bagus, Mika suka, terima kasih sudah mengantar Mika ke kamar.” gue tersenyum ke Bibi Key

“Sama-sama, kalau ada apa-apa panggil saja bibi,” kata Bibi Key, melihat anggukan gue Bibi Key keluar dari kamar. Setelah puas lihat kamar gue masuk ke kamar membersih diri setelah selesai guetidur.

Di sisi lain 3 jam yang lalu.

Di sebuah Perusahaan Keamanan alex sedang melihat CCTV yang memperlihatkan Mika sampai di Bandara. Di ruangan itu Alex  mematau Mika  dari Bandara sampai ke mesionnya. Lalu datang Garmond asistennya pribadinya Alex. Datang keruangan Alex memberi tahukan bahwa rapat akan di mulai 15 menit lagi.
Alex bersiap siap untuk rapat. Saat rapat Alex memberi tahukan bahwa ada satu anak yang harus mereka jaga karena anak itu atau mika akan di rahasiakan identitasnya sebagai anak kandungnya  dari wanita lain. Karena  kalau para musuhnya tau tentang ini, akan ada berbagai serangan yang membuat keluarga dan perusahannya dalam bahaya.

Malam harinya Di mesion keluarga barnett. Gue terbangun mendengar ketokan pintu. Gue buka pintu terdapat Bibi Key di sana. Bibi key bilang segeralah cuci muka dan pergi ke ruangan makan untuk makan malam. Gue mengangguk membalas Bibi Key. Gue  keluar dan saat mika mau turun ke laintai dua tiba tiba ada suara di belakang yang buat gue kaget.

“Siapa kau?” tanya Seseorang itu
Gue berbalik  melihat ternyata ada cowo. Tapi dia lihat gue dengan tajam, sial kenapa dia ganteng banget kalau Sasa liat nih orang pasti udah jerit-jerit dia.

“A-a-aku Mika”jawab gue kaku

“Oh”

Dingin banget tuh cowo langsung lewat aja udah tau nama gue. Dia pasti Lewis putra ke dua ayah Alex yang baru mau keluar dari kamarnya ternyata kamarnya bersebelahan dengan kamar gue. Gue di kasih tau siapa aja yang ada di rumah ini sama Nenek. Daripada bengong diam disini mening gue ikutin dia jalan di belakangnya. Dia pasti mau makan malam karena itu gue ikutin.
.

.

.

.

.

TBC

terima kasih sudah membaca
Jangan lupa vote sama komentar ya

I'm The Boss GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang