kalah suit.

6.2K 665 15
                                    










"Zee, ajiji yuhuyyy"

Rumah berpagar coklat itu tampak sepi, adel kembali berteriak.

"Aziziiiii, main yuk."

"Zee gak keluar gue gebuk lu ye!"

Namun bukan si bestie yang membuka pagar, melainkan papanya zee.

Dengan sopan adel langsung senyum terus salim ke lelaki paruh baya yang cuman pake baju tidur warna gold itu, tercium bau dollar setelah beliau keluar.

"Eh ada adel," ucap papa nya zee tak kalah ramah.

"Si odin kemana om?" tanya adel sambil menghapus keringatnya, sore-sore dia baru balik dari sparing bulu tangkis.

"Azizi lagi latihan anggar jam segini, palingan setengah jam lagi balik."

"Parah si odin jadi juga dia masuk anggar." Gumam adel, saking ikrib nya dia punya panggilan khusus untuk zee sedari kecil.

"Kamu masuk aja nunggu dia, om mau pergi main golf bentar." Ucap papa zee sambil merenggangkan tangannya.

Adel mah iya-iya aja, orang dari dulu dia suka main kerumah zee bahkan nginep.







***











Zee memasuki rumahnya dengan wajah sedikit lelah, ternyata main anggar gak segampang yang dia liat tapi butuh fokus tinggi dan sikap tubuh yang gak oleng-oleng club dan di pelajaran pertama hari ini gadis itu bisa juga melakukan praktek.

"Wededeh pulang juga lu." Ucap sebuah suara yang sangat familiar di telinga zee.

Gadis yang duduk selonjoran di sofa rumahnya itu senyum sambil makan kacang.

"Papa mana?" Tanya zee sambil duduk di sebelah adel.

"Katanya mau main golf di belakang. Ohiya, kaos kaki lu udah ada di lemari ya udah gue cuci jadi jangan ngomel lagi."

Zee menaruh tasnya di bawah terus natap adel "yaelah, kenapa lu balikin segala sih del."

"Ya emang kenapa?"

"Bisa buat lu aja sih gue gak keberatan."

"Gak suka dino gue, emang elu."

Zee menatapnya malas, kemudian berjalan ke dapur, haus banget dari tadi malah ngadu mulut dulu sama adel, makin kekuras deh energi nya.

Menaruh es batu di cangkir miliknya, tapi air itu belum dirinya minum.

Zee cuman duduk sambil menopang dagu, inget kejadian di tempat latihan anggar nya tadi.

"Kak zee ini buat kakak." Ucap gadis dengan pipi merona lucu.

Zee tentu saja menerima kertas itu dengan senyum.

"Ini aku?" tanya zee melihat gambar orang yang sedang serius main anggar di buku sketch itu.

Gadis dengan mata lucu itu mengangguk.

"Makasih ya marsha, gambar kamu bagus banget. Aku bakal pajang di kamar." Kata zee sambil senyum, nepuk kepala marsha pelan.

"Kak,"

"Hmm?"

"Aku suka sama kakak."

Loh zee langsung gemeter nih, ini dia ditembak atau di prank tim baim wong, gak nyangka banget anak pelatih anggar nya itu bisa confess ke dia.

Ꮯᥲꪑᥲɾᥲdꫀɾเꫀ -【A3】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang