dia lagi.

4.1K 543 33
                                    







Ashel dari tadi buka buku paket tebel yang dirinya pinjam dari perpus, cape juga ngerjain tugas resume dua bab.

Gadis itu merentangkan tangannya, punggung juga lumayan encok karna duduk kelamaan.

Dikamar becorak pastel itu matanya melihat sang sepupu yang sedang asik sendiri, sesekali tersenyum sambil membelakangi dirinya.

"Dia makan gak bagi?" Gumam ashel kemudian menutup buku paket tebal itu.

Berjalan ke arah tempat tidurnya, tempat dimana kathrina sedang duduk.

"Ngapain lu?" ucapnya, kathrina sedikit terkejut terus menaruh foto polaroid kecil itu di dalam dompetnya.

"Apasih ngagetin tau."

"Itu foto siapa, kok lu senyum mulu liatnya?"

Yang ashel liat sekilas adalah foto seseorang dengan vest merah tersenyum hingga matanya menyipit dengan gigi kelinci, cukup lucu. Namun wajahnya tidak terlalu jelas karna kathrina langsung memasukkan foto itu ke dompet.

"Kok gak jawab? Pacar lo?"

Kathrina sedikit menjauh, kemudian memasukkan dompet itu ke tasnya.

Senyumnya sedikit memudar. "Bukan."

"Kalo bukan, kenapa ditaro di dompet?"

"Ck, kepo lu ah sana."

Moodnya yang tadi ceria langsung berubah.

Mata ashel liat bunga mawar di dalam tas kathrina langsung saja ia ambil dan investigasi si atin lagi, sepupunya itu doyan anime dan makan doang. Jarang banget suka orang, kok sekarang gerak-geriknya kayak orang jatuh cinta.

"Kalo mau ambil, ambil aja tuh bunga." Gumam kathrina.

Ashel memicingkan matanya, "tumben, buat apaan? Gue gak ultah padahal."

"Gue gabut belinya, ambil aja. Kalo layu buang." Usai berkata seperti itu kathrina langsung keluar kamar ashel.

Ashel liat setangkai bunga mawar yang memiliki label toko di plastiknya.

"O'flowers."

Ashel hanya menaruh bunga itu di atas mejanya, dan berniat tidur siang.






***







"Kok bisa lupa bawa sih," gumam ashel, pada diri sendiri.

Gadis dengan seragam sekolah itu merutuki kecerobohan dirinya, lupa bawa bekal. Karena terburu-buru berangkat kesekolah baru yang dirinya tempati baru dua minggu itu jadi kotak bekal dari mami nya jadi ketinggalan.

Selama dua minggu memang ashel jarang ke kantin apalagi berkeliling sekolah, alasannya simple, mau belajar belajar dan belajar sampe otaknya ngebul.

Mana semua orang di kelasnya sudah pergi ke kantin, mau tidak mau dia juga harus bergegas ke kantin untuk beli makanan, karena perutnya sudah sangat keroncongan.

Sedikit berlari buat ke kantin yang jarang dia kunjungi, terus matanya melihat seseorang yang tentu saja bikin dia kaget.

Ashel memundurkan badannya, agar orang itu dapat lewat padahal koridor lumayan sepi tapi mereka berdua berlari berlawanan arah.

"Lo?" Ucap ashel pelan, masih dengan muka shocknya.

Ashel liat dari atas sampe bawah, ya orang itu keliatan seperti murid bandel, masa kerah seragam sekolanya diangkat kayak vampire.

"Yang minumannya ketuker waktu itukan?" Ucap ashel lagi, udah semingguan gak ketemu loh.

"Iya gue minta maaf, gue rev eh maksudnya adel, kalo lo lupa." Ucap gadis itu sambil senyum.

Manis banget woy, ashel aja sampe ikut latah senyum balik.

"Gue tau." Balas ashel.

Adel tertegun, "gue kira udah lupa."

"Namanya ada di belakang jersey lo soalnya," kata ashel.

"Ingatan lo bagus juga shel."

Ashel rasanya mau meledak weh di panggil nama gitu, ternyata orang itu inget dia juga. Dia kira cuman sebatas sksd doang waktu itu, mana bisa juga dia lupain orang yang beliin dia hair pin yang dia simpan karna takut rusak itu.

Orang yang namanya adel itu bersandar di tembok sambil lipat tangannya, keren dimata ashel tapi mau sok cuek aja nanti kepedean doi.

"Gue kok baru tau lo sekolah disini, dari kapan?"

Ashel berfikir sambil gembungin pipi "dua minggu lebih lah."

"Kok gue gak pernah liat lo?"

"Kelas nya dipojok, jauh. Mager buat kemana mana."

Adel mengangguk.

"Terus mau kemana?"

"Kantin, lupa bawa bekal."

"Sendiri?"

Ashel mendekat "ya lo liatnya gimana."

Adel jadi kikuk sendiri.

"Maksud gue temen-temen lo kok gak bareng gitu."

Ashel keliatan benerin dasinya, tapi sesekali masih tatap lawan bicaranya itu.

"Udah duluan tadi mereka."

Refleknya adel tuh bikin orang yang digituin jadi sedikit nahan senyum. Gimana ashel gak berusaha banget nahan senyumnya saat dengan tiba-tiba adel narik tangannya dan sedikit nunduk buat benerin dasi punya ashel.

"Gak tau ngiket dasi emang?" Kekehnya.

"Dasi sekolah yang lama gak gini." Ucap ashel membela diri.

"Berarti dasi sekolah lama lo, kupu-kupu dong."

Ashel mukul lengan adel "gak usah di perjelas."

Yang dipukul cuman senyum tipis aja, rasa senengnya itu serasa di kasih emas monas, bahagia banget.

Adel membersihkan lengan bajunya "yaudah bareng ke kantin mau gak, gue juga mau beli air."

Alis ashel terangkat, jelas-jelas mereka bertemu dari arah yang berlawanan berarti adel sudah duluan ke kantin. Namun dia tetap berpikiran positif bahwa gadis itu mungkin lupa beli.

Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan ke kantin. Cukup canggung soalnya adel yang dia temui disekolah tuh lebih diem daripada waktu mereka ketemu di taman seminggu lalu.

"Rumah lo jauh atau deket?"

Ashel lirik adel "lumayan jauh."

"Dianter siapa kesekolah?"

"Abi."

"Oh, gue kira pacar" ucap Adel hati-hati sekali.

Adel mikirnya ashel emang keliatan kayak jomblo sih, waktu itu aja dia liat ashel dijemput orang yang katanya sepupunya naik vespa, lagipula dia juga murid pindahan yang masih baru, mana mungkin secepat itu dapat pacar.

"Tapi dia cakep, jadi murid baru semenit juga orang pasti langsung suka, gue aja suka." Batin adel saat liat ashel keliatan masih diem.

"Kenapa pacar?"

"Lo ada pacar atau engga?" Tanya adel lagi.

"Ada, lagi keluar kota bareng club dance nya." Ucap ashel.
























Ꮯᥲꪑᥲɾᥲdꫀɾเꫀ -【A3】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang