Aku terdiam sejenak.
'Apa aku harus diam dirumah? Atau ikut dengan Zac?'
'Tapi aku tidak mau bertemu Vanessa lagi'
'Aku tidak mau melihat mereka berciuman lagi'
Semua hal berhubungan dengan Zac sangat membuatku pusing dan pelan pelan, mataku mulai tertutup.
-Zac's POV-
Aku membalas ciuman Vanessa cukup lama.
Kira kira ada 15 menitan."Atas nama Melissa Elizabeth Mahone, silakan ambil pesanannya. Terimakasih"
Wait what?
DID SOMEONE JUST SAY "MELISSA ELIZABETH MAHONE"?
MELS DISINI?Aku mencoba melepaskan ciuman ini, tetapi Vanessa malah mengalungkan tangannya ke leherku. Tanganku ditariknya kearah pahanya.
Dia sekarang duduk diatas pangkuan ku.
Aku menarik mulutku sekeras tenaga.Akupun mendorong bahu Vanessa kuat kuat dan ciuman inipun berakhir!
Aku langsung menoleh ke arah parkiran dan ya! Mobil Mels!
Aku menangkap basah Mels melihat ke arahku dan sekilas membuang mukanya.Aku merasa bersalah padanya!
Sial!"Vanessa, maafkan aku. Aku harus pergi. Sampai jumpa!" Ujarku.
Aku menoleh ke belakang dan Vanessa menunduk sedih.
'Maafkan aku Vanessa, aku bukan milikmu lagi'
--
Aku langsung menuju ke rumah Mels dengan cepat.
Banyak orang yang meneriaki ku 'bastard' 'fuck' karena kecepatan mobilku yang bisa dibilang sangat kencang.
Aku tidak peduli, yang sekarang diotakku hanyalah Mels.@Home
Aku segera berlari ke arah pintu.
"Bi! Dimana Mels?" Tanyaku tergesa gesa
"Non Mels ada di atas, tuan" jawab bibi.
Aku langsung berlari dan berkata terimakasih.
Aku langsung membuka pintu kamar Mels dan mencarinya.
"MELS!" Teriakku sambil membuka pintu.
Aku melihatnya tidur dengan merangkul dirinya sendiri. Mukanya ia benamkan ke dalam bantal bantal nya.
Aku langsung menghampirinya."Mels?"
Tidak ada jawaban.
"Mels?"
"Mels?"
Aku menggoyangkan sedikit badannya.
"Mels?"
"Mels? Ini aku Zac"
Mels pun membalikkan badannya sehingga aku dapat melihat wajahnya.
"Hm?" Gumam Mels.
"Kamu sudah beres merapikan bajumu kan? Ayo kita pergi" ujarku.
"Uh tidak. Kamu pergi sendiri aja ya, Zac" balas Mels.
Deg. Aku tau ini.
Ini karena Mels melihat aku mencium Vanessa."Mels, ada sesuatu yang aku ingin bicarakan" ujarku.
"Katakanlah:)" jawab Mels yang mukanya masih ngantuk.
Mels pun berdiri dan duduk di ranjangnya.
Dia menepuk bagian kasurnya menandakan menyuruh ku untuk duduk disana.
Akupun duduk."Mels.. Aku tau tadi kamu lihat aku sedang berciuman dengan Vanessa" ujarku.
"Tapi, aku tidak menciumnya lebih dulu, Mels." Air mata keluar dari sudut mataku dan aku langsung memeluk kaki Mels.
"Kemarilah" ujar Mels membuka tangannya lebar lebar.
Diapun memeluk ku.
Ya, aku ada di dekapan nya."Mels, t-tadi itu, Vanessa mengajak aku untuk bertemu. A-aku bertemu dan dia b-bilang d-dia masih mencintaiku. Dia meminta ku untuk m-memberikan kesempatan, tapi aku nggak mau. A-aku bilang aku udah punya kamu. Dan d-dia bilang dia ingin menciumku untuk terakhir kalinya" jelasku.
Dia tidak berbicara apa apa, tetapi menjambak rambutku perlahan, dan mengusapnya.
"M-maafkan aku Mels" ujarku sambil memeluk nya erat.
"Cucilah mukamu sekarang, Zac. Matamu terlihat sedikit bengkak. Sudah jangan menangis ya, Zac" jawab Mels sambil mengusap air mata dari mukaku.
"Baiklah Mels, terimakasih. Aku mohon kamu memaafkanku" jawabku sambil memeluknya lagi.
"Iya Zac, pergilah, cuci mukamu" jawab Mels.
Akupun berjalan ke arah kamar mandi Mels dan mencuci mukaku.
Rasanya aku sangat beruntung memilikinya.
Sangat beruntung.
Aku tidak mau kehilangannya lagi.*ddrrrrrttt drrrrrttt*
Tertera di layar HPku
CALLING FROM : Austin My Bro
"Halo?"
"Apa kabar adikku, Zac?"
"Oh ya, dia baik tentunya"
"Ku tebak, kau sedang dirumahku. Tepatnya di kamar adikku"
"Heheh tau saja kau. Ada apa menelpon ku?"
"Aku akan menikahi Becca, Zac"
"HAH? apa kau yakin dengan keputusanmu?"
"Tentu saja, aku sudah melamarnya!"
"WHOA MAN! Kapan itu diadakan?"
"Tepat di ulang tahunnya Mels, Zac. Pergilah kesini lima hari lagi. Aku sudah menyiapkan semuanya. Tetapi, jangan bilang Mels aku akan menikah. Kau bilang saja kamu ingin liburan atau apa lah. Pernikahan ku akan dilaksanakan di Paris, Zac. See ya bruh!"
"Baiklah, aku akan pergi kesana dengannya. 5 hari lagi kita bertemu ya. See ya bro"
-Austin's POV-
Aku sudah selesai.
Akhirnya! Aku akan menikahi wanita pilihan ku.
Ya, dia adalah Becky Gomez.
Aku akan menikahinya tepat pada tanggal ulang tahun adikku, Mels.Akupun akan mengabari Zac.
Aku menelpon Zac.Halo?"
"Apa kabar adikku, Zac?"
"Oh ya, dia baik tentunya"
"Ku tebak, kau sedang dirumahku. Tepatnya di kamar adikku"
"Heheh tau saja kau. Ada apa menelpon ku?"
"Aku akan menikahi Becca, Zac"
"HAH? apa kau yakin dengan keputusanmu?"
"Tentu saja, aku sudah melamarnya!"
"WHOA MAN! Kapan itu diadakan?"
"Tepat di ulang tahunnya Mels, Zac. Pergilah kesini lima hari lagi. Aku sudah menyiapkan semuanya. Tetapi, jangan bilang Mels aku akan menikah. Kau bilang saja kamu ingin liburan atau apa lah. Pernikahan ku akan dilaksanakan di Paris, Zac. See ya bruh!"
"Baiklah, aku akan pergi kesana dengannya. 5 hari lagi kita bertemu ya. See ya bro"
Okay. Ini akan menjadi kejutan!
Aku harap Mels akan senang dengan kejutan ini.
"Austin! Aku sangat rindu dengan Mels!" Teriak Becca, calon istriku.
"Iya babe, sebentar lagi kamu bakalan ketemu dia kok. Aku juga rindu dengannya :(" jawabku.
Becca hanya menganggukkan kepalanya.
Next part ditunggu yah! Happy reading you all!
Love, nath.
Xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia
RandomZac Efron, adalah seorang lelaki yang berumur 20 tahun. Siapa yang tidak tahu Zac Efron? Ah! Tidak mungkin ada yang tidak tahu laki laki yang satu ini. Tetapi, siapa yang mengira bahwa sesuatu telah terjadi pada laki laki ini? Melissa Elizabeth Mah...