Packing time!

50 1 0
                                    

Dann tiba tiba...

Air mata Zac terjatuh.

Dia tetap berada diposisi yang sama.

Untungnya sekarang dia berdiam diri.

Tiba tiba Zac terjatuh ke lantai dan menangis.

"Mels....kenapa....selalu....ada....masalah....dihidupku....?" tanya Zac sesegukan.

Aku langsung mendekati Zac. Aku duduk disebelahnya.

"Zac, lihat aku" ujarku memegang dagu Zac.

"Zac"

"Zac lihat aku"

Akhirnya, Zac melihatku.

"Zac, dengar aku. Masalah itu bukan akhir dari segalanya. Masalah itu adalah percobaan dimana kamu harus melawatinya sehingga kamu bisa naik ke level yang lebih lagi. Dan tetep inget, Tuhan gak pernah kasih kita masalah yang lebih dari kemampuan kita" jelasku lembut.

"tapi Mels, aku gak bisa melewatinya. Ini terlalu berat buatku" jawab Zac.

"Kamu pasti bisa Zac. Aku yakin kamu bisa melewatinya, aku ada disini buat kamu Zac :)" ujarku.

Zac tidak berbicara apapun tetapi dia langsung memelukku.

"Terimakasih Mels. Aku mencintaimu" ujar Zac.

'aku mencintaimu'
'aku mencintaimu'

APA YANG DIA SEBUT BARUSAN ?

APA AKU SALAH DENGAR?

"Aku juga mencintaimu, Zac" ujarku.

OH TIDAK! APA YANG BARU AKU SEBUT?

AKU MENCINTAI ZAC?

ya.. bisa dibilang begitu.

Aku langsung menghapus air mata Zac.

"Sudah, jangan menangis lagi ya" ujarku sambil mengusap pipi Zac yang terbasahi oleh air matanya.

"Mels aku pusing" ujar Zac yang perlahan lahan menutup matanya.

"Pindah ke kasur Zac!" jawabku.

Akupun berdiri dan membawa Zac ke kasur.

Zac langsung terjatuh ke kasur tanpa mengubah posisinya.

Hmm.. maksudnya...

apakah aku harus tidur dengan posisi memeluk Zac?

Well baiklah!

Siapa sih yang mau menolak tidur dengan posisi memeluk lelaki ganteng ini?

ya, ganteng.

--

-Zac's POV-

Pagi ini aku turun dan melihat perempuan kesayanganku, Mels.

Aku menyapanya dan dia juga balik menyapaku.

Hingga tiba tiba...

"HELLO ZAC BABYYYYY!" teriak seorang perempuan.

What the fuck!

Sial!

Kenapa Vanessa datang kesini!

"Zac! Aku merindukanmu! Kita belum selesai kemarin Zac!" Teriak Vanessa berlari dan memeluk ku.

"Berhentilah mengangguku, Vanessa. Aku sekarang sudah milik Mels!" Teriakku.

"Tapi Zac, aku mencintaimu! Aku bahkan rela jika harus diduakan oleh mu, Zac!" Balas Vanessa.

"Bagaimana kamu bisa mengetahui aku ada disini?" Tanyaku.

AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang