Bab 18 Seaindainya

3 0 0
                                    

Tak ada air panas di kamar mandi, Wen Jing merebus sepanci air panas, ia menghangatkan air untuk mandi. Rumah ini adalah rumah dengan satu kamar tidur, dan kamar tidur itu untuk ibu Wen. Sedangkan Wen Nuan dan Wen Jin hanya tidur di sofa.

Insulasi suara di rumah itu sangatlah buruk. Saat Ibu Wen batuk di malam hari, mereka berdua bahkan bisa mendengar rasa sakit dan erangannya dengan jelas. Hal itu membuat Wen Nuan merasa sangat tertekan.

Saat Nuan mencuci pakaian, ia menemukan selembar kartu bisnis di dalam sakunya.

Tanpa sadar Nuan langsung membuangnya, tetapi setelah memikirkannya lagi, akhirnya ia memasukkannya kembali ke dalam saku piyamanya. Malam itu Wen Jing tak bisa tertidur, ia hanya berguling di sofa sambil menonton Wen Nuan yang mencuci dan mengeringkan pakaian.

Meskipun sudah lewat tengah malam, namun anak itu masih tetap bersemangat.

Nuan mendesaknya untuk tidur, tetapi dia tetap bersikeras menggelengkan kepalanya. Kedua saudara perempuan itu dibesarkan seperti putri sejak kecil, sehingga keadaan yang dialaminya saat ini masih sulit diterima.

Wen Jing berkata, "Kalau saja aku bisa bertemu seseorang yang lebih kuat dan kaya dari Fang Liucheng, aku akan menukar hidupku dengannya, dan aku ingin Fang Liucheng mengembalikan segalanya ke keluarga Wen."

Setelah Nuan selesai makan, ia mengeluarkan kartu nama di sakunya. Melihat kartu nama itu membuat kulit Nuan seperti terbakar.

Ye Feimo.

Wajah pria tampan nan dingin itu muncul di benaknya, dan perasaan Wen Nuan menjadi campur aduk.

Wen Jing perlahan meringkuk di sofa dan tertidur, Wen Nuan membelai wajah adiknya, ia ingin memanjakannya tanpa henti. Nuan mematikan lampu dan duduk di ujung sofa sambil menyaksikan pemandangan cahaya bintang redup di luar jendela. Ia merasa hidupnya bagaikan cahaya bintang itu.

Mengesampingkan apa yang Fang Liucheng pikirkan tentang dirinya, dia benar-benar tak punya malu saat ia menginginkan Nuan untuk menjadi wanitanya. Ini bukanlah hal yang Nuan inginkan. Ia bahkan telah dibodohi untuk menandatangani kontrak dengan perusahaan pialang untuk memasuki industri hiburan. Nuan bahkan tak memiliki backingan, tak memiliki kualifikasi, dan hanya seorang pendatang baru.

Jika harus dikatakan, sebenarnya

Feng Liucheng tak setampan Ye Feimo.

Pria itu tak pasti, eksentrik, dan **, tetapi setidaknya dia bukan pria yang disebut master emas dengan gigi kuning, kepala botak, perut buncit seperti wanita hamil, gemuk dan memiliki wajah berminyak.

Dia lebih tampan dan sempurna daripada bintang mana pun. Temperamen yang unik, sisi ketidakpedulian dan keanggunannya bercampur dengan kemewahan yang bahkan lebih membuat ketagihan. Bersama dengan pria seperti itu, setidaknya tak akan merasa jijik.

Hal yang paling penting adalah...

Takkan ada keterlibatan emosional diantara mereka. Nuan dapat melihat bahwa Ye Feimo menyukai orang lain, dan dirinya juga tak mungkin melupakan Fang Liucheng untuk sementara waktu.

Itu akan menjadi sempurna karena keduanya tak akan memiliki keterlibatan emosional.

Dia pernah berkata kalau ia akan membeli tawa Nuan jika dia menjualnya, itu berarti ia tidak butuh sentuhan fisik, jadi mengapa tidak?

Jika Nuan ingin memasuki dunia hiburan, mengapa sejak awal ia tak memilih Ye Feimo ketika ia masih memiliki kesempatan untuk memilih?

Bagian terpenting dari perusahaan Anning International adalah Anning Entertainment. Perusahaan itu memiliki hubungan yang rumit di semua tingkatan di dalam maupun luar negeri, memiliki lingkungan pengembangan yang baik, suntikan dananya pun kuat serta jaringan kontak yang luas.

Anning International telah melahirkan bintang-bintang lini pertama yang tak terhitung jumlahnya di Tiongkok, dan beberapa dari mereka terkenal di dalam maupun di luar negeri. Dengan kata lain, tak ada orang yang tak populer di Anning Group.

Dan Anning International juga memiliki grup media dan stasiun TV sendiri, sehingga terasa nyaman untuk membuat bintan. Meraka adalah pabrik pembuat bintang.

Ye Feimo adalah kaisar dari kerajaan hiburan ini.

Ada ide samar di hati Wen Nuan, jika ia tak bisa menebak masa depannya, mengapa ia tak bisa memilih jalan yang lebih mulus ketika ia masih bisa membuat pilihan.

Jika tidak begitu, ayahnya, ibunya, dan adik perempuannya semua akan berada dalam kemalangan ini sepanjang hidup mereka, dan Fang Liucheng tak akan membiarkan mereka pergi.

Apakah ia harus menunggu sampai Fang Liucheng terpojok dan berlutut untuk memohon padanya?

Ia tak berani memikirkan cara kejam pria itu.

Nuan menggertakkan giginya, menahan rasa sakit yang menyayat hatinya sambil menahan air matanya..

Jangan menangis, Nuan, jangan menangis.

Ia mengepalkan kartu nama emas itu di tangannya.

Yang terjadi maka terjadilah.

Demi keluarganya, ia rela berkorban.

President's Ex-wife Subtitute (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang