08

3.1K 364 15
                                    

Apa langit sedang marah, Atau khawatir? Terlihat dari petir dan bunyi Guntur yang membuat Christall semakin menarik selimut menutup kepalanya, jangan heran Christall sudah kembali ke Indonesia, absen sehari di sekolah bukan masalah, jam juga masih menunjukkan pukul tujuh malam, tapi air dari langit sudah turun bahkan sebelum Christall turun dari pesawat jam lima sore tadi, dan sekarang semakin deras hingga dingin menembus selimut tebal Nya.

"Dingin" lirih nya, bibir nya pucat karena Chris tidak makan seharian, perutnya bunyi pertanda lapar, tapi untuk turun dari ranjang rasanya malas, bahkan menelpon maid untuk mengantar makanan ke kamarnya rasanya malas, Chris hanya ingin tidur semalam penuh, untuk memulihkan tubuhnya yang tidak tidur selama dia di Jepang, ah lupa "aku tertidur di taman kemarin, tapi kenapa rasanya sangat lelah, aku masih mengantuk"

Perlahan mata itu tertutup, dengan hembusan angin yang masuk dari balkon kamarnya yang terbuka, Chris terlalu malas untuk berdiri, lagipula kamarnya di lantai tiga, siapa yang akan masuk dari pintu balkon yang terbuka dan itu berada di lantai tiga.

Chris menyelami alam mimpi, hingga dia melupakan rasa laparnya, Chris tertidur sangat nyenyak, sangat nyenyak sampai dia meremehkan keselamatan nya, karena baru saja, kaki pria yang tertutup sepatu boots hitam mendarat di garis pintu balkon yang terbuka. Setiap dia melangkah air membekas di setiap pijakannya, air mengalir di setiap jari jari nya, Hujan deras masih bersahutan, tapi pria itu tetap nekat datang di setiap malam sesuai sumpahnya.

Pria itu memakai masker dan topi, berjalan sangat pelan dan tak menimbulkan suara, ia berdiri di samping Christall yang terlelap, lalu tangannya terangkat menyentuh dahi Christall, aneh memang tapi Chris tetap menutup mata tapi tubuhnya yang menjadi gelisah, ia ingin bangun tapi terjebak dalam mimpinya.

Pria itu tetap menyimpan tangannya di dahi Christall, lalu perlahan turun ke mata Christall, tangan besar nya hampir menutupi hidung Christall.

Membuat gadis itu ingin segera membuka mata, "huuhhhh" Christall kesusahan bernafas, pria itu ikut menutup mata sebelum menarik kembali tangannya dan melepas topinya, mendekatkan dahi nya lalu menempelkan nya di dahi Christall juga, "Saya tau ini Salah, Membawa kamu kembali, di mana hancurnya kita berdua" ucap sang pria, Christall tetap kesusahan bernafas, pria itu menyiratkan rasa khawatir di Matanya. Tapi dia memilih diam tanpa melakukan apapun agar Christall tidak kesusahan, dia malah mengelus dahi Christall yang mengeluarkan keringat, merapikan rambut Christall yang panjang menempel di pipi nya.

"Maafkan Saya, Kehilangan kamu membuat Saya kehilangan kewarasan Saya juga" ucap sang pria kembali, suara bass nya yang lembut terdengar di keheningan kamar, pria berdiri dan berlalu pergi begitu saja, Tanpa meninggalkan surat di balik daun seperti biasanya, Meninggalkan Christall yang masih terlihat susah membuka mata dan mengatur nafas dalam tidurnya.


***

Christall menatap sekelilingnya dengan bingung, ia berdiri sendirian di tempat yang gelap, sangat gelap hingga Chris tidak bisa melihat apapun.

"Aarghhhhh!!!" Teriak Chris ketakutan, kembali dia terbangun di tempat asing, ia menjerit ia takut, sungguh tidakkah tuhan kasihan padanya? Kenapa dia selalu terbangun di tempat asing menakutkan baginya..

"HIKSS TOLONGG!!!! HIKS SIAPAPUN TOLONG AKU!!!" Teriaknya, ia merasa frustasi, suaranya seakan menggema jauh dan kembali ke arah nya...

Ia takut, tentu saja bangun di tempat gelap dengan udara sesak, Christall bukan tipe cerewet tapi dia juga penakut, hidupnya saat menjadi Lucy juga dia memiliki ketakutan seperti gadis umum lainnya, "ini sangat gelap,hiks keluarkan aku, siapapun tolong aku" Christall menutup matanya, kegelapan kembali menghantam dua kali lebih gelap, tapi saat dia membuka mata, ia merasa masih menutup mata, sangat gelap, ia berdiri lalu berjalan tanpa arah, rambutnya tergerai, dia juga tidak yakin,ia hanya menangis, perasaan yang susah dideskripsikan, bagaiamana rasanya jika kamu terbangun sendri di dunia hampa kosong dan Gelap...

MELANKOLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang