Lunas ya, ROSZYA
Heheheheeh
Ada kiss kiss gitu tiati ;)*
*
"Keluar!"
Seruan yang melintas dari celah kecil pintu ruangan kedap suara mampu mendobrak gendang telinga. Bahu-bahu bergetar singkat, terperanjat. Bulu halus meremang, menggelitik kulit licin akibat tetesan-tetesan keringat yang meluncur sampai mata kaki. Kemudian, derap langkah menjadi sinyal untuk segera menyeret diri kembali ke meja masing-masing.
Seorang pria muncul dari balik pintu. Air muka tenang seakan menegaskan bahwa cerca sang atasan bukanlah hal yang mampu mengubah hari baik menjadi buruk.
"Anda tidak apa-apa sekertaris Moon?" tanya seseorang.
Ekor mata sempat melirik ekspresi cemas beberapa rekan kerja sebelum Moon Taeil meraih map hitam dari atas meja. "Aku baik-baik saja," timpalnya, "sebaiknya kalian bereskan pekerjaan masing-masing dalam dua hari jika tidak ingin..." Taeil sengaja menggantung ucapan, sebab para karyawan pasti ingat dengan jelas hal apa yang akan terjadi. Pemecatan.
Beberapa orang meneguk ludah. Rancangan proyek besar tengah berada diujung deadline. Minggu depan klien akan menetapkan perusahaan yang akan menjadi pelaksana. SKY Corporation ataukah perusahaan tetangga, saingan bisnis yang belum pernah menang.
Apa salahnya membiarkan mereka menang untuk sekali ini saja? itung-itung amal. Sayangnya sang atasan bukanlah orang yang mudah berbelas kasih. Mengikuti atau angkat kaki menjadi opsi, membuat sebagian karyawan gatal ingin mengirim surat pengunduran diri. Kendati demikian, mereka bertahan setelah mengingat kembali jumlah orang yang mendambakan bekerja di perusahaan Konstruksi ini. Gaji besar, fasilitas nyaman, jam kerja pas, liburan gratis jika berhasil mendapat tender besar. Siapa yang tak tergiur, bukan?
Hanya saja, sang bos menjadi satu-satunya kelemahan. Clean freak-pecinta kebersihan yang keterlaluan, idealis, perfeksionis, dingin namun berapi-api. Tak ada satu orangpun mampu menjinakkan, eh, mampu sedikit menambahkan sifat pengertian untuk sesama manusia ke dalam dirinya.
"Jika ada yang tidak kalian mengerti, segera tanyakan padaku." ujar Taeil seraya melakukan kontak mata dengan masing-masing karyawan.
Setelah anggukan diiringi oleh gumaman 'baik' dan 'saya mengerti', orang-orang kembali ke meja masing-masing dengan sedikit kelegaan hati. Sekertaris Moon memang sangat pengertian, membantu para karyawan agar tak masuk ke kandang macan, setidaknya untuk hari ini.
Pekerja baru biasanya merasa penasaran mengenai bagaimana Taeil bisa bertahan menjadi sekertaris selama delapan tahun ini. Ajaibnya, seiring waktu berjalan, mereka akan menemukan alasan sendiri tanpa bertanya. Taeil itu datar, sampai ada rumor yang mengatakan bahwa dirinya juga Aseksual.
"Selamat siang, Taeil-ssi!" Mendengar namanya disebut, Taeil mendongak.
Berdiri seorang submissive berparas cantik dengan sweater manis kebesaran, kulit putih tanpa cela, belum lagi rambut coklat menambah nilai plus untuk penampilan. Sempurna.
"Selamat datang Haechan-ssi," sapa Taeil setelah beranjak untuk membungkuk singkat, "mohon maaf, sajangnim memberi tahu saya untuk tidak menerima tamu hari ini."
Karyawan yang tak sengaja lewat berusaha mencuri dengar. Sampai saat ini, status lelaki bernama Haechan masih belum bisa dipastikan. Kekasih, kerabat, pria panggilan, teman, friends with benefit, sahabat, atau bahkan terjebak friends zone, tak ada satupun informasi yang menguatkan. Pernah sekali tertangkap basah tengah bergunjing, si bos langsung menyerang dengan ujaran "Boleh bergabung? saya suka mendengarkan gosip juga loh, saya kagum bagaimana orang-orang bisa tahu hal-hal yang tak saya ketahui tentang diri saya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fullsun!
Fanfictionhanya kumpulan cerita pendek hasil kegabutan ketika ada ide tiba-tiba nyangkut. ⚠️nohyuck, nahyuck, markhyuk, jaehyuck, jihyuck ⚠️bxb jangan salah lapak. ⚠️bisa dikembangkan jadi series kalo ada yang mau adopsi