Ini bener2 kepepet tapi gamau ketinggalan rayain ultah haechan :(Plotnya ku adopsi dari serial detektif conan.
***********
Telunjuk lentik seorang submissive terlihat menelusuri buku-buku yang tersusun dalam rak. Alisnya sesekali mengerut sebab tak bisa menemukan buku yang dicari, padahal tiga puluh menit sudah berlalu.
"Kenapa susunan bukunya berantakan sekali," gumamnya."Bukunya juga masih buku-buku lama. Renjun pasti sudah menipuku!"
Adalah Seo Haechan, si submissive yang terus memaki sahabatnya dalam hati. Pagi tadi mengatakan buku untuk pelajaran sejarah ada di perpustakaan Giri, perpustakaan yang letaknya sangat jauh dari kota. Kendati jarang dikunjungi orang, Renjun mengatakan bahwa buku-buku disini selalu baru dan lengkap.
Haechan benar-benar tertipu. Fakta sangat menohok hati saat bertanya kepada satu-satunya staf yang berada disana, beliau mengatakan bahwa buku yang Haechan cari tidak tersedia.
Haechan menghela nafas. Dalam hati sudah pasti menahan kesal. Lantas melempar pandang ke arah jendela─meratapi tiga jam perjalanan yang ditempuh untuk sampai disini sudah sia-sia.
Kala memutuskan untuk pulang, retina tak sengaja menangkap sosok seorang pemuda yang tidak asing. Teman seangkatan yang dikenal paling dingin dan aneh oleh semua siswa di SMA Neo, Lee Jeno, tengah duduk tepat di sudut ruangan sambil membaca buku Sherlock Holmes yang tampak usang.
Merasa ada yang sedang menatapnya, Jeno mendongak. Beberapa langkah terlihat sosok Seo Haechan, semua siswa termasuk dirinya tahu dia adalah submissive hiperaktif yang selalu membuat kegaduhan dimanapun dia berada.
Tak lama kemudian keduanya mengalihkan pandang secara bersamaan. Haechan tidak pernah menyukai Jeno, tapi juga tidak membencinya, begitu pula Jeno. Mereka hanya tidak ingin saling mengenal karena Haechan dan Jeno sama-sama tidak menyukai sifat masing-masing. Haechan yang tidak suka orang yang dingin, dan Jeno yang tidak suka dengan orang yang hiperaktif.
Alasan yang sukup masuk akal, memang.
Sebelum benar-benar pulang, Haechan memutuskan untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu. Namun, langkahnya terhenti saat ada suara yang terdengar tidak wajar, seperti erangan tertahan.
Dengan hati-hati, ia mendekati ruangan tersebut, kemudian sedikit mengintip dicelah pintu yang terbuka.
Matanya serta merta membulat. Dilihatnya seorang pria paruh baya sedang mencekik staf yang tadi bersama Haechan dengan tali. Detik terus berlalu, begitu pula keterkejutan yang tak bisa ditahan lagi. Haechan membuka mulutnya─bersiap mengeluarkan pekikan keras. Namun, tangan kekar seseorang lebih cepat membekap mulutnya.
"Diamlah..." bisiknya, "Keadaan akan kacau jika kau berteriak."
Haechan menurut. Ia tampak tenang setelah tahu bahwa orang yang membekapnya bukanlah komplotan pria paruh baya di balik pintu melainkan Jeno.
Merasa Haechan sudah tenang, perlahan Jeno melepaskan tangannya, lalu menuntun Haechan ke tempat yang sepi.
"Bagaimana ini, Jeno?" tanya Haechan dengan resah.
"Kita lapor polisi."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Fullsun!
Fanfictionhanya kumpulan cerita pendek hasil kegabutan ketika ada ide tiba-tiba nyangkut. ⚠️nohyuck, nahyuck, markhyuk, jaehyuck, jihyuck ⚠️bxb jangan salah lapak. ⚠️bisa dikembangkan jadi series kalo ada yang mau adopsi