Sick {11}

973 155 13
                                    

WHAT'S UP YO!
VOTEMENT FIRST!



Don't forget to vote for next chapter.


Love you all

.


DISCLAIMER❗



Next? 82 vote

.

.

.



Suara tangisan masih terdengar di luar tenda, membuat para flora dan fauna di sekitar mereka tidak bisa tenang.

Sudah menit ke 20 tapi mereka berdelapan masih terus menangis, bukannya semakin mereda tapi semakin kencang dan menusuk hati. Mereka masih berada di tepi sungai mengabaikan rasa lapar yang sebelumnya sudah hadir.

Terkadang rasa kehilangan membuat kondisi hati kita berantakan. Tidak ingin melakukan apapun kecuali menangis dan merutuki diri sendiri.

Seulgi menyeka air matanya, kepalanya begitu pening karena tak henti menangis. Ia manusia biasa yang tentu saja mengalami penyesalan di akhir.

"Jangan tinggalin Yerim.... Huaaa Lili eonnieee" Yerim memeluk tubuh Lisa yang dingin.

"Kau benar-benar jahat jika meninggalkan ku" Ucap Rosé yang menangis dan meletakan kepalanya di tubuh Lisa.



















.


























"Yakk!! Aku masih hidup, kenapa kalian terus menangis seolah aku sudah tiada, uhuk uhuk uhuk" Lisa memuntahkan sisa air yang masuk ke paru-parunya. Seulgi menatap Lisa dengan sendu dan air mata yang masih mengalir.

"KAU MEMBUAT KITA TAKUT Babooo!" Teriak Jennie

Mereka tak bisa membayangkan bagaimana jika Lisa benar-benar sudah tak bisa ditolong.

"Chaengg! Tubuhmu berat astagaa" Ucap Lisa lalu mengangkat tubuhnya untuk bersender di batuan besar.

"Eonnieee berhenti menangis ya ampun. Na neun gwechana"

Tetap saja mereka meneteskan air mata, bentuk reaksi alami jika salah satu dari mereka benar-benar pergi sangat jauh.

"Seulgi eonnie gomawoo" Ucap Lisa dengan sangat tulus, jika saja Seulgi berhenti memberikannya CPR makan dipastikan ia tidak selamat.

Di tekanan CPR terakhir, Lisa akhirnya memuntahkan air dari paru-parunya.

"Mianhae Lisa-ya..." Seulgi langsung memeluk Lisa dengan erat, menyederkan kepala sang adik dipundaknya. Lisa juga membalas pelukan Seulgi dan memejamkan matanya.

"Nado mianhae eonnie"

Melihat kedua adiknya berpelukan, hati Irene menghangat. Air matanya berhenti dan terganti dengan senyuman dan mata sipitnya.

Tiba-tiba Yerim juga ikut memeluk Lisa dan Seulgi. Disusul Rosé dan yang lain. Tinggal lah Irene yang menatap semua adik nya yang berpelukan.

"Joohyun eonnie sinii.... " Ucap Wendy. Irene pun melebarkan tangannya dan berusaha memeluk semua adiknya.

Suasana sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Di dalam hati mereka tersebut sumpah yang berbeda yang jelas, sumpah untuk menjaga keluarga tak  sempurna ini tetap utuh.

"Eonnie jangan mati lagi" Celetuk Yerim dalam pelukan yang membuat mereka tertawa.

"Tapi eonnie ga pernah mati Yerim" Balas Lisa.

Treasure Adventure - BLACKVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang