Part 25.

13.2K 912 138
                                    


.
.
.
.
.

Shani berlari keluar dari rumah kini taman di belakang rumah boby menjadi tujuan shani. Ketika shani sudah di taman ia duduk di bangku yang ada di sana shani menenggelamkan wajahnya di kedua pahanya ia menangis merasakan sakit seakan akan hatinya di tancap puluhan pisau

Boby merasakan sakit hati melihat kondisi menantunya bahkan isak tangis shani terdengar jelas di telinga boby. Harusnya kini shani sedang menangis bahagia tapi malah sebaliknya shani haru menangis merasakan sakit akibat mertuanya

Ia berjalan mendekati shani lalu tanganya mengelus punggung shani dengan lembut

"Maafin mamah ya shan jangan terlalu di masukin hati" ucap boby namun shani tidak membalas ucapan boby

Tak lama keynal juga menyusul mereka berdua di taman belakang ia juga sama halnya dengan boby sama sama ikut merasakan sakit yang kini sedang di alami shani

"Anak papih kok nangis? Sejak kapan anak papih jadi cengeng gini?" Tanya keynal sambil mengangkat kepala shani agar menatap dirinya

"Masa udah punya anak nangis gini sih. Malu lho sama anak nya" lanjut keynal

Bughhh..... Bughhh

Shani memukul dada keynal dengan keras membuat keynal mengaduh kesakitan

"Gak usah ngeselin heuuu hiks" ucap shani

Cukup lama keynal dan boby mencoba menenangkan shani akhirnya sekarang shani sudah berhenti menangis

"Masuk lagi yuk. Tadi kata satpam ada temen kamu desy udah sampe disini" ajak keynal

Memang benar shani juga mengabari sohib nya itu bahwa gracia akan melahirkan mereka juga berencana akan test DNA tanpa sepengetahuan siapapun maka dari itu desy datang kesini

"Ada desy?" Tanya shani memastikan

"Iya ada. Makanya yuk masuk lagi anak kamu juga belum di kasih nama" ajak keynal lagi

Akhirnya shani mau bangkit dan kembali masuk kedalam rumah

Ketika shani masuk kedalam kamar ia kaget melihat semua orang disana menangis apalagi gracia ia kini menangis histeris di pelukan veranda namun matanya menangkap sosok siluman monyet ikut ikutan mengelus istrinya

"Gracia" teriak shani sambil berlari memeluk gracia

Veranda melepaskan pelukannya pada gracia ia membiarkan shani yang memeluk gracia

"Kamu kenapa gre?" Tanya shani sambil mengelus gracia

"Hikss kak anak kita hikss"

"Iya anak kita kenapa hm?"

"Anak kita hikss kak hikss"

Shani semakin di buat panik ketika gracia seperti orang yang berat untuk mengucapkan sesuatu

"Lo yang sabar ya" desy mengangkat suara sambil mengelus shani

"Ada apa des?" Tanya shani

Desy menatap shani sendu bahkan matanya berkaca kaca menahan airmata

Gadis Polos. END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang