Part 20. 🔞

31.2K 905 17
                                    

.
.
.
.
.

Di sebuah rumah mewah terlihat sepasang suami istri masih betah menyelami alam mimpi mereka masing masing tanpa ada niatan untuk membuka mata padahal waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 wib.

Mereka tidur dengan posisi saling memeluk satu sama lain. Tak lama salah satu dari mereka terusik karna ketukan pintu kamar mereka

Dengan berat hati salah satu dari mereka harus turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu kamar untuk melihat siapa pelaku yang mengusik tidurnya

"Bangunin gracia terus makan. Ini udah siang dari semalam gracia gak makan apa apa" perintah orang yang mengetuk pintu itu pada sang anak

Sang anak tidak menjawab apapun dengan lancang ia kembali menutup pintu kamar sehingga orang yang di luar tadi berteriak mengumpat dirinya

"Dasar anak dugong" teriak orang itu

Orang yang mengetuk pintu itu adalah veranda. Mertua dari gadis yang bernama shania gracia harlan

Sudah di pastikan bahwa anak dari veranda adalah shani.

Shani berjalan mendekati gracia yang kini sudah membuka matanya. Saat shani melepaskan pelukannya dari tubuh gracia ia langsung bangun karna merasakan shani tidak ada di sampingnya

"Bangun yuk cuci muka dulu terus kita makan" titah shani lembut sembari merapihkan rambut istrinya

Gracia hanya menatap shani lalu tiba tiba saja shani memeluk dirinya dan menggendong gracia masuk kedalam kamar mandi

Gracia yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja ia kaget di tambah nyawa nya belum berkumpul dengan sempurna

"Kaget cani" pekik gracia dalam gendongan shani

Saat mereka sudah masuk kedalam kamar mandi shani langsung menurunkan gracia lalu ia membasuh wajah gracia seperti seorang ibu yang sedang memandikan anak nya

Tidak membutuhkan waktu lama kini mereka sudah berada di meja makan sesuai dengan perintah kanjeng ratu Jessica Veranda.

"Sini sayang" panggil veranda pada gracia sambil menepuk pahanya seakan akan menyuruh gracia untuk duduk di pangkuannya

Gracia dengan senang hati mendekati veranda lalu ia duduk di atas paha veranda

"Kamu mau makan apa?" Tanya veranda sambil mengelus kepala gracia

"Terserah mamih aja" jawab gracia sambil tersenyum

"Ihh ini mantu siapa sih cantik bener" kekeh veranda sambil mencubit pelan pipi gracia

Tapi tiba tiba saja tangan veranda di hempas oleh shani

"Gak usah cubit cubit gitu. Gak liat pipi gracia jadi merah gitu" marah shani sambil menatap veranda dengan tajam

Dengan spontan tangan veranda mengusap wajah shani dengan kasar yang membuat shani semakin marah

"Tuh mata sopan dikit sama orang tua" ucap veranda

Shani tidak menanggapi ucapan veranda ia memilih untuk mengambil nasi dan lauk karna perutnya lebih penting dari pada ucapan veranda

Gadis Polos. END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang