Part 23.

14.3K 828 4
                                    

.
.
.
.
.

Seperti janji gracia kemarin, siang ini ia akan menemui nino di tempat yang sudah di janjikan.

Shani sudah berangkat ke kantor sedari tadi. Ia baru saja keluar dari kamar mandi lalu bersiap siap

Setelah semuanya selesai gracia langsung keluar kamar menuju lantai bawah untuk meminta izin pada veranda

"Mami" panggil gracia pada veranda yang sedang menonton tv di ruang tengah

"Iya sayang?" Jawab veranda sambil mengalihkan pandangannya pada gracia

"Kamu mau kemana sayang?" Lanjut nya

"Aku mau ketemu temen mih"

"Dimana? Sendiri? Gak di temenin shani?"

Gracia terkekeh mendengar pertanyaan mertuanya yang terkesan posesif pada dirinya

"Di cafe *** mih. Sendiri kan kak shani pergi ke kantor"

"Kamu tunggu sebentar ya"

Veranda langsung berlari ke lantai atas meninggalkan gracia yang kebingungan. Namun gracia tetap menunggu veranda

Tidak membutuhkan waktu lama veranda kembali ke lantai bawah dengan pakaian yang rapih membuat gracia bertanya

"Mamih mau kemana?" Tanya gracia

"Mamih mau nemenin kamu"

"Hah" cengo gracia

"Kenapa gak boleh?"

"Boleh kok tapi mamih gak perlu repot repot nemenin gracia. Aku bisa keluar sendiri kok"

"No no ga boleh. Mamih nemenin kamu atau kamu gak boleh berangkat"

Gracia menghela nafas panjang mau tak mau ia di temani oleh mertuanya. Bukanya gracia tidak suka tapi gracia hanya takut merepotkan veranda

Setelah perdebatan itu veranda dan gracia berjalan keluar rumah menuju garasi. Ralat hanya veranda yang pergi ke garasi sedangkan gracia di suruh untuk menunggu saja di depan pintu rumah

Tinn tinnn

Mobil veranda berhenti tepat depan rumah. Gracia segera masuk kedalam kursi penumpang ia sempat kaget ternyata veranda yang menyetir

"Gak pake supir mih?" Tanya gracia sambil memasang sabuk ramah

"Gak. Mamih hari ini jadi supir pribadi kamu sayang" jawab veranda lalu mencap gas keluar dari pekarangan rumah mereka

Setelah 30 menit menempuh perjalanan akhirnya gracia dan veranda sampai di cafe yang sudah nino janjikan

Veranda memarkirkan mobilnya di depan cafe lalu ia turun membukakan pintu untuk menantunya

Gracia sempat menolak perlakuan Veranda yang terlalu memanjakan dia namun apa daya veranda tetap kekeh ingin memanjakan gracia

Mereka berdua masuk kedalam cafe dengan tangan yang saling bertaut

Gadis Polos. END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang