Gadis Polos. END

Part 15.

.
.
.
.
.

Halo sayang

Kak shani hiks kak

Kamu kenapa sayang

Kak shani hiks Puyang kakk

Kamu kenapa jangan bikin aku panik

Huaaa canii puyang hikss

Puyang sekalang canii hikss

Bentar bentar kamu tenang dulu ya

Aku otw pulang sekarang

Hikss iya buluan hikss

Tuttt

Sambungan telpon itu terputus

Di sebrang sana shani sedang berlari tergesa-gesa keluar dari kantor. Sungguh hatinya tak tenang setelah gracia menelpon dirinya

Shani menginjak pedal gas dalam dalam tak peduli umpatan umpatan pengendara lainnya karna ia berkendara dengan kecepatan tinggi

Suara klakson dan teriakan teriakan orang bersautan tat kala shani mengendarai mobil di jalan raya seperti jalan itu punya dirinya

Tak membutuhkan waktu lama kini mobil shani sudah sampai di parkiran apartemen

Shani turun dari mobil lalu ia dengan cepat berlari di lorong agar ia segera sampai di pintu apartemennya

Ceklekkk

Shani membuka pintu apartemen nya

Pada saat shani masuk kedalam apartemen seketika matanya membulat melihat desy dan anin sedang bercocok tanam di ruang tamu

"Anjing lo des" umpat shani sambil melempar bantal yang ada di sofa

Desy hanya menatap shani sekilas lalu ia kembali fokus pada aktivitas nya

"Istri gw mana?" Tanya shani

"Euhh itu di kamar shann ahhh" jawab desy sambil mendesah

"Anjing" umpat shani sambil berjalan kearah kamar

"Huaa caniiii" teriak gracia sambil menghamburkan diri pada shani

Dengan sigap shani menangkap tubuh istrinya agar gracia tidak terjatuh.

Hupp

Kaki gracia melingkar dengan nyaman di pinggang ramping shani

"Canii hikss itu anin hiksss" adu gracia pada shani

"Kamu jangan maen loncat gitu aja gre. Kalo aku gak bisa nangkap tubuh kamu terus kamu jatuh gimana? Nanti anak kita kenapa napa loh" ucap shani lembut pada gracia

Gracia menganggukkan kepalanya lucu di tambah lagi air matanya masih mengalir hidung mancung nya yang sekarang menjadi merah tak lupa juga pipinya mengembung membuat shani gemas sendiri