[17]

3.9K 726 34
                                    

Kusen pintu tak bersalah itu menjadi sasaran empuk bagi si empunya yang tengah kesal setengah mati.

Yang lain tak mengerti menyaksikan si calon arsitektur bertingkah tidak karuan seperti itu.

"Kenapa tuh?" rasa penasaran mereka diserukan oleh Haknyeon yang seperti biasa, berkutat di dapur.

"Gak tau, tadi lagi duduk di sini sama gue tiba-tiba pergi terus begitu. Aneh."

"Mungkin lagi capek."

Tidak, Hyunsuk bukan lelah. Bukan itu yang Jihoon rasakan dari soulmate thingy. Ini sesuatu yang lain, perasaan kesal yang tidak bisa Jihoon pahami darimana asalnya.

Bukan darinya, karena ia sudah memenuhi keinginan Hyunsuk untuk datang ke kosan sesuai dengan apa yang pria itu pinta pagi tadi.

Jihoon memindahkan kepala Sunwoo yang sejak tadi menggoler di atas pahanya. "Bentar."

Tidak mendapat protes karena Sunwoo terlalu fokus pada tayangan di televisi—SpongeBob.

Inginnya Jihoon langsung masuk ke kamar Hyunsuk, hendak bertanya apa yang terjadi kepada pemuda-nya itu.

Tapi pintu terkunci dan Jihoon tentu saja tidak bisa masuk. Yang bisa ia lakukan hanya mengetuk kusen berwarna coklat itu kemudian memanggil si pemilik kamar.

"Kak, you okay?"

Tidak ada balasan. Jihoon kembali mengetuk pintu dan memanggil-manggil Hyunsuk yang tak kunjung memberi respon.

"Kamu butuh waktu sendiri?" begitu Jihoon hampir menyerah, pintu terbuka dan raut Hyunsuk yang kesal segera menyambutnya.

Dua alis tipis itu menukik tajam dengan bibir tertaut rapat seolah ada lem yang menyatukannya, sorot matanya menandakan sesuatu yang berbahaya tapi Jihoon terlalu bodoh untuk bisa menyadarinya.

"Kamu laper?" tebaknya asal karena memang ini sudah mendekati jam makan malam.

"Gue tuh—fuck!" rasanya Hyunsuk terlalu jengkel untuk berucap, karena itu ia memilih berjalan ke dapur dan duduk memperhatikan Haknyeon memasak makan malam.

"Kalo laper ngomong, jangan kayak bayi malah pundung gitu." memilih abai terhadap Yohan yang berusaha membuatnya semakin jengkel, Hyunsuk hanya telungkup di antara lipatan tangannya sendiri.

Jihoon lagi-lagi dibuat tak mengerti akan perasaan jengkel apa yang dirasakan Hyunsuk, jelas tidak ada yang salah di sini.

"Kakak! Lama banget." pekik Sunwoo memecah keheningan yang ada. Pemuda aries itu meloncat pada pelukan Yeonjun sampai Yeonjun terhuyung ke belakang.

Yeonjun melayangkan satu kecupan pada kening yang muda sebagai bentuk permintaan maaf atas kepulangannya yang terlambat.

"Gue beli sayuran, ambil dimobil." ujar Yeonjun seraya membawa Sunwoo masuk ke kamar.

"Ambilin dong, Han."

"Ih, suruh Mark aja, gue mager."

"Ambilan dong, Mark."

"Kan ada Hyunsuk, suruh dia ajasi gue mager."

"Yang mager jatah makannya sepiring!"

Bukan hanya Yohan dan Mark yang bergerak tapi Hyunsuk juga, oh, tentu saja semua orang takut pada Haknyeon.

"Idih, soal makanan aja cepet."

***

Meja makan dengan enam kursi itu terlihat sangat penuh. Penuh dengan makan dan oleh para penyantapnya pula.

My Stupid Soulmate [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang