Past

5.2K 679 99
                                    

Hyunsuk menunggu Jisung cukup lama sampai anak itu muncul dengan tergesa-gesa, tersenyum halus sebelum duduk di depan sang calon kakak ipar.

"Ada apa, ya, kak?"

"Gue mau tanya sesuatu."

"Apa tuh?"

"Pesen minum dulu deh, mau minum apa?"

Jisung terlihat berpikir sejenak, menimang-nimang minuman apa yang akan ia pesan sebelum berujar, "mau susu coklat sama pancake aja, kak. Boleh nggak?"

"Boleh."

Kemudian mereka memesan, melahap pesan tersebut dan Hyunsuk mulai bertanya tentang Jihoon, tentang Seolhee, tentang segala yang tidak diketahuinya.

Yang ternyata banyak sekali, banyak yang Jihoon sembunyikan darinya.

Bukan hanya satu yang menjadi dinding penghalang di antara mereka.

Jisung menjelaskan semuanya, anak itu mau berbaik hati dengan membeberkan semua yang Jihoon sembunyikan dari Hyunsuk.

Mulai dari Seolhee yang terus mengungkit-ungkit masa lalu Hyunsuk, mempertanyakan agama mereka yang berbeda, tentang keahlian Hyunsuk dan tentang hubungan mereka yang tidak normal.

Itulah masalah terbesar bagi keduanya. Seolhee menentang keras Hyunsuk karena Hyunsuk seorang laki-laki, sama seperti Jihoon.

Sebenarnya, Seolhee bukan seorang yang mempermasalahkan hal seperti itu. Tapi statusnya sebagai seorang Ibu Persit membuatnya harus mempertahankan kehormatan yang ada.

Tidak mungkin anaknya memiliki pasangan sesama jenis. Itu jelas melanggar norma yang berlaku.

Dan Hyunsuk kehabisan cara untuk menyelesaikan yang satu itu, tidak ada pilihan lain selain kepergiannya agar hidup Jihoon tidak berujung mengenaskan,

Tidak menjadi anak pembangkang yang akan meninggalkan orangtuanya hanya demi cintanya. Hyunsuk jelas tidak mau Jihoon seperti itu.

Hyunsuk tidak mau Jihoon-nya menjadi seorang berandal.

Karena itu, Hyunsuk akan melakukan apa yang menurutnya benar. Tanpa tahu bahwa itu sebuah kebodohan untuk Jihoon.

***

Hyunsuk mendesah kesal pada Haknyeon yang tak kunjung kehilangan kesadarannya. Pria itu masih saja berpijak di Bumi padahal sudah menegak tiga botol minuman keras.

"Lo lupa kadar toleransi alkohol gue tinggi?" tanya Haknyeon begitu paham gerak-gerik Hyunsuk yang mencurigakan.

Si calon arsitektur tidak menyentuh minumannya sedikitpun padahal dia yang mengajak minum, tentu saja Haknyeon curiga.

"Apa yang lo coba korek dari gue?" Haknyeon menuangkan minuman beralkohol ke dalam gelas dan mendorong gelas itu ke Hyunsuk.

"Minum, katanya mau minum."

Hyunsuk mendesah lagi, kali ini desahan pasrah. Memang tidak ada gunanya menyembunyikan sesuatu dari Haknyeon dan Yeonjun, mereka tahu Hyunsuk dengan baik.

Seharusnya Hyunsuk mengajak Yohan atau Mark saja. Tapi mereka tidak tahu apa-apa tentang soulmate.

"Gue nggak bermaksud ngebuka luka lama lo, kak. Gue juga nggak niat bikin lo nginget-nginget masa lalu, tapi gue bener-bener butuh bantuan lo."

"Lanjut."

"Lo masih sadar?" ragu Hyunsuk karena Haknyeon terlihat biasa saja, seolah Hyunsuk tidak membahas topik sensitif.

My Stupid Soulmate [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang