[7]

4.9K 809 69
                                    

"Kak Nu!"

Sunwoo menoleh, mendapati Jisung berjalan mendekatinya dengan nafas tersengal.

"Eh, Jisung... Mana Jihoon? Tumben nggak bareng."

"Abang sakit, ini gue mau titip surat." anak itu merogoh saku celananya dan mengasongkan amplop putih pada Sunwoo.

"Ini gara-gara kemaren, ya?"

"Hooh, bahunya biru. Itu tuh kemaren dia ngapain sih?"

"Jatoh..."

"Kok jatoh kayak habis dipukulin, sih? Kak Nu bohong, ya?" tuding Jisung menunjuk Sunwoo tidak sopan hingga membuat yang dituduh memerah malu.

"A-aku berangkat duluan." cepat-cepat ia menaiki tangga bus dan meninggalkan Jisung yang mengedikkan bahu acuh.

"Hati-hati, kak Nu!"

Tidak Sunwoo jawab karena ia tidak mendengarnya, pikirannya sibuk memikirkan nasib Jihoon yang babak-belur.

Kasihan, padahal niat Jihoon itu baik. Sunwoo akan menjenguknya nanti setelah pulang sekolah.

"Lo mau jenguk Jihoon kapan? Gue ikut." ujar Junkyu yang ternyata duduk di depannya.

"Ha? Kamu tau dia sakit?"

"Ya, tebakan aja. So, kapan?"

Sunwoo terlihat berpikir sebelum menjawab, "habis pulang sekolah."

"Oke gue ikut, nanti tungguin gue di depan gerbang."

Sunwoo mengangguk saja.

***

"Dek,"

"Ke sini dulu, kak, aku lagi nungguin temen aku."

Yeonjun turun dari motornya dan menghampiri Sunwoo, sedikit merapikan poni yang menghalangi kening yang lebih muda.

Keduanya menunggu cukup lama, dengan sedikit keluhan Sunwoo karena pegal dan panas.

"Coba chat lagi temennya, siapa tau dia lupa."

"Nggak dibales," keluh Sunwoo, sedikit meruntuki Junkyu yang tak kunjung datang padahal ini sudah hampir lima belas menit setelah bel pulang berbunyi.

"Mungkin dia udah duluan?"

"Nggak mungkin, dia nggak tau rumah Jihoon di mana." maka mereka kembali menunggu sampai seorang kakak kelas menghampiri.

"Lagi nungguin apa, dek?"

"Oh, kak Soyeon... Aku nungguin Junkyu."

"Lha? Anak PMR, 'kan lagi pada rapat, pulangnya masih lama itu, apalagi Junkyu ketuanya. Bisa-bisa abis maghrib baru selesai."

"Ha? Kok Junkyu nggak bilang?"

"Rapat dadakan kayanya." ujar Soyeon mengedikkan bahu, "pulang, dek, lama banget kalo ditungguin."

"Eh, iya. Makasih, kak."

"Yaudah gue duluan, ya."

"Iya. Hati-hati, kak Soyeon."

Dan Sunwoo mendengus jengkel, "nyebelin! Ayo, kita tinggalin Junkyu."

Yeonjun terkekeh, menggiring Sunwoo mendekati motornya dan segera menaiki benda itu. "Gapapa, itung-itung kencan."

My Stupid Soulmate [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang