Nyatanya, kecelakaan tidak terjadi pada Hyunsuk saja. Jihoon juga bisa mengalami sebuah kecelakaan, toh dia manusia, bukan Dewa yang sempurna.
"Aku mau ini, kak." pinta Sunwoo pada Hyunsuk, menunjuk beberapa bungkus makanan yang terlihat pedas.
"Jangan banyak-banyak, nanti Yeonjun marahnya kek gue."
Sunwoo mengangguk, mengambil tiga bungkus makanan yang ia inginkan kemudian membuka dan memakannya.
"Gue mau ini, kak." sama seperti Sunwoo, Junkyu meminta pada Hyunsuk dan dibalas sebuah anggukan.
"Gue gak tau perut lo kayak gimana, tapi makan secukupnya aja, semua yang berlebihan tuh nggak baik."
"Call."
Untuk informasi saja, Hyunsuk tengah mengasuh dua orang pemuda tukang rusuh yang notabenenya teman seperjuangan Jihoon.
Atas permintaan Junkyu—yang memohon untuk bisa dekat dengan orang yang menyusahkan Jihoon, mereka berakhir mengelilingi pasar tradisional.
Lagipula ini sudah memasuki libur semester, jadi tidak ada salahnya Hyunsuk menuruti mereka berdua.
"Abis ini kita ke mana lagi?"
Inginnya Hyunsuk menghela nafas mendengar penuturan seperti itu dari Sunwoo, tapi ia tak sampai hati mematahkan semangat adik iparnya.
"Terserah kalian, gue cum—" kalimat Hyunsuk terpotong begitu ia merasakan rasa sakit yang teramat di lengan kanannya.
Meringis dan menyentuh bagian pergelangan tangannya yang terasa ngilu. Seolah baru saja tertimpa sesuatu yang berat.
"Kak, kenapa?"
"Nggak tau, tangan gue sakit..."
Terlihat jelas oleh Sunwoo dan Junkyu bahwa Hyunsuk menahan sakit, terbukti dari pelipisan yang tertua berkeringat dan keningnya berkerut tajam.
"Duduk dulu, kak." suruh Junkyu, membawa Hyunsuk duduk di bangku pinggir jalan yang tersedia.
"Kenapa itu?"
"Mana gue tau! Lo tadi makan apaan dah, kak? Bisa tiba-tiba sakit gitu."
Hyunsuk menggeleng, seolah mengatakan bahwa ia tidak mengonsumsi apapun yang aneh hingga menyebabkan tangannya sakit.
Lagipula, makanan apa yang bisa menyebabkan sakit tangan?
Di tengah keanehan itu, Hyunsuk tiba-tiba teringat Jihoon-nya, rasa panik mulai muncul dan jantungnya mulai bertalu ribut.
"Nu, telpon Jihoon dong. Tanyain dia baik-baik aja atau nggak."
"Ha? Oke..." Sunwoo mendial nomor Jihoon dan panggilan langsung tersambung.
"Jihoon, di mana?"
"Dek? Jihoon di rumah sakit, kecelakaan."
"HAH?! Terus sekarang gimana?" heboh Hyunsuk, mengambil ponsel Sunwoo dan menatapnya tajam.
Padahal yang menghubungkan adalah audio bukan visual.
"Lebay, patah tangan doang. Sini jemput, anaknya rewel banget."
"Oke, gue otw dengan buraq. Bye!" kemudian sambung itu terputus, Hyunsuk langsung mengembalikan ponsel Sunwoo dan bangkit, lupa akan tangannya yang masih berdenyut sakit.
"Yuk, buruan." ajaknya pada Sunwoo dan Junkyu.
"Uhm, kak, tadi lo dianterin Jihoon. Sekarang gimana?" tanya Junkyu, melirik motornya yang terparkir cukup jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Soulmate [✓]
Fanfiction"Soulmate lo ngapain lagi?" ↺BxB || Homo || Gay || Yaoi ↺Ft. Choi Yeonjun and Kim Sunwoo