Hari berganti pagi. Haein, Jisoo, dan Minkyu sudah bersiap menuju restoran yang menjadi tempat pertemuan mereka dengan tuan Kanemoto. Sesampainya disana, mereka sudah mendapati pria paruh baya itu menunggu dengan seorang pria dan wanita berpakaian ketat yang sepertinya adalah sekertarisnya.
"Maaf membuat anda menunggu." ujar Haein sembari menjabat tangan dengan tuan Kanemoto.
Pria itu terkekeh kecil sembari menjawab, "Tidak apa-apa, kami juga baru sampai." Tatapannya lalu jatuh pada Jisoo yang berdiri di belakang Haein.
"Hey, cantik. Siapa namamu?" Tuan Kanemoto melangkah maju melewati Haein untuk berkenalan dengan Jisoo.
Takut-takut Jisoo mengulurkan tangannya membalas jabatan tangan pria tua itu, "Kim Jisoo."
"Nama yang sangat cantik."
Mata Jisoo melotot ketika pria itu hendak mencium punggung tangannya. Beruntung sebelum bibir itu sampai, Haein lebih dulu menarik tangannya dan menyembunyikan Jisoo di balik punggungnya.
"Dia karyawatiku yang akan menjelaskan tentang perusahaan kami." Tegas Haein.
Tuan Kanemoto tertawa lalu melirik Jisoo dari samping. "Sayang sekali, wajah secantikmu hanya menjadi pegawai kantoran. Kau lebih pantas menjadi artis atau model. Gajinya juga lebih tinggi. Kalau kau berminat, kau bisa hubungi aku." Ujarnya pada Jisoo.
"Bisa kita langsung mulai saja?" Sergah Haein yang mulai merasa jengah dengan situasi tersebut. Tuan Kanemoto tertawa lagi. Kemudian mempersilahan mereka duduk dan presentasi Jisoo pun dimulai.
Berkat kemampuan public speaking dan kecantikan yang dimiliki Jisoo. Pria paruh baya itu akhirnya mau menandatangani kotrak kerjasama dengan J-Group. Hal tersebut tentu menghasilkan kegembiraan pada diri Haein sehingga ia memberikan kelonggaran waktu untuk kedua bawahannya menikmati panorama Jeju lebih lama. Mengulur waktu kepulangan mereka ke Seoul yang seharusnya sore ini menjadi besok pagi.
Sehingga Jisoo bisa bermain di pantai seperti sekarang.
"Kamerad Joo, tolong fotokan aku."
"Apa kau bilang?!"
Ups
Jisoo merapatkan bibirnya ketika mulutnya keceplosan memanggil Minkyu dengan namanya dulu. Ia menyengir dan meralat ucapannya barusan, "Maksudku sekertaris Kim, tolong fotokan aku."
"Tidak mau." Jawab Minkyu ketus dan pergi kembali ke hotel. Ia jadi menyesal turun ke pantai kalau harus berurusan dengan gadis yang disukai oleh bosnya ini.
"Hey, sebentar saja. Kau ini pelit sekali, aku akan mentraktirmu 2 mie cup saat di kantor nanti."
Langkah kaki Minkyu berhenti ketika mendengar kata mie cup. Ia pun kembali mendekati Jisoo dan mengulurkan tangannya, "Kemarikan ponselmu."
Mata Jisoo berbinar senang. Ia menyerahkan ponselnya pada Minkyu lalu mencari posisi. "Tidak kusangka, kau masih menyukai mie cup." gumamnya pelan sembari mulai berpose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exile ||Haesoo||
FanfictionAku rasa, aku pernah melihatnya. Tapi dimana? I think I've seen this film before and I didn't like the ending. #SnowdropSequel