8❄

1K 193 65
                                    

Ini panjang bgt!

Jangan lupa bantu vote Haein di tiktok Baeksang Arts Award💟

Hubungan Haein dan Jisoo perlahan membaik. Tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka setelah Haein mengantar Jisoo sampai ke flatnya sepulang dari Jeju kemarin. Jisoo belum berani lagi menyinggung perihal masa lalu mereka agar Haein tidak kembali menjauhinya.

Pagi ini Jisoo berangkat ke kantornya dengan suasana hati yang sangat baik. Dia bahkan terus bersenandung ria selama di flat sampai ke halte. Membuat Shinhye yang sejak tadi berada disampingnya bosan dan kesal mendengar suara falsnya terus.

"Jisoo-yaa, tutup mulutmu atau kusumpal dengan squishy ini!" Ancam gadis berambut bergelombang itu seraya mengangkat benda berbentuk pisang yang sejak tadi ia remas-remas.

Bukannya berhenti, Jisoo semakin keras bernyanyi dan sengaja menjelek-jelekkan suaranya. Sehingga Shinhye semakin kesal dan malu karena semua orang di halte jadi menoleh ke arah mereka. Gadis itu sampai menjauhkan diri dari Jisoo.

"Aku tidak kenal dengan orang itu." Ujar Shinhye pada orang-orang yang masih menatap ke arah mereka.

Tak mau kalah, Jisoo berhambur memeluk Shinye dan berujar dengan nada yang disedih-sedihkan. "Eonnie, kau tega sekali dengan adikmu yang cantik ini."

"Yaa! Jangan peluk-peluk aku, aku tidak ingin dikira pasangan lesbimu." Dengus Shinhye sembari mendorong pelan tubuh Jisoo agar menjauh. Bukannya lepas, Jisoo malah semakin menempel.

"Chagiyaa~ Kau tidak usah malu-malu begitu!" Jisoo bertingkah seperti mereka benar sepasang kekasih. Membuat Shihye mendelik geli. Mereka terus berdebat dan berakhir dengan tawa.

"Itu busmu datang!" Seru Jisoo antusias lalu mengantar Shinhye masuk ke dalam bus. Kedua sahabat itu lalu saling melambaikan tangan seperti orang yang akan berpisah lama.

"Bye, Jisoo-yaa. Jaga dirimu!" pekik Shinhye dari jendela.

"Bye-bye, Shihye-yaa. Jangan lupa sampaikan salamku untuk Jinyoung oppa."

"Siapa Jinyoung?"

Jisoo terkesiap oleh sebuah suara yang mengudara dari arah belakangnya.

"Good luck, Jisoo-yaa." pekikan Shinhye yang terdengar semakin menjauh mengiringi melebarnya mata Jisoo ketika mendapati Haein sudah berdiri di belakangnya dengan raut tak terbaca.

"L-loh, sajangnim. Kenapa ada disini? Kau ingin naik bus juga?"

"Siapa itu Jinyoung?" Bukannya menjawab pertanyaan Jisoo, Haein malah mengulang lagi pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya dengan penuh penekanan.

Jisoo jadi gelagapan. Seperti sedang terintrogasi oleh pacar sendiri karena ketahuan berkirim salam dengan pria lain. Lagipula suka-suka Jisoo dong mau salam-salaman dengan siapa. Kenapa Haein kelihatan marah dan tak suka begitu?

"I-itu---dia temanku yang bekerja di cafe yang sama dengan sahabatku tadi." Sambung Jisoo cepat sembari menyengir. Dalam hati, dia merutuki lidahnya yang tiba-tiba kaku. Padahal ia tidak sedang bohong sama sekali.

Tuk

Jisoo merapatkan mata saat Haein menyentil keningnya sembari berujar, "Tidak usah centil, kirim-kirim salam untuk pria lain."

Ucapan Haein barusan sontak membuat Jisoo merasa senang. Haein sedang cemburu rupanya. Kekehan kecil meluncur dari mulut Jisoo. "Jadi aku hanya boleh centil denganmu saja begitu? Hm?" ujarnya seraya berjinjit demi memajukan wajah untuk menatap Haein lebih dekat.

Exile ||Haesoo||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang