Hari ini adalah hari pertama Lenora bersekolah di SMA Pertiwi. Lenora sangat senang karena menjadi salah satu siswi di SMA yang dia impikan. Dia tak henti-henti memancarkan senyum manisnya dan terus melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah. Matanya memandang ke berbagai penjuru sekolah mendapati banyak siswa-siswi yang berlalu-lalang dengan wajah keceriaan. Mungkin karena ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah sebagai siswa-siswi SMA.
Langkah demi langkah Lenora menyusuri koridor untuk memasuki ruangan kelas. Sebelum itu, Lenora sudah melihat daftar nama untuk kelas masing-masing. Kebetulan Lenora berada di jurusan Ipa, tepatnya dia berada di kelas X Ipa 3.
Setelah hampir 10 menit akhirnya dia sampai di kelas. Lenora berhenti sebentar di depan pintu menyiapkan diri lalu perlahan Lenora memasuki ruangan kelas. Hanya ada beberapa anak saja yang sudah datang ke sekolah sepagi ini.
Saat Lenora hendak mencari tempat duduk, dia disambut hangat oleh Keysa.
"Hai, sini duduk sama gue aja." ucap Keysa dengan bersemangat.Mendapati sikap Keysa yang ramah dan bersemangat, Lenora lalu mengangguk sebagai jawaban atas ucapan dari Keysa. Keysa adalah teman baru Lenora yang beberapa waktu lalu sempat berkenalan saat daftar ulang.
Setelah Lenora duduk dan meletakkan tas berwarna maroon itu, dia memandang Keysa lalu berkata "Makasih ya udah izinin gue buat duduk di sini."
Keysa menoleh lalu menjawab "Sama-sama, lagian gue udah anggep lo kayak temen deket kok, dan gue juga nyaman bisa temenan sama lo." ujar Keysa sambil tersenyum tulus menatap Lenora.
"Hm.. by the way lo dulu sekolah dimana?" tanya Lenora yang mulai penasaran.
"Gue dulu sekolah di SMP 2 Bandung, terus gue bosen aja gitu kalo selalu di lingkup Bandung, jadi yaudah deh gue sekolah di sini." jelas Keysa yang seakan-akan tahu pikirkan Lenora, padahal dia hampir saja bertanya mengapa Keysa tidak sekolah di Bandung saja.
"Kalo lo dulunya sekolah dimana?" sekarang giliran Keysa yang balik bertanya.
"Gue dulu sekolah di SMP Galaksi." ujar Lenora.
Tak lama setelah percakapan mereka, bel masuk berbunyi membuat beberapa murid menyiapkan posisi duduk masing-masing.
"Pengumuman, diberitahukan kepada seluruh siswa-siswi kelas X SMA Pertiwi, untuk segera bersiap menuju lapangan upacara karena sebentar lagi kegiatan Masa Orientasi Sekolah akan segera dimulai, terimakasih." ucap seorang dibalik speaker.
Jadi selama 3 hari kedepan adalah Masa Orientasi Sekolah atau biasa dikenal dengan istilah MOS. Masa Orientasi Sekolah itu masa dimana memperkenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru.
Tak lama setelah pengumuman, banyak siswa-siswi yang keluar dari kelas, sama halnya dengan Lenora dan Keysa yang bergegas menuju lapangan upacara, masih dengan perasaan yang sangat gembira.
Seluruh kelas X sudah ditata dengan rapi oleh petugas upacara. Sembari menunggu Bapak Kepala sekolah yang menyampaikan pengenalan lingkungan sekolah, banyak siswi yang sedang mengghibah, mengibaskan tangan layaknya kipas, berjongkok, dan masih banyak lagi. Berbeda dengan siswa yang masih tegap dan tertib meskipun sesekali menaikan tangan supaya menutupi wajahnya dari sinar matahari.
30 menit kemudian
Upacara selesai, raut wajah siswa-siswi yang tidak memperlihatkan kelelahan, membuat Lenora yakin bahwa semua masih dengan perasaan senang mengingat ini adalah hari pertama mereka mengikuti MOS. Petugas upacara membubarkan barisan diikuti seluruh kelas X yang mulai kembali ke kelas masing-masing.
Sepanjang pembelajaran hanya diisi oleh guru yang memperkenalkan diri dan juga murid.
"Pagi anak-anak." sapa Pak guru muda yang begitu gagah dan berwibawa. Kalau dilihat dari wajah memang tampan, mungkin umurnya sekitar 25 tahun.
"Pagi pak." jawab satu ruangan dengan kompak.
"Berhubung ini hari pertama, mungkin dari kalian banyak yang belum saling mengenal satu sama lain, jadi lebih baik kita perkenalan terlebih dahulu. Sebelumnya perkenalkan nama saya Jaya Suraja, biasa dipanggil Jaya. Saya disini mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang kebetulan juga saya sebagai wali kelas kalian. Jadi kalau ada yang berhubungan dengan kelas bisa beritahu saya. Apa ada yang mau ditanyakan?" ujar Pak Jaya menjelaskan.
"Pak Jaya udah punya istri belum?" tanya siswi berambut panjang dibagian pojok yang terlihat seperti pertanyaan menggoda.
Sontak satu ruangan yang semula hening, sekarang menjadi riuh karena banyak sorakan dan tawa. Saat sudah tenang, Pak Jaya menjawab "Kebetulan saya belum punya istri." yang diberi anggukan dan senyum oleh siswi yang bertanya tadi.
"Sekarang giliran kamu yang memperkenalkan diri." perintah Pak Jaya diikuti tangan yang menunjuk ke arah siswi yang melontarkan pertanyaan.
Dengan kesiapannya siswi tersebut berdiri dan berkata "Perkenalkan nama saya Clara Clarissta, biasa dipanggil Clara, dan kebetulan sekarang saya jomblo." ucapnya malu-malu.
"Kalo jomblo, boleh dong ngisi hati kamu." ucap siswa yang menggoda, lalu suasana kelas kembali riuh.
"Tenang-tenang, oke selanjutnya kamu." Pak Jaya menunjuk siswa yang tadi berusaha menggoda.
"Ehem.." ucapnya menggantung sembari membenarkan dasi yang sedikit berantakan. "Kenalin nama saya Alteza Keano, bisa dipanggil Alteza atau Al." lanjut siswa yang ternyata bernama Al.
"Sekarang giliran kamu, setelah itu sebelahmu." tunjuk Pak Jaya kearah Keysa dan Lenora.
Keysa berdiri dan berkata "Perkenalkan nama saya Keysa Naeera Adiwangsa, biasa dipanggil Keysa." ucap Keysa, lalu dilanjut oleh Lenora. "Perkenalkan nama saya Fluffyonalizzie Andersn Alexanora, kalian bisa panggil saya Lenora." ucap Lenora sambil tersenyum.
Sebenarnya masih banyak lagi nama panggilan untuk Lenora, seperti Fyona, Lizzie, Lily, Jeje, Alexa, Lora, dan masih banyak lagi. Jika Lenora menyebutkan berbagai macam panggilan mungkin semuanya akan bingung, Lenora saja sempat bingung mendapati temannya yang memanggil dirinya dengan sebutan yang aneh-aneh. Apalagi Jeje, dapat dari mana panggilan itu, batin Lenora.
Kata temen SMP-nya sih dari Lizzie kan bisa Zizi tapi sulit, jadi Jeje aja. Lenora memutar bola mata malas karena mengingat penjelasan temen SMP-nya dulu. Tapi tak apa, Lenora tetep suka dengan panggilan unik itu.
Setelah hari pertama diisi dengan perkenalan yang berulang-ulang. Akhirnya bel pulang berbunyi, seluruh siswa-siswi diperbolehkan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Rasa
Teen FictionAku rasa pertemuan waktu itu membuatku terus mencintaimu hingga saat ini. Kamu yang sederhana, namun mampu membuatku jatuh cinta. - - - - - - - Semoga suka🤍✨ Cerita ini pertama kali di publikasikan pada tanggal 13 April 2022.