009

712 103 1
                                    

Taeyong sampai sekolah dan langsung duduk di bangku nya. Mengehelah nafas gusar dan sehabis itu mencari bekal nya dan menaruh nya di laci. Tiba-tiba dari arah pintu Ten dan Jungwoo masuk dengan heboh sambil memanggil-manggil nama Taeyong. Taeyong hanya merotasikan mata nya.

"Jadi Naeun itu ternyata mantan nya Jeffry, ya? Dia kesini pasti karena Jeffry! Mereka balikan?" tentu nya kalau soal gosip Ten yang paling heboh.

Telinga Taeyong rasa nya ingin pecah dengar celotehan Ten. "Nggak. Mereka nggak balikan," jawab Taeyong.

"Tuh! Apa gue bilang bener, kan? Mereka nggak mungkin balikan. Jeffry aja deketin Taeyong terus," saut Jungwoo.

"Oh gue paham! Mungkin si Naeun masih suka Jeffry dan kesini biar balikan lagi sama Jeffry kali, ya?" ucap Ten masih dengan rasa penasaran nya.

Taeyong menulusupkan kepala nya diantara tangan nya yang berada di atas meja. Malas mendengarkan gosip tentang Jaehyun dan Naeun.

'Lagian cuma gosip gampagan gitu. Kok, jadi heboh banget.'

Taeyong benar-benar malas mendengar nama Jaehyun yang dikait-kaitkan atau di jodoh-jodohkan sama Naeun. Gosip hanyalah gosip. Nggak akan menjadi kenyataan.

***

Istirahat tiba. Hari ini mood Taeyong benar-benar sedang tidak bagus. Sepanjang pelajaran sampai istirahat pertama ini Taeyong menunjukan muka masam nya terus. Ten dan Jungwoo sudah minta maaf, karena mereka tau pasti penyebab Taeyong nggak mood adalah gara-gara mereka membahas gosip Jaehyun dan Naeun tadi. Bahkan mereka sudah mencoba menghibur, namun kayaknya memang gosip itu berdampak sekali ke Taeyong.

Ten dan Jungwoo artikan tanda Taeyong yang sedang tidak ada mood itu pasti karena cemburu.

Taeyong pamit ke Ten dan Jungwoo untuk pergi ke atap. Karena hari ini Jaehyun nggak masuk, Taeyong jadi sendiri ke atap. Sebenarnya malas kalau sendiri, sudah menjadi kebiasaan nya sekarang ke atap bersama Jaehyun sambil mensantap bekal dari sang ibu. Taeyong nggak mungkin jadi nggak memakan bekal dari sang ibu hanya karena Jaehyun nggak menemani nya.

Saat menuju ke atap, Taeyong bertemu Sehun dijalan. Mereka berdua tersenyum satu sama lain. Taeyong kira Sehun hanya lewat saja, tapi nyatanya Sehun menghampiri dirinya. Taeyong berhenti berjalan dan menatap Sehun di depan nya.

"Ada apa kak?" tanya Taeyong.

"Begini, besok libur, kan? Gimana kalau nanti malam kita jalan?"

Taeyong langsung terdiam. Tercengang dengan pernyataan Sehun yang terang-terangan. Ini Sehun mengajaknya jalan dalam rangka apa? Mengapa tiba-tiba?

"Emm.. Kaka ngajak saya jalan dalam rangka apa, ya?"

"Dalam rangka.. PDKT sama kamu."

Genggaman Taeyong ke tempat makan nya menjadi lebih kuat. Maksudnya, mengapa Sehun begitu terang-terangan? Bagaimana ini? Apakah Taeyong harus menerima nya? Namun mengapa tiba-tiba Taeyong jadi kepikiran Jaehyun?

Merasa nggak ada jawaban dari Taeyong, Sehun bertanya lagi. "Gimana? Bisa?"

Taeyong tersadar. Namun Taeyong nggak yakin bisa atau nggak nya.

"Saya, sih, nggak ada acara apa-apa malam ini," jawab Taeyong.

Sehun tersenyum. "Jadi bisa?"

"Nanti saya kabarin lagi ya, kak. Biasanya ibu minta ditemenin dirumah kalau lagi sendiri." Taeyong nggak berbohong. Memang pada kenyataan nya begitu.

Sehun mengangguk. Lalu Sehun menanya Taeyong ingin kemana. Tentu saja Taeyong menjawab ke atap.

"Jeffry gamasuk, kan? Gimana kalu saya temenin?" Sehun tau Jaehyun gamasuk karena Taeyong tadi cerita dimobil.

ADIK KELAS • Jaeyong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang