004

1.1K 125 0
                                    

"Baru juga sebulan masuk kelas 11, kita udah dikasih tugas kelompok dan harus ngerjain sama nge-print sana-sini. Belum lagi kerja kelompok di satunya lagi."

Yang Ten lakukan daritadi hanyalah mengoceh saja. Ten sangat kesal, pasalnya gara-gara tugas kelompok nya ini ia jadi nggak bisa jalan berdua sama gebetan nya. Sebenarnya Ten dan gebetan nya itu mau jalan udah dari lama. Tapi karena yang satu sibuk nugas dan yang satu sibuk kerja. Ketika Ten senggang dan nggak ada tugas, gebetan nya itu jadwal nya untuk berkerja. Namun ketika sang gebetan senggang, Ten yang sibuk nugas. Ya sama seperti yang sedang Ten alami saat ini. Untungnya di kerja kelompok yang ini bisa memilih sendiri kelompoknya.

"Udahlah Ten jalanin aja. Kita, tuh, harusnya bersyukur tau baru sebulan kemudian dikasih tugas segini banyaknya sama kerkom. Coba kelas IPA, gue denger-denger kelas IPA hari ketiga aja udah mulai mau praktek. Tuh, coba lo bayangin kelas IPA kalau udah sebulan kaya gini pasti lebih beban," ucap Taeyong sambil memotong kertas karton. Taeyong juga pusing mendengar omelan Ten terus.

"Iya Ten. Kita udah enak banget ini dikasih pas sebulan kemudian. Gue yakin kok, Johnny gebetan lo itu pasti ngerti. Lagian dulu dia juga pelajar, jadi ngerasain apa yang lo rasain. Besok-besok pasti ada kesempatan ketemu." Jungwoo juga ikut menceramahi Ten. Yang diceramahi hanya bisa makin cemberut dan menatap kedua sahabtnya dengan sengit.

"Lo, kan, enak Woo pacar lo di sekolah, jadi bisa ketemu setiap hari, ke kantin bareng, terus ngelihatin mukanya juga. Terus lo Yong! Lo juga enak gebetan lo ada di sekolah, kalo istirahat pertama ketemu terus."

Taeyong mengernyitkan kening. "Loh? Kok gebetan gue? Gue nggak ada gebetan kali wuuu." Taeyong memeletkan lidahnya meledek Ten.

"Itu si Jeffry. Gausah pura-pura gatau, deh."

Jungwoo hanya bisa menahan tawanya saat melihat kedua teman nya itu mulai cekcok lagi. Memang pertemanan mereka itu tiada hari tanpa cekcok, di setiap harinya pasti ada aja adu mulut entah ngebahas apa. Ditambah lagi melihat komuk keduanya itu. Ten yang sangat kelihatan kesal, dan Taeyong yang kelihatan mulai kesal. Indahnya pertemanan.

Jungwoo mendekat kearah Taeyong dan berbisik di telinga nya. "Iyain aja. Kalau lo makin ngejawab malah nggak bakal kerja kelompok ini, malah adu bacot sampai pulang."

Taeyong, pun, menghelahkan nafasnya untuk menahan emosi. Taeyong maklumi kalau Ten pasti sangat kesal karena nggak bisa ketemu ayang.

"Hm iya,'' jawab Taeyong untuk perkataan Ten yang tadi.

Tapi diluar dugaan, Ten malah menjadi menggebrak lantai.

"TUHKAN! LO NGGAK BILANG KE KITA KALAU LO ITU PDKT SAMA JEFFRY DAN SUKA SAMA JEFFRY! Kemarin lo bilang nya nggak suka ya! Anjir lo!"

Taeyong tercengang. Serem juga kalau Ten lagi galau.

"Gue cuma bilang iya, Ten. Bukan bilang gue suka Jeffry."

"Ya kalau nggak suka gausah bilang iya."

"Kalau gue bilang nggak, lo juga bakal maksa gue sampai gue bilang iya, kan?"

"Ya nggak, lah! Kan, gue cuma mau lo jujur."

"Lo sering ya nanyain gue sama Jeffry. Gue udah bilang gue itu cuma temenan tapi lo tetap aja maksa gue seakan-akan gue harus bilang gue suka Jeffry. Itu gue udah jujur."

ADIK KELAS • Jaeyong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang