Beberapa Tahun Kemudian...
Setelah menempuh jarak beberapa jam lamanya, aku pun sampai di sebuah kota dimana aku mendapatkan beasiswa sekolah menengah atasku. Aku pergi meninggalkan kampung halaman ku untuk sekolah disana. Suasana kota membuatku sangat terpukau, gedung-gedung mencakar langit tinggi menjulang, pusat perbelanjaan yang bertebaran di mana-mana, bahkan tak jarang para selebriti pun terlihat melintas dan ada yang syuting disana.
Aku terus berjalan sambil mencari sebuah kost an untuk aku tinggal. Aku melihat sebuah tulisan, ada kamar kost di sewakan. Aku pun menghubungi nomor telpon yang tertera, lalu tidak lama kemudian sang empunya kost an keluar menghampiri. "Oooh, nak Iman ya...?"
Selama aku di kota aku di panggil Iman, bukan Putra lagi. "Siang ibu, iya bu Saya Iman Saputra yang menelpon tadi."
"Kamarnya ada, mari ikut ibu..." sahut ibu kost itu.
Aku pun mengikuti ibu kost yang membawaku ke rumah yang ada di belakang rumahnya yang besar. Lalu ibu itu membuka pintu rumah yang di sewakan. "Nak ini rumah ibu juga, kamarnya ada dua. Sudah ada yang menyewa satu, namanya Valentino. Kamu sekolah dimana?"
"Oh iya bu, saya sekolah di SMA Trisakti bu..." sahutku... Anggep aja itu nama sekolahnya ya, sekolah swasta dan elite saat itu.
"Oh sama, nak Valent itu juga sekolah disana.. Sebentar lagi dia pulang sekolah itu, nah ini kamarmu... Sebenarnya ya sewa satu rumah, sewanya 300rb aja... Semoga betah ya," sahut ibu kost.
"Iya bu, oh ini uang kost saya ya bu. Untuk tiga bulan kedepan," sahutku sambil menyerahkan uang kost itu.
"Wah, makasih ya nak... Ya sudah, ibu permisi dulu. Kalau ada apa-apa, telpon ibu aja ya." sahut ibu kost.
"Baik bu..." Sahutku.
Ibu kost pergi meninggalkan ku menuju kembali kerumahnya, aku pun masuk kekamar dan mulai membereskan barang-barangku. Setelah selesai, aku pun mempersiapkan pakaian dan pelajaran sekolah untuk besok. Anak bernama Valent pulang, ia langsung menuju kekamarku dan menyapaku. "Assalamualaikum, wah ada anak kost baru... Kenalin aku Valent..."
"Waalaikumsalam, eh iya... Aku Iman Saputra, panggil aja Iman atau Putra, terserah mau manggil apa." sahutku.
"Iman aja deh, eh BTW sekah dimana? Pindahan ya?" seru Valent.
"Sama satu sekolah denganmu, di Trisakti. Iya murid pindahan..." ujarku.
"Waaaaaah ya sudah besok kita berangkat bareng ya, aku ganti baju dulu. Nanti kita pergi makan siang bareng," sahut Valent.
"Oke..." jawabku.
Valent pergi ganti baju, aku juga sudah selesai membereskan semuanya. Aku menunggu Valent di ruang tamu, setelah itu ia keluar kamar dan kami pergi mencari makan siang. Setelah berjalan sebentar kami pun sampai di tempat orang berjualan nasi Padang. Kami makan di sana, setelah selesai makan kami berjalan-jalan sebentar dan masuk ke supermarket untuk membeli cemilan. Valent membeli cemilan, sementara aku membeli sembako.
"Im, kok kamu beli sembako. Buat apaan?" seru Valent.
"Masak sendiri enak kali ya, jadi aku beli beras sama bahan-bahan lainnya. Pasar agak jauh jadi beli disini aja," sahutku.
"Wah kamu pinter masak? Salut salut..." sahut Valent.
Kami berdua selesai dari supermarket, kami sampai di kost. Aku menyusun semua barang belanjaan di kulkas. Ibu kost memberikan fasilitas itu kepada kami. Valent juga sibuk menyusun cemilannya di kitchen set yang ada di dapur. Katanya kalau mau makan ambil aja, aku hanya mengangguk. Valent mendapat telephone dari temannya yang bernama Dante.

KAMU SEDANG MEMBACA
BL- MY PAST
Historia CortaMasa Lalu bagian mana yang tidak aku ingat? My New Story My Past... Iman Saputra