ini budi 7 ..

1.9K 64 0
                                    

Semenjak itu aku malas bertemu dengan dirinya dan selalu dekar dengan bang abdul . Sampai suatu ketika  bertemu di jalan dan dia bilang untuk main ke tempat nya . Aku tetap menolak untuk pergi ketempatnya .

Namum waktu berjalan dgan cepat sudah lebih 6 bulan aku berduaan selalu dengan bang abdul . Tapi yang membuatku sedih bang abdul pindah jauh dari tempat ku .
Aku di tinggal begitu saja . Walau sesekali dia datang untuk bertemu dan ajakin aku jalan dan belikan makan atau pakaian baru .
Aku ingin mengajak bang abdul nginap ditempatku untuk melepas rindu . Tapi selalu di tolaknya . Aku merasakan kecewa dengan sikap bang abdul.

*****†******†*****†******†*****†******†

Sudah dua bulan berlalu bang abdul tidak pernah hadir lagi. Aku juga sudah tamat dari sekolah mengengah pertama. Bapak berniat menyuruh aku sekolah ke daerah tetangga yang lumayan jauh dari kampung ku.  Tapi aku sudah tidak minat untuk bersekolah . Aku lebih baik ikut membantu berkerja seperti roni .
Aku menunggu roni pulang ke kampung untuk mencoba ikut dengannya . Nanum sayang roni belum bisa membawaku .

Singkat nya aku tidak di bolehkan bapak untuk kerja jadi pekerja kasar . Bapak malah menyuruh aku dan ibuk untuk buka kedai makan dan pesanan rantang .
Ide itu membuat aku berpikir dengan cepat .
Dengan bantuan bapak kami buka kedai kecil di dekat rumah . Tidak disangka² para kuli angkut dan pekerja kebun sering datang dan jualan kami laris . Ibuk memang pintar memadak .
Perekonomian keluarga juga terbantu dengan bagus .

Suatu siang yang sangat panas aku sedang duduk sendiri di warung  sambil menunggu para pekerja untuk makan .
Tapi dari kejauhan kulihat bang andi datang menghampiriku kedai kami.
" Masih ada makanannya dek ." Ucapannya sambil berdiri di depanku .
Lelaki yang penuh keingat ini membuatku terkaget.
" Masih bang ,". Jawabku singkat sambil berdiri ke tempat makanan
" Ambilkan abang sama ikan goreng , tempe ,sayur dan telor ya " balasnya seraya duduk di meja .
Aku bergegas menyiapkan pesanannya . Setelah aku antar bang andi dengan lahap makan , malahan dia juga nambah .
Aku memperhatikan bang andi otot dengannya begitu kokoh . Tubuhnya sekarang juga bertambah besar dari dahulu. Bibirnya merah kecoklatan saat meniupkan asap rokok begitu mengoda . Otaku memikirkan bang andi sampai aku gak sadar ada pembeli lain. Dan seketika warung rame . Bersyukur ibuk datang membantuku .
Bang andi pun segera pergi . Aku berlari menyusulnya .
"Bang.. bang.. " aku menanggilnya
" Iya bud . Ada apa. .." balasnya sambil berhenti .
" Bang. Ini rokok abang ketinggalan. " Ucapanku sambil memberikan rokoknya .
" Ohh iyaa lupa.  Makasi ya bud... " Balasnya sambil mengambil rokok dan memegang tanganku .
" Abang makin berisi sekarang ya.. " ucapanku tanpaku sadari .
" Kamu juga makin montok bud. Udah lama ya kita gk ketemu .  " Balasnya dengan senyum .
" Hehe efek banyak makan bang "  balasku tersipu malu.
" Bud, malming klo dah tutup warung jalan yok temani abang beli kaos di pasar malam " ucapan bang andi.
" Hmmm bang... , Budi gak janji ya ... " Balasku singkat
" Abang jemput ya .. " bisik nya sambil pergi meninggalkanku .

Aku terdiam dan berjalan membantu ibu di warung. Aku sedikit tersipu malu dan membayangkan bang andi. Pikiranku berubah total memikirkan dia .

††bersambung††..

cerita dari temanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang