Actor

20 2 0
                                    

"Hai. Bagaimana hari mu?" Tanya seorang dalam telepon

"Seperti biasa. Saya baik baik saja." Jawab pria itu dalam telepon

"Bisakah kita bertemu. Ada suatu tawaran untukmu." Ucap Orang itu

"Baiklah. Adakan jadwal pertemuan. Saya bisa." Sambung kembali pria itu

"Nanti akan saya buatkan. Tunggulah kabar selanjutnya dari ku. Selamat siang." Ucap Orang itu mematikan pembicaraan

"Tawaran peran?. Atau?" Pikir bingung pria itu

"Tidak sepi job. Tapi kenapa baru saat ini. Untung saja memiliki sebuah bisnis." Ucap pria itu


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Qila. Tunggu dong." Pinta Nadelyn

"Qila. Itu di panggil tante kamu, di luar sekolah." Ucap Raula pada sahabatnya sambil menunjuk kearah luar sekolah

"Tante ku juga sudah tau. Aku akan telat menemui dia diluar. Jadi tidak usah khawatir. Mungkin dia akan menunggu." Ucap santai Qila

"Anak itu. Apakah masih lama. Tugas apa yang mereka buat. Hingga aku menunggu 2 jam." Ungkap kesal Aruna

"Anak muda. Tidak bisakah kerja kelompok tanpa mengobrol. Memakan waktu lama saja." Umpat Aruna


Siang padat. Aruna menjemput ponakannya di sekolah. Saat tiba disana, dia disuruh menunggu. Sudah hampir 2 jam menunggu Qila tidak kunjung datang. Dia segera pergi menuju para gadis itu. Dan akan memarahi mereka.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Qila." Ucap tinggi seorang wanita dihadapan mereka

"Eh Tante." Ucap berdua Raula dan Nadelyn

"Kalian sedang mengerjakan sesuatu. Atau projek?" Tanya Aruna dengan sedikit tatapan kesal

"Tinggal sedikit lalu selesai aunty. Tidak Bisakah menunggu kami bertiga." Ucap kesel Qila

1 ..... 2 .... 3  ActionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang