JEALOUSY

5 2 0
                                    

"Aku akan Sampar pria itu."

"Tunggu Aruna biar aku saja."

Sisca yang tiba-tiba mengusulkan diri untuk menemui Malen. Aruna memperbolehkan hal itu. Dia segera kembali pada teman-teman nya.

"Kenapa tidak kamu saja yang pergi?"

"Reca, kami tidak ada hubungan apapun jadi aku biarkan Sisca saja yang menemuinya. Apakah itu salah?"

"Benar itu apa yang dikatakan Aruna. Apakah malen hanya berpikir bahwa Aruna hanya boleh berdansa dengannya."

"Sudah-sudah Kalian ini. Ayo kita lanjutkan permainan." Ucap Aruna pada semua orang

Permainan dilanjutkan, disisi lain Sisca pergi menuju Malen. Dia melihat pria itu sedang tertegun didepan cermin. Sisca tidak langsung pergi kepadanya tetapi dia memata-matai Malen dulu.

"Tidak boleh.... Aku tidak boleh egois. Dia berhak dengan siapapun. Apakah aku mulai suka padanya. "

"Aku melarang dirinya berdansa, memangnya aku pasangannya. Keluarganya. Bahkan aku hanya seorang casting yang memainkan karakter cerita miliknya."

"Dia jatuh cinta padanya?" Tanya Sisca dalam dirinya

"Ehm... Malen apa kau tidak apa-apa?"

"Kamu..... Saya baik-baik saja.... Jadi lebih baik pergilah.."

"Yakin sekali. Aku tunangan mu pantas saja jika aku peduli padamu." Ucap Sisca dengan sedikit tegas

"Aku minta pergi.... Jadi tolong pergi atau saya yang akan meninggalkan kamu disini." Ucap malen dengan serius

"Ok baik.... Saya permisi dulu."

"Eh tunggu Malen......." Ucap Sisca yang mengajar pria itu

................................................................................................................................................................

"Cepat pulpennya.... 1...2...3..."

"Yeay Aruna kena....." Ucap Mauna dengan bahagia

"Baiklah. Nona kau pilih truth or dare?"

"Aku pilih truth." Ungkap Aruna tanpa pikiran apapun

"Ok kalau seperti itu. Pertanyaannya adalah siapa yang kau temui pertama kali saat sebelum kita shooting."

"Pria yang tadi meninggalkan semua orang adalah orang yang pertama kutemui. Kami tidak sengaja bertemu ketika aku ingin pergi melihat penampilan ku...."

"Lalu apa yang dia katakan?" Tanya semuanya dengan penuh tanda tanya

"Dia mengatakan aku cantik dengan busana yang ku kenakan saat itu."

"Ok kau menjalankan permainan dengan baik..."

"Satu kali lagi permainan akan selesai..... Ok mulai....."

Mereka akhirnya telah menyelesaikan permainan itu... Semuanya menuju ruangan masing-masing. Aruna dan Mauna bertanya dan mencari dimana Sisca berada. Akhirnya mereka langsung ke ruangan saja.

"Mungkin urusannya dengan Malen belum selesai. Kita ke kamar saja. Aruna." Ajak Mauna

"Yaudah. Ayo."

................................................................................................................................

"Qila....." Panggil Raula malam-malam

"Kau kenapa berteriak malam-malam seperti ini..... Kasihan orang tuamu sedang beristirahat. Kamu anaknya malah berisik seperti ini." Ucap Qila

1 ..... 2 .... 3  ActionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang