15

500 43 9
                                    

"iya, bahkan mereka suka nangkring di atas pohon supaya bisa liat kalian gelud."

Setelah berada di ruang tamu Raja dan Rora duduk anteng dengan Raja yang memeluk gadisnya dari samping dan kepalanya bersandar di bahu Rora. Berbeda dengan Rora yang asik berbincang dengan seluruh anggota Emperor. Di mulai dari ia bisa melihat mahluk halus, pindah sekolah, dan awal ia menjadi seorang Fangirl. Mereka yang mendengarkan celotehan Rora benar-benar menyimaknya.

"Bu bos gak takut liat yang begituan." tanya salah satu anggota.

"Takut gak takut juga sih." jawab Rora.

Ting!

Ting!

Terdengar suara notifikasi pesan. Mereka yang berada di ruangan itu saling memandang seolah-olah mengatakan bukan gue.

"Gak penting." celetuk Raja tiba-tiba.

"Hp Raja?" tanya Rora yang di balas anggukan Raja.

"Liat dong!" dengan segera Raja merogoh kantong celananya yang terdapat hp, lalu menyerahkan pada Rora.

Rora pun segera menghidupkan layar ponsel itu, untung Raja tidak menggunakan kata sandi.

Alis Rora mengerut dengan bola mata yang terus bergulir membaca setiap pesan chat yang belum terbaca.

"Udah kek asrama cewek aja." dengus Rora dalam hati.

"Ugh, laper." gumam Raja yang mampu di dengar oleh Reno.

"Delivery aja bos." ucap Reno semangat.

"Boleh tuh." sahut para anggota kompak.

"Jangan! mending Rora masakin aja." sela Rora cepat.

"Gak boleh!" bantah Raja dan Ali serentak.

"Daripada beli di luar mending Rora masakin, lebih hemat lagi."

"Aku gak bakalan miskin cuma beli itu sayang, daripada kamu masak nanti capek." ujar Raja. Ali pun mengangguk setuju sebab ia juga tak ingin orang lain merasakan masakan adik tercinta, sungguh tidak rela hatinya.

"Halah, bilang aja Raja gak suka kan sama masakan Rora. Rora tau kok masakan Rora gak seenak masakan restoran yang biasa Raja beli." timbal Rora dengan kepala menunduk.

"Gak gitu sayang."

"Alesan doang bisanya." cibir Rora.

"Yaudah terserah kamu." ujar Raja seraya mengelus rambut Rora.

"Okay!" jawab Rora senang dengan menyeret tangan kekar Raja menuju dapur.

•••••••

"Oh, I hope you're happy~"

Tak

Tak

"But not like how you were with me~"

Tak

Tak

"I'm selfish, I know, I can't let you go. So find someone great, but don't find   no one better.
I hope you're happy, but don't be happier~"

Tak

Tak

Para anggota inti Emperor yang berada di meja makan seraya melihat Rora sedang memasak dengan lincah sambil menyanyi hanya bisa meringis ngeri ketika Rora tengah memotong sayuran menjadi beberapa bagian dengan tatapan yang yahh...seperti ada dendam.

"Makanannya udah jadi! panggil yang lain juga dong." ucap Rora seraya menata makanan di atas meja makan.

Aroma masakan Rora begitu menguar di seluruh dapur mewah ini, dengan cepat Zidan mengirim pesan pada salah satu anggota yang berada di ruang tamu agar meminta teman yg berada di sana segera ke dapur. Males banget ke ruang tamu jauh-jauh pikirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light In The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang