14

361 21 0
                                    

Thanks buat kalian yang udah vote dan komen cerita ini. Ilopyu segudang
❤️🧡💛💚💙💜🖤♥️💘💝💖💗💓💞💕💟❣️

             

••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Ya ampun! Itu mata cowoknya ngeblur atau gimana sih! bisa-bisanya selingkuh sama cewek yang..... aahhkk kesel deh!!"

"Gak habis thinking deh sama tu cowok."

"Nah rasain tuh! Gimana rasanya di cuekin? enakkan? pasti nyesel deh."

"Hahaha mampus! makan tuh seling-- aduh"

"Mulutnya!"

"Ya salahin ceritanya dong! kenapa juga itu si cowoknya brengsek banget sih, Rora kan kesel jadinya. Ganteng kagak goblok iya!"

Yah, seseorang yang sedari tadi mendumel adalah Rora. Ruang tamu kediaman Usman adalah tempat yang Rora gunakan untuk membaca novel dari sebuah aplikasi yang berwarna Oren, Rora saat ini tidak sendirian melainkan di temani oleh sang kekasihnya yaitu Raja.

Hari ini adalah hari sabtu di mana sekolah mereka sedang libur. Raja semakin mendatarkan wajahnya ketika mendengar kata-kata kasar yang di ucapkan oleh Rora.

Sedangkan Rora? sedari tadi hanya cengar-cengir saja walaupun di dalam lubuk hatinya yang terdalam sedang ketar-ketir ketika melihat wajah datar milik Raja.

"Eh, iya. Raja ini kue buatan Rora loh!" ucap Rora memecahkan keheningan. Ia pun sudah tidak membaca novel online tersebut, dan malah mengambil kue coklat buatannya yang berada di atas meja ruang tamu.

"Manis." gumam Raja ketika Rora menyuapi kue tersebut. Tatapan matanya pun terus menerus tertuju pada wajah gadisnya.

"Hah?"

"Kamu."

Ekhemm

Uhuk uhuk

Hueekk

"Keselek meteor." ucap Usman, Rosmiati dan Ali serentak. Entah darimana mereka muncul, sudah seperti setan saja.

"Pengganggu."

••••••••••••

"Wahhh." ucap Rora dengan kagum.

"Ck!" decak kesal Raja.

Dengan segera Raja menutup mata gadisnya dengan tangan lebar miliknya.

"Mereka jelek! nanti mata kamu rusak." bisik Raja di samping telinga Rora.

Ali yang berada di belakang Rora dan Raja pun hanya mendengus melihat adegan mereka dan segera berlalu.

Ruang tamu markas Emperor adalah tempat yang di kunjungi Rora saat ini.
Raja sungguh menyesal membawa gadisnya kemari, andai saja Zidan tidak menelponnya tadi menyuruhnya datang ke markas bersama Ali karena ada hal mendesak yang akan di bincangkan dan kedua orang tua Rora ada di rumah sudah pasti ia tak akan membawa gadisnya. Meninggalkan Rora sendirian di rumah juga bukan pilihan yang tepat, ia sangat khawatir Rora akan di culik atau ada yang berniat jahat padanya.

Saat ini Rora sedang duduk dengan anteng di samping Raja yang selalu mengelus lembut kepala Rora. Sedangkan Rora seperti biasanya dia menatap satu persatu puluhan anggota Emperor yang berada di situ.

"Banyak Cogan!" kagum nya dalam hati dengan tatapan matanya yang tertuju pada puluhan Cogan didepannya. Sedangkan mereka yang ditatap oleh Rora hanya menundukkan kepala mereka. Pawangnya serem!

Light In The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang