Jaehyung membuka matanya perlahan, yang ia rasakan saat ini adalah pusing dan nyeri disekujur tubuhnya.
Mata kecil itu perlahan terbuka dengan sempurna menelusuri ruangan serba putih dengan bau yang menusuk indra penciuman.
Ruang Rawat?
Belum terjawab pertanyaan Jaehyung, suara pintu terbuka membuat Jaehyung dengan sigap bangkit dari posisinya.
"Sudah siuman, Nak Jaehyung?" tanya Pria yang baru memasuki ruangannya.
"Kenalkan, saya Park Mason ayah dari Roseanne."
Ah, Jaehyung baru ingat kemarin ia mengalami kecelakaan yang di sebabkan salah satu mahasiswi di kampus tempat ia bekerja.
"Sebelumnya kedatangan saya kesini ingin meminta maaf dengan tulus kepada Nak Jaehyung," Tuan Mason menghela nafas,
"Atas apa yang terjadi sekarang ini tidak lain adalah ulah putri saya, Roseanne."
Jaehyung binggung harus bereaksi seperti apa, "Tidak apa-apa, Pak. Saya mengerti mungkin Roseanne mengemudi dengan kecepatan tinggi karna ia mengira jalanan sepi"
"Mungkin kalau saya juga lebih berhati-hati saat menyebrang, saya tidak akan seperti ini" ujar Jaehyung
Tuan Mason tersenyum hangat. "Terima kasih karna sudah memaafkan kesalahan putri saya."
"Tentu, Pak Mason"
"Tapi nak Jaehyung, putri saya memiliki niat untuk bertanggung jawab atas perbuatannya"
Jaehyung nampak terkejut, "Pak saya tidak ada niat untuk melaporkan Roseanne ke pihak berwajib."
Tuan Mason terkekeh pelan "Saya tahu."
"Saya tahu nak Jaehyung tidak akan sampai hati untuk melaporkan putri saya ke pihak kepolisian."
"Mohon maaf Pak, jika memang Rosé berniat untuk tanggung jawab saya rasa dengan membayar biaya pengobatan saja sudah cukup. Saya tidak meminta lebih."
"Bertanggung jawab yang saya maksud bukan hanya soal biaya rumah sakit."
Jaehyung tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini. Ia sendiri tidak ingin bertanya karna menunggu penjelasan dari Papa Rosé.
"Izinkan Rosé merawat nak Jaehyung, sampai benar-benar pulih"
Jaehyung mengusap tengkuknya "Kalau itu, saya sangat berterima kasih. Tapi apakah Rosé bersedia, maksud saya apa kah Rosé tidak keberatan kalau harus merawat---"
"Rosé bersedia. Dia tidak keberatan." ujar Tuan Mason memotong ucapan Jaehyung.
"Justru saya yang seharusnya bertanya. Apakah nak Jaehyung keberatan jika putri semata wayang saya mengurus nak Jaehyung seperti seorang istri yang merawat suaminya?"
"Ma-maksud Bapak? Roseanne menjadi istri saya?"
"Ya. Saya akan sangat lebih tenang membiarkan Rosé bertanggung jawab sepenuhnya atas Nak Jaehyung dengan menjadi istri nak Jae. Bukankah itu juga lebih bagus? jika kalian saling bersentuhan tidak akan dosa. Bukan begitu?"
"Tapi, Pak apa tidak ada cara lain selain pernikahan? Saya fikir Rosé juga akan keberatan. Setahu saya Rosé memiliki kekasih di kampus. Ini bukan suatu hal yang mudah untuk di putuskan."
Tuan Mason tampak menghela nafas. Rasanya ini semua tidak akan berjalan seperti rencana karna ia terlalu memaksa tanpa memikirkan perasaan Jaehyung.
Tiba-tiba pintu ruangan Jae terbuka menampilkan sosok yang sedari tadi dibicarakan. Rosé muncul dengan pakaian yang sama saat kecelakaan terjadi. Gadis itu sangat kacau, dari tatapan nya dapat terlihat bahawa ia putus asa.
"Saya tidak keberatan" ucapnya tegas namun bergetar.
"Pak Jae, tolong izinkan saya menebus kesalahan saya."
"Saya sudah berjanji kepada diri saya sendiri untuk bertanggung jawab. Mungkin dengan menjadi istri Bapak, dapat menebus penyesalan yang terus menghantui saya"
Tuan Mason sebenarnya terkejut dengan kedatangan Rosé yang secara tiba-tiba dengan sukarela meyakinkan Jaehyung kalau ia memang memiliki niat baik.
Tuan Mason mengalihkan pandangannya ke Jaehyung yang masih belum mencerna situasi.
"Tidak perlu di jawab sekarang, pikirkan saja dulu niat baik Roseanne. Yang jelas saya akan sangat merasa terhormat jika memiliki menantu seperti Anda." Tuan Mason bangkit dari tempat duduknya,
"Jika Anda sudah siap, kami akan sangat senang untuk menyiapkan acara pernikahan. Datanglah kapanpun Anda siap. Kami akan sangat terbuka untuk Anda." Tuan Mason tersenyum tulus.
Sedangkan di tempatnya, Rosé masih diam seakan menunggu jawaban pasti dari Jaehyung. Jawaban itu seolah menentukan hidup dan mati dirinya malam ini.
Terjebak diantara tanggung jawab dan keinginan untuk menolak membuat Rosé frustasi. Rosé fikir dengan menerima pernikahan dan meyakinkan dosen kaku itu akan membuat semua menjadi mudah. Karna ia tahu, Jaehyung pasti akan menolak pernikahan tersebut.
Tentu saja, karna ia tidak begitu dekat apalagi akrab dengan dosen yang hanya mengajar setiap hari jumat di kelasnya. Jelas Jae akan menolak karna ia memiliki alasan kuat bahwa mereka tidak saling mencintai.
Namun sepertinya, semua prediksi Rosé salah. Ia tidak menyangka kalau Jae akan menerima pernikahan tersebut bahkan mengatakan kalau ia siap membimbing Rosé sebagai istrinya.
"Gak! Ini semua gak mungkin!!"
Tuan Mason dan Jaehyung bingung dengan reaksi Rosé yang berubah seratus delapan puluh derajat.
"Ini-- bukan ini yang gue mau" air mata gadis itu kembali mengalir, ia menjambak rambutnya seperti orang kehilangan akal dan menangis histeris sambil berteriak,
"GAK MUNGKINNNNNN"
![](https://img.wattpad.com/cover/307309169-288-k9176.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Car Crash
FanfictionRosé tidak bisa berkata-kata saat sebuah kecelakaan mobil yang mengakibatkan Park Jaehyung dosen dikampusnya terluka cukup parah hingga ia harus bertanggung jawab dengan cara menikahi dosen tersebut. 2022, halunyaeaj this story inspired by song with...