Jangan lupa vote & komen !!!
Jakarta
Terlihat seorang perempuan cantik masih anteng di dalam balutan selimut tebal nya. Sesekali ia bergerak ke kiri dan ke kanan untuk mencari posisi yang pas menurut nya. Sebut saja perempuan itu sebagai Shania Gracia Harlan. Anak bungsu dari keluarga Harlan yang kelakuan nya sering kali membuat Kaka atau pun papa nya geleng geleng kepala di buat nya.
Meskipun terdengar kicauan burung yang bersahutan di luar kamar nya Gracia masih tetap menutup mata nya. Tidak berniat untuk membuka mata nya.
Tokk tokk tokk
"Dek bangun, kata papa lu ada kuliah pagi" ucap Samuel Gracio Harlan Kaka kandung nya Gracia dari luar kamar.
Mendengar tak ada jawaban dari dalam kamar kini Gracia semakin mengetuk ngetuk pintu kamar Adik nya dengan keras yang membuat Gracia terganggu dan mau tidak mau harus membuka mata nya.
"BERISIK LU CIO" teriak Gracia dari dalam kamar nya.
"Bangun! Papa udah nunggu di bawah" setelah mengatakan itu Gracio turun ke bawah untuk menemui papa nya di meja makan.
Sementara di dalam kamar kini Gracia sedang misuh misuh sendiri karena acara tidur cantik nya terganggu oleh Kaka nya.
"Gak ada ahlak si cio" dengus Gracia.
Perlahan Gracia beranjak dari posisi nya namun pada saat ia akan berjalan tiba tiba selangkangan nya terasa sangat perih dan susah untuk berjalan.
"Gila, sakit banget anjir" ringis Gracia.
Namun tiba tiba di pikiran nya terlintas perbuatan nya tadi malam bersama sang kekasih Yang membuat nya menjadi sakit seperti ini.
Karena tak ingin memikirkan hal itu lebih jauh lagi kini Gracia mulai berjalan dengan tergopoh-gopoh menuju kamar mandi nya.
Setelah selesai dengan kegiatan mandi nya Gracia langsung turun ke bawah sambil membawa tas selempang nya untuk pergi kuliah.
"Pagi pah, cio" sapa Gracia pada kedua orang yang sedang menunggu nya di meja makan. Jika kalian bertanya kemana mama nya Gracia? Mama nya Gracia sudah meninggal saat melahirkan Gracia.
"Gue Kaka lu ya yang sopan sama gue" ucap Gracio.
"Bodo cio bodo" balas Gracia sambil mendudukan diri nya di samping papa nya.
"Semalem kamu kemana? Papa cari di kamar gak ada" tanya papa nya Gracia.
"A-aku main sama temen aku" jawab Gracia.
"Bohong pah dia main sama pacar nya yang brengsek itu" timpal Gracio.
Karena kesal kepada cio akhirnya Gracia menendang tulang kering cio di bawah meja yang membuat cio mengaduh kesakitan.
"Papa kan udah bilang berhenti berhubungan sama dia Gracia dia anak yang gak bener"
"Kalo papa gak tau apa apa tentang pacar aku lebih baik papa diem"
"Tapi papa cuma gak mau ka-"
"Papa terlalu ngekang aku itu sebab nya aku benci sama papa!" setelah mengatakan itu Gracia langsung beranjak dari posisi nya dan berjalan keluar rumah.
Gracio yang melihat itu langsung beralih posisi menjadi berada di samping papa nya dan mengelus punggung papa nya.
"Papa yang sabar ya? Cio yakin cepat atau lambat Gracia akan berubah menjadi orang yang lebih baik" ucap Gracio menenangkan papa nya.
"Apa selama ini papa salah mendidik gracia?" Tanya Harlan.
"Papa gak salah mendidik gracia, dia cuma salah langkah pah" jawab Gracio.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung setelah hujan
Teen Fiction"Bandung, adalah tempat dimana kita mencatat kenangan bersama"