11. Pacaran?

3.3K 501 25
                                        



           Jangan lupa vote & komen !!!




Senin pagi terlihat Shani dan Gracia sedang bersiap siap untuk pergi kampus nya karena mereka mempunyai kelas di jam yang sama.

"Jadi kalian gak mau makan dulu?" Tanya Veranda.

"Nggak Bun, kita langsung berangkat aja soalnya Gracia udah hampir telat" jawab Shani.

"Yaudah hati hati di jalan nya, jangan ngebut Shani" peringat Veranda.

"Iya Bun" balas Shani kemudian mengecup tangan Veranda secara bergantian dengan Gracia.

Setelah selesai berpamitan akhirnya mereka keluar dari rumah dan menaiki motor yang sudah terparkir di halaman rumah.

"Pegangan gee biar gak jatuh"

"Iyaa" Gracia melingkarkan kedua tangan nya di perut Shani dan menyimpan kepala nya di pundak Shani.

Shani yang sudah biasa di peluk oleh Gracia hanya bisa merasakan detak jantung nya yang semakin kencang. Ia kemudian melajukan motor nya meninggalkan pekarangan rumah.

Sepanjang perjalanan mereka tidak berbicara sama sekali, hanya ada suara lalu lalang kendaraan yang mereka dengar.

Tak lama kemudian mereka sampai di parkiran kampus dan langsung masuk kedalam kampus nya secara beriringan.

"Shani" panggil seseorang yang sedang berdiri di samping koridor.

"Siapa Shan?" Tanya Gracia saat Shani menarik nya menuju orang yang memanggil Shani tadi.

"Temen saya" jawab Shani.

"Widihh siapa nih bening amat boleh kalo kenalin" ucap Ara sambil mengedipkan sebelah mata nya ke arah Gracia.

"Meni geulis pisan" puji Feni.

"Nama nya Gracia, dia yang waktu itu saya ceritain ke kalian" jelas Shani.

"Oh ini, pantes lu mau jemput dia di bandara orang geulis begini" sahut Eli.

Namun tiba tiba saja Ara mendorong Shani sampai Shani menjauh dari samping Gracia. Sedangkan Ara ia langsung berdiri di samping Gracia sambil mengulurkan tangan nya.

"Ara, tapi kalo mau manggil sayang juga boleh" ucap Ara.

Gracia membalas uluran tangan Ara dan tersenyum manis ke arah Ara yang membuat Ara hampir gesrek.

"Gracia" balas Gracia.

Cukup lama ara terbengong melihat Gracia sampai tiba tiba ada yang melepas paksa tautan tangan mereka yang membuat Ara mendengus kesal.

"Hati hati ya Gracia soalnya dia buaya" ucap eli yang tadi melepaskan tautan tangan Ara dengan Gracia.

"Gapapa kok" balas Gracia.

"Kamu teh kalo mau godain Gracia liat dulu itu pawang nya siapa" ucap Shani sambil melirik ke arah Shani yang sedari tadi memasang muka datar nya.

"Hehe maaf aing kira Gracia bukan ekhem nya Shani" kekeh Ara.

"Maksudnya?" Tanya Eli tak mengerti.

"Liat tuh gara gara Ara Shani nya jadi cemburu" balas Feni.

"Saya cemburu kenapa?" Tanya Shani.

"Gak kok gak hehe" kekeh Feni.

"Oh jadi maksud kalian Gracia pacar nya Shani?" Ucap eli polos.

"Bisa di bilang begitu" balas Ara.

"Kalian pacaran kan?" Tanya Feni.

Namun pada saat Shani akan menjawab pertanyaan Feni tiba tiba saja Gracia berjinjit dan membisikan sesuatu pada Shani.

Bandung setelah hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang