.
.
."Woahh, pemandangan dari sini sangat menakjubkan" jennie masih menatap kagum pemandangan kota.
Mereka sudah naik ke dalam bianglala. Berputar untuk naik perlahan melihat pemandangan kota dengan cahayanya yang indah.
"Kau suka" tanya chaeyoung yang langsung diangguki oleh jennie.
"Aku sangat menyukai ini" jennie tersenyum menatap lampu-lampu kota di bawah sana.
"Jennie~" panggil chaeyoung pelan. Jennie menghadap ke arahnya.
Mereka duduk saling berhadapan.
Chaeyoung mengenggam tangan jennie dengan lembut.
Bianglala nya berhenti saat mereka sampai di atas, bukan rusak tapi menikmati suasana sejenak.
"Maaf ya membuatmu menunggu terlalu lama untuk bisa seperti ini, dan aku ingin mengucapkan terima kasih sudah mau menghadapi gadis bodoh, keras kepala, dan tidak peka seperti ini"
Jennie hanya diam mendengarkan semua yang chaeyoung katakan. Menunggu sesuatu yang sangat ingin dia dengar.
"Kau tau aku dulu sangat membencimu karena kau selalu lebih unggul dariku, tapi saat kau mulai tertarik dengan hidup ku dan mengangguku setiap hari itu menjadi lebih baik dan seru.. aku merasa bisa hidup dan sedikit bernafas. Aku tidak tau harus bagaimana menanggapi mu dulu tapi sekarang aku tahu"
"Entah kenapa saat kau mulai bicara tentang kita atau kau mengucapkan kata-kata cinta itu membuat jantungku berdetang lebih cepat dari biasanya dan itu cukup membuatku gila memikirkanmu setiap malam. Aku sudah tidak bisa tidur karena pelajaran di tambah lagi memikirkan mu, mungkin itu kesalahan yang membuat ku hampir mati" chaeyoung terkekeh kecil melanjutkan bicaranya.
"Jadi hari ini aku mengajakmu untuk bersenang-senang sesuai janjiku kita akan berkencan setelah ujian akhir dan sekarang kita disini, ketinggian empat ratus lima puluh kaki dari bawah. Aku park chaeyoung ingin memintamu untuk menjadi kekasihku"
Chaeyoung mengakhiri dengan tersenyum manis pada jennie.
Jennie membalas senyum chaeyoung dengan lembut.
"Chaeyoung~ kau adalah orang yang paling manis yang pernah aku temui, tanpa bertanya pun kau pasti sudah tau jawabannya. Aku kim jennie berada di ketinggian empat ratus lima puluh kaki, aku mau menjadi kekasihmu"
Senyuman mereka merekah bersama dengan kembang api di langit, menambah kesan romantis kencan pertama mereka sebagai seorang pasangan.
Chaeyoung tersenyum mendekatkan wajahnya, pandangannya mengunci dengan pandangan jennie, turun ke arah bibir jennie.
Cup~
Ciuman dengan kembang api menjadi background atas cinta mereka.
Bibir mereka saling menyentuh tidak ada yang bergerak.
Jennie sudah menutup matanya rapat. Chaeyoung melihatnya dia tersenyum menutup matanya dan mulai melumat lembut bibir gadisnya.
Bukankah jennie sudah menjadi gadisnya.
Tangan jennie meremas pelan mantel chaeyoung saat ciuman nya semakin dalam.
Jennie berusaha mengimbanginya, merasakan bibir manis chaeyoung dengan sedikit lama atau sangat lama tidak apa.
Ciuman mereka belum berhenti. Malam yang gila, bahkan chaeyoung sudah berada di kursi yang jennie duduki membuat jennie sedikit bersandar pada kaca.
Jennie mengelus lembut pipi chaeyoung.