Wonyoung memasuki kamarnya, melihat Sunghoon yang masih tertidur membuatnya semakin penasaran apa yang membuat Sunghoon seperti itu. Apakah ibunya meracuni Sunghoon? Wonyoung menggelengkan kepalanya merutuki pemikiran konyolnya.
"Sunghoon-ah," Wonyoung berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sunghoon yang masih terlelap, jari lentiknya menusuk-nusuk pipi Sunghoon dengan jarinya.
Sunghoon yang merasa terganggu akhirnya membuka matanya dengan sayu dan menangkap Wonyoung dalam penglihatannya, ia mengerutkan keningnya bingung.
"ini udah malam, ayo makan bersama! aku sama Sullyoon udah masak ehe," cengir Wonyoung menunjukkan deretan giginya.
Sunghoon berkedip-kedip, ia benar-benar bingung sekarang. Untuk beberapa menit pikiran nya seolah ngebug dan lucunya Wonyoung hanya diam menunggunya selesai loading dalam situasi ini.
"m-malam?" Sunghoon membeo dengan bingung yang diangguki Wonyoung.
"hng, kamu udah bobo hampir lima jam! Wony khawatir nanti kamu gabisa bobo," dahi Wonyoung mengerut lucu.
"ayo!" Wonyoung membantu Sunghoon untuk duduk dari ranjang, ia mengedarkan pandangannya melihat kamar Wonyoung yang cukup rapih.
Wonyoung membulatkan matanya lalu mulai menggeledah lemarinya membuat dahi Sunghoon mengurnyit heran, apa yang akan dilakukan gadis itu?
Wonyoung membawa sepotong kaos putih polos dan celana training milik Jisung-kakaknya lalu kembali menghampiri Sunghoon yang masih diam, seperti acara loadingnya belum selesai.
"ini punya kakak Wony, kamu mandi dulu deh! kusut banget," keluh Wonyoung sambil menyerahkan pakaian yang ia bawa.
Sunghoon yang diam menimbulkan gerutuan dari Wonyoung. Sebenarnya apa yang dilakukan ibunya sampai ice prince ini menjadi linglung dalam waktu yang berkepanjangan seperti ini?
lebih baik Sunghoon yang dingin dan ketus saja daripada Sunghoon yang ngebug seperti ini, karena rautnya seperti anak hilang yang mengenaskan.
"ayo ayo ayo!" Wonyoung memaksa Sunghoon berdiri dan mendorong-dorong tubuh Sunghoon dari belakang menuju kamar mandi.
setelah sampai Wonyoung menghela napas lega seraya tersenyum lebar. "Mandi yang bersih ya! Wony tunggu di dapur oke? papay!"
Wonyoung melangkahkan kakinya dengan riang meninggalkan Sunghoon yang masih menatapnya dalam diam. Sunghoon menunduk melihat sepasang pakaian pria, ia ragu itu milik kakak Wonyoung.
apakah Wonyoung sudah punya pacar? sebenarnya ia memikirkan hal ini sedari tadi, dan kemungkinan-kemungkinan yang mulai muncul dipikiran nya. Pacar Wonyoung yang sering menginap, tidur bersama?
astaga untuk apa ia memikirkan hal itu? Sunghoon menghela napas lalu memasuki kamar mandi Wonyoung dan mulai mandi dengan bersih, seperti permintaan Wonyoung beberapa menit yang lalu.
sementara didapur sana, terlihat dua gadis yang sedang tengah bergurau membicarakan apapun yang pantas dibicarakan. Sullyoon yang mendengarkan cerita Wonyoung menanggapinya sesekali
"pancake buatan kamu enak banget," puji Wonyoung dengan mulut penuh cake buatan Sullyoon itu.
Sullyoon tertawa pelan lalu mengelap sudut bibir Wonyoung yang terdapat banyak cream dari pancake itu membuat Wonyoung sempat tertegun, Sullyoon sangat baik kepadanya.
"hufft bisa apa Wony kalau ngga ada kamu?" Wonyoung mengerucutkan bibirnya lucu, membayangkan jika ia tinggal sendiri di apartemen ini tanpa Sullyoon, pasti akan sangat berantakan.
Sullyoon tersenyum jahil. "jadi donat?" gurau Sullyoon yang membuat senyum Wonyoung mengembang.
"jadi donat trus dimakan Sunghoon!" tambahnya berseru yang diangguki Sullyoon dengan tawanya.
candaan dua gadis itu terlihat menggemaskan.
"ekhem."
Wonyoung dan Sullyoon mengalihkan pandangannya melihat Sunghoon yang sekarang sudah terlihat rapih dan fresh daripada sebelumnya, Wonyoung kembali mengembangkan senyumnya hingga deretan giginya terlihat.
"ayo makan!" seru Wonyoung ceria yang diangguki Sunghoon dengan kaku, Sunghoon sedikit canggung melihat Sullyoon mengingat kesan pertama mereka berdua yang sangat buruk.
tapi gadis itu seperti biasa saja kepadanya, seolah menganggap 'tamparan' darinya beberapa minggu yang lalu itu tidak ada.
"ini pancake bikinan Sullyoon, ini Apple pie bikinan aku! dibantu Sullyoon sih, ah ini donat kacang sama coklat buatan kita berdua! terakhir ada menu spesial yaitu cheese cake," Wonyoung menyebut makanan yang ada dimeja satu-persatu dengan semangat.
Sullyoon berdehem. "Wonyoung ingin pesta dessert malam ini, jadi semua makanan bersifat manis," ucap Sullyoon menjelaskan kepada Sunghoon yang terlihat bingung karena semua makanan di meja itu bisa dibilang dessert.
"tidak masalah," balas Sunghoon seraya mengalihkan pandangannya. Masih merasa canggung.
Wonyoung menatap menatap Sullyoon dan Sunghoon bergantian dengan bingung. "Kalian berdua kenapa? ayo makan!" ajak Wonyoung dengan ceria lalu mulai duduk kembali diatas kursi meja.
Sunghoon dan Sullyoon menurut, mereka bertiga makan dengan lahap dengan cerita panjang Wonyoung yang menjadi backsound di tenangnya meja makan.
Wonyoung makan paling lahap sekaligus paling berisik diantara mereka bertiga, gadis itu terus bercerita apapun yang ia alami beberapa hari ini dengan Sullyoon yang sesekali menanggapi dan Sunghoon yang memilih menyimak.
****
Sunghoon meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat kaku, semalam ia menginap di apartemen Wonyoung dikarenakan sudah terlalu malam dan hujan turun dengan deras membuat Wonyoung memaksanya untuk menginap saja.
Sunghoon tidur dikamar Wonyoung sementara Wonyoung dan Sullyoon tidur dikamar Sullyoon. Sunghoon mengedarkan pandangannya seraya mengerutkan keningnya mendengar suara vacum cleaner dipagi-pagi seperti ini, siapa yang beres-beres sepagi ini?
Sunghoon membuka kamar Wonyoung dengan pelan, ia menoleh sekilas kearah kamar Sullyoon yang sedikit terbuka dan menampakkan Wonyoung yang masih tertidur pulas. Apakah Sullyoon yang sedang bersih-bersih?
Baby, I'd give up anything to travel inside your mind
Baby, I fall in love again come every summertime
My daddy taught me to choose 'em wisely, but you don't have to try
'Cause, baby, I fall in love every summertimetepat Sunghoon mulai memasuki ruang tamu, ia dapat mendengar Sullyoon yang bernyanyi merdu dengan tangan yang sedang mengelap jendela apartemen.
Sunghoon menunduk dengan canggung, ia berjalan mengendap-endap kearah dapur agar Sullyoon tidak menyadari kehadirannya, ia terlalu enggan jika harus bertegur sapa dengan gadis itu.
"ah Sunghoon-ssi?"
Sunghoon memejamkan matanya, lalu membalik badannya dengan canggung melihat Sullyoon yang menoleh kearahnya dengan tangan yang masih mengelap jendela apartemen.
"S-Sullyoon?" gumam Sunghoon dengan canggung.
Sullyoon menghampiri Sunghoon sambil menggerai rambut nya yang tadinya memang dicepol asal. "ingin minum? aku juga."
Sunghoon mengerjapkan matanya, bagaimana Sullyoon bisa tahu? ah benar rata-rata orang sehabis bangun tidur lalu ke dapur memang untuk minum.
Sullyoon menuangkan air putih di masing-masing gelas lalu memberikannya kepada Sunghoon, sedangkan si empunya mulai meminum air putih itu dengan canggung.
"kau tahu? pertemuan kita beberapa minggu yang lalu hanyalah kesan pertama semata."
Sunghoon mengerutkan keningnya. "Tapi kesan pertama itu penting," balasnya dengan pelan.
Sullyoon terkekeh pelan, ia mengangguk. "memang penting..penting tapi bukan segalanya."
"aku bangunin Wony dulu," Sullyoon berkata seraya menunduk sedikit lalu melenggang pergi meninggalkan Sunghoon yang masih terdiam.
"kesan pertama memang penting, tapi bukan segalanya."
Sullyoon seperti mengatakan secara tidak langsung bahwa kesan pertama mereka berdua beberapa minggu yang lalu itu bukan segalanya, dan Sunghoon tidak perlu merasa canggung seperti ini.
TBC
jangan lupa vote yya
![](https://img.wattpad.com/cover/303590252-288-k924578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dejavu | Sunghoon ft. Wonyoung
Fanfictionhanya sebuah kisah sepasang kekasih dijaman Goryeo yang berjuang mati-matian untuk tetap bersama, hingga semesta mengabulkan nya dimasa depan. Yi Seunghoon seorang pangeran dari dinasti goryeo yang menyukai gadis manis bernama Wang Wonyeong, banyak...