votenya please?
***
Sunghoon berdecak kesal seraya menatap sinis Wonyoung yang tampak santai menatapnya dengan raut polos yang bagi orang sangat menggemaskan, namun baginya itu sangat menyebalkan.
"kamu percaya sama alibi saya tadi?" tanya Sunghoon lagi merasa tidak percaya.
Wonyoung seperti mempermalukan nya secara tidak langsung tadi, bagaimana gadis itu berkata dengan lantang bahwa ia mempercayai alasan tidak masuk akal darinya membuatnya pusing.
"yup! aku percaya."
Sunghoon memijat pelipisnya seraya menghela napas berat. "Seharusnya saya ingat kalau kamu tuh aneh bin ajaib," decaknya merasa jengkel.
"Sunghoon-ah aku mempercayai mu bukan tanpa alasan," cicitnya dengan pelan.
Sunghoon menaikan sebelah alisnya menatap Wonyoung bingung, gadis itu tampak menunduk ragu membuatnya penasaran, "jadi alasannya?"
"a-aku juga pernah reflek ngga pasti waktu ketemu Sullyoon, tapi bukan kayak kamu yang tampar dia, aku reflek meluk dia pas pertama ketemu.. entah kenapa," jelas Wonyoung.
"aku juga ngerasa dejavu sama Sullyoon, masa aku nangis waktu tatap tatapan sama dia."
Kini Wonyoung curhat dengan keanehan dirinya kepada Sunghoon, baiklah sepertinya bukan hanya dirinya yang mendapatkan hal tidak lazim seperti ini, Wonyoung juga sama.
"lupain aja, anggap aja ga pernah terjadi," final Sunghoon lalu berdiri dari tempat duduknya diikuti Wonyoung.
"kalau begitu, kita terapi sekarang?"
Sunghoon kembali menghela napas berat, kini menatap Wonyoung dengan pasrah. "Demi tuhan Wonyoung-ssi dokter bilang sendiri untuk menganjurkan ku agar terapi dua kali seminggu!"
"tapi terapi ini malah dilakukan setiap hari atas kemauanmu! dan lagi, aku yang terapi bukan 'kita'!" kesalnya.
Wonyoung berkedip sebelum tersenyum cerah membuat Sunghoon berkedip ngeri. "tapi dokter bilang semakin sering ki— maksudnya kamu terapi tuh semakin cepat juga sembuhnya!"
kini mata gadis itu menatapnya penuh selidik, "kamu sengaja ya gamau terapi setiap hari biar waktu kita berdua semakin lama? ah so sweet!"
"kamu gila!"
****
Sunghoon mengelus perutnya pelan, ia baru selesai terapi bersama Wonyoung. Rencana yang sudah tersusun dibenaknya adalah segera pulang karena hari ini cukup melelahkan.
namun Wonyoung mengacaukan nya.
gadis itu merengek ke pertunjukan drama Swan Lake yang kebetulan dekat dari rumah sakit tempat ia terapi, maksudnya Sunghoon tidak masalah Wonyoung ingin kemana saja ke surga juga gapapa.
tapi masalahnya kenapa gadis itu terus mengajaknya?!! itu membuatnya frustasi.
"Sunghoon-ah aku sudah sangat lama ingin menonton pertunjukan itu! kamu tega biarin aku yang kecil mungil ini dateng sendiri?"
Sunghoon memutar bola matanya dengan malas, "tega."
"ish nanti kalau aku di culik gimana?"
"syukurlah," balas Sunghoon lagi.
Wonyoung mempoutkan bibirnya seraya menatap Sunghoon memelas, "kata mama manusia itu menyeramkan! Wony gaboleh kemana-mana sendiri."
"ajak temen."
"kamu temen Wony! ayo dong Sullyoon pasti gamau dia masih di klinik," gumam gadis itu.
Sunghoon berdecak kesal seraya menatap Wonyoung jengah, "berapa lama?"
![](https://img.wattpad.com/cover/303590252-288-k924578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dejavu | Sunghoon ft. Wonyoung
Fanfictionhanya sebuah kisah sepasang kekasih dijaman Goryeo yang berjuang mati-matian untuk tetap bersama, hingga semesta mengabulkan nya dimasa depan. Yi Seunghoon seorang pangeran dari dinasti goryeo yang menyukai gadis manis bernama Wang Wonyeong, banyak...