• 3 •

425 64 1
                                    

♪ Lukisan ♪

****

Goryeo era

Wonyeong yang sudah beranjak dewasa kini menatap Seunghoon dalam diam, hal itu sudah ia lakukan sejak lima belas menit yang lalu, sementara yang ditatap? tampak biasa saja tetap fokus dengan kudanya.

"Seunghoon-ssi," panggil Wonyeong.

Seunghoon memberhentikan kudanya, berbalik dan menatap Wonyeong dengan tatapan seakan bertanya mengapa dia memanggil nya.

"aku juga ingin naik kuda."

Seunghoon tersenyum lembut, ia mengarahkan kudanya agar berjalan kearah Wonyeong, sementara si empunya yang memang masih takut dengan kuda memilih bersembunyi dibelakang Yoona.

Seunghoon turun dari kudanya, lantas menghampiri Wonyeong yang masih anteng dalam persembunyian nya, "tok tok tok? ada orang?" guraunya.

Wonyeong akhirnya menyembulkan wajahnya seraya merengut kesal, sementara itu Seunghoon dan Yoona hanya tertawa melihatnya.

"aku mau naik kuda sendiri," gumam nya dengan wajah yang masih merengut.

"eung sendiri sendiri, tidak mau sama kamu." tambahnya.

Seunghoon tertawa kecil lalu menggenggam tangan Wonyeong, mengiyakan permintaan calon istrinya yang dibalas tawa senang dari sang putri.

tiba-tiba Seunghoon memeluk Wonyeong dari belakang membuat si empunya tersentak kaget, Seunghoon menaruh dagunya diatas pundak Wonyeong seraya berbisik, "ingin kuda yang mana?"

Wonyeong meneguk ludahnya lalu menunjuk kuda yang paling menarik perhatiannya. Lotus, nama kuda yang ditunjuk Wonyeong karena kuda itu yang paling indah diantara yang lainnya.

"baiklah, tapi apakah kau bisa menaikinya?" Seunghoon berbisik lagi sambil menatap Wonyeong dari samping dengan intens.

Wonyeong mengangguk kaku membuatnya tertawa gemas, daripada sepasang kekasih Seunghoon terlihat seperti memiliki adik manis, itu membuatnya kesal.

Kesal mengapa Wonyeong begitu menggemaskan.

Wonyeong mulai menaiki Lotus dibantu Seunghoon diikutinya yang juga menaiki kudanya sendiri, Wonyeong terlihat masih kaku tidak sepertinya yang memang sering berkuda.

"kau takut? jika iya aku akan menaikinya juga."

Wonyeong menggeleng kuat lalu berusaha terlihat tidak takut membuatnya gemas, Wonyeong dengan segala tingkahnya selalu menarik perhatiannya.

"baiklah kita jalan perlahan saja, aku akan mendampingi mu." Ucap Seunghoon mulai menjalankan kudanya diikuti dengan Wonyeong di belakangnya.

"ugh Seunghoon-ssi kudaku berhenti sendiri," seru Wonyeong seraya menatap Lotus yang tiba-tiba berhenti dan memilih memakan rerumputan.

Seunghoon disana tertawa lepas lalu menatap gemas putri yang tertinggal jauh disana, "Wonyeong-ah aku melupakan fakta bahwa Lotus sangat suka makan."

"Lotus ayo jalan, Seunghoon dan kudanya sudah jauh ayo ayo," bisik Wonyeong yang dihiraukan Lotus.

Seunghoon dengan sisa tawanya kembali menghampiri Wonyeong yang terlihat berusaha membujuk Lotus. "Kita naik berdua saja, Lotus tidak akan berhenti makan sampai dia benar-benar kenyang."

Wonyeong mengangguk kecil lalu turun perlahan dari Lotus lalu mulai menaiki kuda milik Seunghoon, toothless namanya.

Seunghoon tersenyum kecil seraya memeluk pinggang Wonyeong membuat si empunya tersentak kaget. "Jalankan saja kudanya dengan perlahan," bisiknya yang diangguki Wonyeong.

Dejavu | Sunghoon ft. WonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang