Bacanya biasa aja.wkwkwk
Pada nyekip karena shanin gak berlayar.
Gakpapa.∆
∆
∆
∆
∆
∆
∆Setelah feni membaik malamnya shani membawa feni pergi dari indonesia dan pergi ke LA dimana dulu shani menempuh pendidikan disana, jinan dan cindy juga ikut karena ingin liburan katanya.
Rencananya shani ingin menetap di LA namun jinan melarangnya. Shani pun mengurungkan niatnya untuk tidak menetap namun untuk singgah sementara
"Kamu makan dulu ya, terus minum obatnya"ucap shani membawa makan untuk feni
"Kan tadi udah"ucap feni
"Tadi makan siang sekarang makan malam sayang"ucap shani
"Iya taruh aja di meja nanti aku makan"ucap feni
"Sayang udah dong jangan gini kasihan babynya"ucap shani
"Iya aku bilang kan nanti"ucap feni dengan nada yg sedikit tinggi
"Sayangg"ucap shani lembut
"Mending kamu keluar. Tinggalin aku sendiri"ucap feni
Shani menghela nafasnya karena mood feni benar-benar sedang tidak bagus, shani mengalah saja daripada nantinya mood feni tambah buruk
Setelah shani keluar kamar feni menangis
"Kamu terlalu baik shan hiks.."ucap feni memeluk lututnya
Diluar kamar
"Ngapain kak diluar udah malam tidur istirahat"ucap jinan baru saja mengambil minum di dapur
"Feni lagi mau sendiri, jadi gue keluar aja"ucap shani memainkan ponselnya
"Lo harus sabar bumil emang sensitif, bawaan bayi"ucap jinan
"Iya gue tau, gue mau nikah gue dipercepat"ucap shani
"Apapun keputusan lo kak, gue dukung"ucap jinan menepuk-nepuk pundak kakaknya
"Sana lo tidur, jangan aneh-aneh lo belum nikah tapi sering tidur bareng"ucap shani
"Yeee lo juga kali kak"ucap jinan shani hanya terkekeh
Beberapa kemudian shani tertidur di sofa, feni yg didalam kamar belum bisa tidur karena shaninya tidak kunjung datang, feni lalu keluar kamar untuk memastikan.
"Sayang"panggil feni mengelus pipi shani
"Bangun jangan tidur disini"
"Sayang bangun"feni terus berusaha membangunkan shani
"Sayang aku gak bisa tidur"ucap feni menaruh kepalanya di dada shani
Shani yg merasa ada yg berat didadanya lalu membuka matanya, melihat feni terduduk di lantai dengan kepala didadanya
"Sayang jangan gitu nanti perutnya sakit"ucap shani dengan suara bangun tidurnya
"Kamu di bangunin gak bangun-bangun"ucap feni bangkit dari duduknya
"Iya maaf, ada apa emangnya"ucap shani
"Tidur dikamar, aku mau tidur di elusin kamu"ucap feni
"Ya udah yuk ke kamar, gak baik tidur malem-malem kasihan babynya"ucap shani menuntun feni menuju kamar
Seminggu kemudian
Di indonesia
Anin baru saja bertemu dengan gracia, anin merasa ada yg aneh dengan gracia karena setiap anin membahas ingin nikah gracia langsung menyekip pembahasannya.
"Kenapa jadi gini, semuanya berubah"ucap anin sendiri
Tiba-tiba bunda anin berteriak dari luar kamar.
"ANIN AYAH ANIN"teriak bunda
Anin langsung membuka pintu kamar dan menemui bundanya yg menangis dengan wajah yg panik.
"Kenap- AYAH"ucap anin berteriak saat melihat ayahnya tergeletak di depan kamar dengan ada darah di hidungnya
"Kenapa bisa gini bun hiks., ayah kenapa"ucap anin menangis
"Ayo bawa ayah ke rumah sakit bun"ucap anin
"Kita gak mungkin bawa ayah berdua aja, kita butuh bantuan nin"ucap bundanya
Anin lalu mengambil ponselnya dan menelfon gracia untuk meminta bantuan namun gracia tidak bisa di hubungi, anin cuma menghubungi shani namun sepertinya shani ganti nomer jadi tidak bisa
Anin terakhir menghubungi jinan, anin berharap jinan bisa membantunya.
Jinan
Ji tolong gue ji hiks
Lo kenapa??
Ayah gue ji
Lo tenang gue sekarang kerumah lo
Cepetan ji
Iya lo tenang jangan panik
Iya
Tut..tut..tut..
Jinan lalu mematikan sambungannya dan langsung menuju rumah anin, kebetulan jinan sudah pulang tadi dari LA karena ada masalah dikantor shani jadi jinan diharuskan pulang tapi tidak dengan shani
Setelah jinan sampai dirumah anin, jinan langsung membawa ayah anin ke rumah sakit
"Lo tenang ayah pasti gakpapa"ucap jinan dan di angguki anin
"Bunda tenang aja ya, ayah bakal baik-baik aja kok"ucap jinan menenangkan bunda anin
Keluarga anin sudah mengetahui jika jinan adalah adik dari shani
"Shani dimana, bunda butuh shani nak"ucap bunda
"Kak shani lagi tidak di Indonesia bun"ucap jinan
"Suruh pulang nak, hiks bunda kangen pelukan penenang shani"ucap bunda menangis
"Sama jinan aja bun, kak shani sibuk disana"ucap jinan lalu memeluk bunda anin
Anin juga menangis dan khawatir akan kondisi ayahnya, anin juga rindu sosok shani yg selalu ada disaat kondisi apapun, anin membutuhkan shani saat ini.
"Pulang shan. Gue butuh lo"ucap anin dalam hati
Tbc
Tipis aja biar cepet berlayar tuh kapalnya🤣🤣