(KITA) - 25

301 39 8
                                    

Happy reading guysjangan lupa tekan 🌟 sebelum membacaPliss banget jangan jadi siders yah guys :((Kasih aku semangat untuk nulis cerita ini :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys
jangan lupa tekan 🌟 sebelum membaca
Pliss banget jangan jadi siders yah guys :((
Kasih aku semangat untuk nulis cerita ini :))





























¤¤¤¤

Jisoo menatap sendu pintu masuk bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo menatap sendu pintu masuk bandara. Sahabat dan orang tuanya sudah pulang sedari tadi, sudah Jisoo duga kedua orang tuanya menentang keputusannya untuk pergi ke London. Namun ini salah satu cara yang Jisoo butuhkan untuk benar-benar sembuh dari luka di masa lalu dan juga trauma nya, dan yang terpenting mengembalikan rasa percaya dirinya pada seorang pria.

Bona sedari berangkat dari apart menuju bandara tak berhenti menangis. Bahkan semaleman Bona tak membiarkan Jisoo tidur dan terus memohon untuk membatalkan keikut sertaannya dengan tim pertukaran dokter besok. Jika boleh jujur Jisoo sangat berat hati meninggalkan sahabatnya sendirian di apart, namun jika tidak nekat maka selamanya Jisoo akan terkurung di dalam bayangan masa lalu.

"Bener-bener deh kamu tuh sahabat paling jahat tau nggak sih Soo hiks... kenapa baru ngasih tau dadakan coba. 2 tahun bukan waktu yang sebentar buat pergi Soo. Ada aku disini yang selalu nemenin kamu, aku tau kamu perlu sembuh tapi nggak harus cara ini juga Soo. Gimana hari aku tanpa ada omelan dari kamu di apart Soo hiks...hiks..."

Bona menangis semalaman setelah mendengar kabar bahwa Jisoo lusa akan pergi ke London untuk project pertukaran dokter tahun ini. Bukannya egois, tapi Bona merasa semua ini terlalu mendadak. Namun keputusan Jisoo sudah bulat, Jisoo juga merasa bersalah karena setelah kejadian itu dirinya sering merenung dan marah tidak jelas yang akhirnya terlampiaskan pada Bona yang tidak bersalah sama sekali.

"Bon, cuma 2 tahun kok. Setelah itu aku bakalan balik dan bareng lagi sama kamu. Aku cuma butuh suasana baru untuk segera sembuh dan bisa lupain itu semua. Kalo nanti cuti akhir tahun kamu boleh kok dateng jenguk kesana. Aku juga gamau jauh dari kamu tapi ini juga demi kesembuhan aku. Maafin aku ya harus ngasih tau kamu mendadak karena aku hapal banget kalo kasih tau ke kamu dari jauh hari udah pasti kau nekat ngomong ke sajangnim buat ganti aku sama dokter lain. Aku minta maaf ya setahun ini bener-bener ngerepotin kamu karena keterpurukan aku."

Antara Aku dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang