(KITA) - 29

271 42 21
                                    

Happy reading guysjangan lupa tekan 🌟 sebelum membacaPliss banget jangan jadi siders yah guys :((Kasih aku semangat untuk nulis cerita ini :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys
jangan lupa tekan 🌟 sebelum membaca
Pliss banget jangan jadi siders yah guys :((
Kasih aku semangat untuk nulis cerita ini :))























¤¤¤¤

Terhitung sudah tiga hari Taehyung berada di rumah sakit. Dan dua hari kemaren barulah Taehyung sadar dari masa kritisnya. Beruntung pendarahan di otaknya bisa di cegah agar tidak berakibat fatal. Mengenai pergeseran sendi yang ada dikakinya mengharuskan Taehyung bedress dari kegiatan menari kurang lebih selama Tiga bulan lamanya.

Jisoo mengingat satu hal tentang Taehyung dan musik. "Sooya, aku sangat berterima kasih pada Tuhan karena sudah memberikan takdir yang begitu indah ini. Aku bisa menuangkan hobi tari dan mendapatkan banyak penggemar yang selalu setia pada kami. Dan juga bahagia karena dipertemukan denganmu, perempuan yang selalu bisa mengerti keadaanku setiap saat. Makasih Sooya, jangan pernah lelah dengan sikapku ini yah."

Tidak bisa Jisoo bayangkan jika nantinya Taehyung tahu bahwa untuk sementara waktu dirinya tidak diperbolehkan menari bahkan di Tour nya nanti bersama BTS. Jisoo tahu akan seberapa terpuruknya Taehyung saat tahu hal itu. Sebisa mungkin dia akan memberi tahu dengan lembut dan menyiapkan solusi untuk menghibur Taehyung. Kenapa begitu? Jisoo juga manusia yang mempunyai perasaan sedih, walau hatinya sangat amat kecewa dengan sikap Taehyung dulu tak akan mengurangi rasa kasihannya pada Taehyung. Jisoo akan tetap profesional dengan hanya melibatkan status Dokter dan Pasien.

"Sooya, apa benar ini kamu? Aku tidak sedang bermimpi? Aku bisa melihatmu dihadapanku sekarang?" suara Taehyung parau khas orang baru bangun tidur. Pagi sekali Jisoo sudah berada di rumah sakit dan menemani Taehyung yang sedang tertidur. Tidak! Jisoo tidak akan pernah melupakan tujuannya kesini untuk melupakan Taehyung. Ini hanya sebatas rasa kasihan.

"Jangan bangun dulu Tae, kamu harus banyak istirahat karena baru siuman. Berbaringlah lagi," ucap Jisoo saat melihat Taehyung akan beranjak duduk dari baringannya.

Terlihat tangan Taehyung terulur meraih tangan Jisoo, dengan lembut menggenggamnya seolah takut kehilangan Jisoo untuk yang kedua kalinya.

"Aku tahu ini sudah terlambat, tapi aku mohon maafkan semua kesalahku dulu Sooya. Maaf sudah sedemikian rupa menyakiti hatimu." ucap Taehyung lembut. Bahkan matanya sudah merah menahan air mata dipelupuknya agar tidak menetes.

Jisoo berusaha tegar. Dirinya sudah berjanji untuk tidak melibatkan perasaan apapun selain kasihan pada Taehyung.

"Aku sudah memaafkanmu dari jauh hari. Namun lukanya tetap akan membekas, kamu tahu itu kan? Tak perlu dipikirkan lagi. Lebih baik sekarang fokus lah pada kesembuhanmu."

Taehyung mengerutkan kening tanda sedang bingung, Jisoo pun ikut bingung apa yang Taehyung sedang pikirkan? Tanpa Jisoo bertanya, Taehyung lah yang lebih dulu mengutarakan sebuah pertanyaan.

Antara Aku dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang