Miaw ~ 25 [ End ]

3.5K 350 148
                                    

"Mati lu, anj!" Ucap Jisung dengan reflek. Dia saat ini sedang duduk di depan layar komputer dan bermain sebuah game online bersama teman temannya

Kedua telinga nya tertutup dengan sebuah headphone dan tangannya yang sibuk menekan-nekan tombol keyboard pada komputer. Mata nya bergerak kesana-kemari berjaga-jaga jika ada musuh

BRAKK

"Hikss, Cung...." Pintu kamar Jisung tiba-tiba saja di buka atau lebih tepatnya di dobrak dengan paksa dari luar. Barulah setelah itu terdengar suara Renjun yang memanggil namanya

Jisung yang awalnya sudah terkejut karena suara dobrakan pintu, sekarang semakin terkejut saat tiba-tiba saja Renjun berada di samping nya sambil menangis sesenggukan

Heyyyy, apa dia ketinggalan sesuatu?

"Loh, kok nangis?" Jisung dengan buru-buru melepaskan headphone nya dan menggantungkannya di leher. Kursi gaming nya ia putar hingga menghadap sempurna kearah Renjun, dan membiarkan game nya terus berjalan tanpa dia kendalikan

Renjun menggeleng, dan tangisannya semakin terdengar memilukan. Ada apa ini??

Jisung bangkit dari kursinya dan kemudian meraih tubuh pendek Renjun, membawanya kedalam gendongannya guna di bawa naik ke atas ranjang

"Kenapa heum?" Jisung menyingkirkan helaian rambut Renjun yang menutupi dahinya, mengusap wajah sembab itu dengan perlahan. Jisung berharap Renjun segera tenang dan menghentikan tangisnya

Cklekk

Pintu kamar Jisung terbuka dan terlihatlah Eunhyuk yang berjalan masuk menghampiri mereka. Posisinya itu Jisung duduk di atas kasur dan Renjun duduk di atas pangkuan Jisung dengan posisi yang saling berhadapan. Kepala Renjun di sembunyikan ke cekruk leher Jisung yang saat ini terasa semakin basah karena tangisan anak itu

"Cup cup, anak Papa ga boleh nangis" Eunhyuk duduk di tepi ranjang dan tangannya mengelus-elus surai halus Renjun. Jisung yang seperti orang bodoh pun hanya memandang bingung kearah Papa nya

"What happened, Pah?" Tanya Jisung dengan penasaran. Eunhyuk yang mendengarnya pun hanya menghela nafasnya pasrah sambil menatap wajah putra semata wayangnya itu

"Jaehyun sama Twins kecelakaan. Renjun yang kebetulan nerima telfon dari pihak rumah sakit langsung nangis, dan paman mu melarang Renjun ikut ke sana. Papa di telfon suruh bawa Renjun ke rumah" Jelas Eunhyuk secara singkat

Jisung yang mendengar penjelasan dari sang Papa pun terkejut bukan main, ini serius ketiga sepupu nya kecelakaan??

"P— papa ga bohong, kan?" Lidah Jisung terasa sangat sulit hanya untuk mengucapkannya kata-kata itu. Eunhyuk menggeleng, dan gelengan nya itu berhasil menjawab semua pertanyaan yang hampir di keluarkan dari kepala Jisung

"Mereka baik-baik aja kan?" Eunhyuk langsung terdiam, ia tidak tau bagaimana keadaan ketiga keponakannya itu sekarang karena memang dia belum menjenguk ke rumah sakit

"Papa bakalan pastiin, kamu jagain Renjun ya? Papa mau ke rumah sakit buat nyusul paman mu. Oh iya, papa lupa ngasih tau, Renjun lagi hamil, jangan sampai kepikiran yang macam-macam nantinya"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Eunhyuk pun berjalan keluar hingga kini tak lagi terlihat dari pandangan Jisung

'Hyung... Kalo kalian bertiga sampe kenapa-napa, gua tonjok entar'

'Renjun lagi hamil, lo harus nemenin dia Hyung. Janji sama gue kalo lo bakalan nemenin anak lo sampe besar nanti'

'Jangan tinggalin gue, gue masih butuh kalian bertiga. Apa lagi Renjun'

Dekapan Jisung pada tubuh Renjun semakin mengerat, tangisan Renjun pun sudah tidak lagi terdengar. Jisung menebak jika anak itu kelelahan menangis hingga tertidur dalam dekapannya sekarang




'Sung, thanks udah jagain Renjun sama anak anak gue' Ucap Jaehyun sambil tersenyum, wajahnya terlihat sangat sumringah dan berseri

'Makasih ya Sung udah jagain Renjun sama keponakan kita' Kali ini suara Jeno yang terdengar di telinga Jisung dan di barengi dengan sang empu yang tersenyum hingga eye smile nya terlihat

'Enak aja keponakan, anak kita juga kali. Pokoknya makasih buat lo, Sung. Makasih udah jaga kebahagiaan kita bertiga' Suara berat milik Jaemin terdengar dengan sangat jelas dan lantang. Air mata Jisung tak lagi tertahan

"Hyung, gue kangen" Lirihnya sambil mengusap lelehan air mata di pipi tirus miliknya

'Ulululu uri Jisung-ie menangis' Jisung benar-benar merindukan ketiga Hyung nya itu. Padahal baru kemarin ia makan bersama Hyung kembarnya itu, dan baru kemarin ia di antar kan ke klinik oleh Jaehyun karena berkelahi

Tapi sekarang... Jisung benar-benar merindukan mereka bertiga, rindu ketika berebut perhatian dari seorang Renjun meskipun pada akhirnya dia yang mendapatkan Renjun seutuhnya

"Hiks, Hyung..."




"Papa! Wek ap!" Suara lucu nampun melengking itu berhasil membangunkan Jisung dari tidurnya. Dia langsung terduduk di atas kasur dengan sebuah beban kecil yang terasa menghimpit perutnya

"Ya tuhan, Jeef tidak boleh berteriak seperti itu jika membangunkan Papa, okay?" Si kecil yang saat ini sedang duduk di atas perut Jisung pun mengangguk dengan patuh. Matanya menatap polos kearah sang Mama yang baru saja menasehati dirinya

"Sung-ie, kau bermimpi lagi?" Jisung menganggukkan kepalanya pelan. Tersenyum manis kearah Renjun yang sedang menggendong kedua anaknya yang lain di masing masing sisi

"Kemarilah jagoan-jagoan Papa" Jisung merentangkan kedua tangan besarnya dan menatap lembut kearah pasukan kecilnya yang baru berusia 3 tahun itu

"Mama, tulunn" Renjun segera menurunkan kedua anaknya dari gendongan dan membiarkan mereka memeluk Jisung

"Nono gesel dong! Nana cempit!" Si Bungsu yang sepertinya terhimpit oleh kedua kembarannya pun langsung protes

"Aaaaa, bukan Nono. Tapi Jeef Hyung yan becal" Jeef yang mendengar namanya di sebut pun nampak tak terima. Tubuh mereka itu ukuran nya sama saja, pertumbuhannya benar-benar merata

"Hehh, ya ampun. Pelukan nya sudah, biarin Papa mandi dulu, Papa bau tuh" Ucap Renjun sambil menurunkan satu persatu anaknya dari badan Jisung

"Hu'um, Papa bau acem" Ucap si kecil Jeef sambil menjepit hidung nya dengan jari telunjuk dan jempol kecilnya

"Makanya Papa harus mandi dulu" Ketiga pasukan kecil nya itu mengangguk dan memandang penuh puja kepada sang mama

"Uuuu Mama sangat cantik" Puji Nana sambil tercengir lebar

Jisung yang merasa terabaikan pun hanya mendengus sambil beranjak dari kasur. Ia ingin mandi dan kemudian pergi bermain bersama anak-anak nya

"Gue berhasil, Hyung. Jeefrey, Sanno sama Juna tumbuh sehat kaya yang kalian mau" Lirih Jisung sambil tersenyum simpul



Ending ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗ
Semoga kalian tidak kecewa dengan endingnya ya
Sampai ketemu di book lain (◍•ᴗ•◍)❤

Ending ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗSemoga kalian tidak kecewa dengan endingnya yaSampai ketemu di book lain (◍•ᴗ•◍)❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
From Injun To Renjun [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang