Brughh!
Prak!
"AKHHH!" Jaemin mengerang kesakitan saat punggungnya serasa di hantam oleh benda keras. Ponsel yang ia pegang langsung terlepas dari genggamannya dan terlempar entah kemana
Dia melihat ke sekitar dan menemukan kedua saudara nya yang sedang terjatuh di atas aspal jalanan. Orang-orang gila ini benar-benar tidak membiarkan mereka lepas dan pergi. Beruntung sekali punggung Jaemin terlapisi oleh tas ransel, efek nya tidak sebegitu fatal
Bruakk!
Jaemin melihat Jeno dan Jisung yang berjalan mundur ke arahnya. Anak-anak sekolah YAGARI melempar balok kayu mereka ke sisi jalan dan mulai mendekat ke mereka
"Lo oke, Jaem?" Tanya Jeno yang sebenarnya dia sendiri juga terluka, siku nya mengeluarkan darah karena jatuh di atas aspal
"Gua oke, lu gimana, Sung?" Jisung mengangguk sekilas, dia memegangi lengan kirinya yang terasa sangat kebas karena terkena ayunan balok dari anak YSHS
"Aman, bang Jae udah lu telfon?" Jaemin mengangguk, semoga saja Jaehyun segera sampai
"Lemah ternyata" Triple J langsung mengalihkan perhatiannya ke depan dan melihat gerombolan orang-orang itu tengah menatap mereka bertiga dengan wajah mengejek
"Satu-satu lah anjing, main kok keroyokan. Lemah bener kalian" Ucapan Jisung membuat mereka semua meradang, berani-beraninya mengejek mereka lemah
Bughh!
Sudut bibir Jisung mengeluarkan darah segar setelah mendapatkan bogeman mentah dari salah satu anak di antara mereka. Jisung sedikit meringis namun setelahnya langsung melawan
Dugh
Bughh
Jisung menendang perut anak itu, membuat tubuhnya terhuyung ke belakang dan jatuh terduduk. Perlahan mereka bertiga bangun, Jisung menyeka darah yang masih mengalir di sudut bibirnya
'Sakit anjing!' Ringis nya dalam hati. Wajahnya masih tetap mengeras dan menatap para anak YAGARI dengan nyalang
Wiuuuuu... Wiuuuu... Wiuuuuu....
"KABUR" Anak-anak dari YAGARI SHS langsung lari kalang kabut saat mendengar suara sirine polisi yang mendekat. Triple J hanya diam dan mengamati mereka yang mulai hilang dari pandangan
•
•
•Wiuuu... Wiiuuu... Wiiiiu...
"Hahaha anjir, ga sia-sia gua bawa megaphone" Lucas langsung meledakkan tawa nya saat melihat triple J yang sedang terbengong di depan mobil mereka
"Anjir gua kira polisi beneran, setan lu" Jaemin mengusap dadanya lega saat melihat Jaehyun, Lucas dan Dejun yang berjalan keluar dari mobil
"Ayo balik, lagian rese bener pake acara tawuran segala" Jeno mendelik ke arah Jaehyun. Dia kan cuma bolos aja bukan mau tawuran, salah anak-anak tadi yang tiba-tiba saja mengeroyok mereka
"Siapa juga yang rese. Orang mereka yang tiba-tiba ngejar kaya jombi" Jisung ngedumel pelan sambil masuk ke dalam mobil, tangannya mulai sakit dan nyerinya makin terasa
"Patah tu" Jisung mendelik saat Dejun dengan jahil nya malah mencolek lengan nya yang membiru
"Anjing" Desis nya pelan. Dia pengen teriak tapi inget kalo bibir nya masih berdarah
"Ke klinik dulu, Boss. Jisung butuh gips" Jaehyun mengangguk dan menjalankan mobilnya menuju klinik terdekat, kasihan juga para curut ga berakhlak ini
•
•
•"Kak Jeje uweee..." Renjun menangis, dia mencari-cari Jaehyun yang tak kunjung pulang. Katanya pergi cepat, tapi kok lama sekali pulangnya
"Cup cup, jangan menangis ya. Makan siang dulu mau?" Kun dan Ten sedari tadi sudah berusaha untuk menenangkan Renjun tapi anak itu tetap saja menangis
"Hukss, nda mo mam ciang" Renjun mengusap air matanya kasar saat merasakan ekornya yang melayu menjadi berat. Dia menoleh ke belakang dan mendapati seekor kucing tengah melompat-lompat dan berusaha menggapai ekornya yang bergerak-gerak
( Posisi Renjun tuh lagi duduk di kursi dan ekornya menggantung gitu sambil sesekali di kibasin pelan )
"Huhh? Miaw" Renjun melupakan tangisnya, dia menatap kucing itu dengan mata berbinar dan bibir yang tersenyum hingga gigi rapi nya terlihat
Selanjutnya ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗ
KAMU SEDANG MEMBACA
From Injun To Renjun [ End ]
Fantasía"Ini semua salah Appa!!" -Jung Jaehyun WARN-!! BxB , Gay | Homophobic Menjauh JaeRen JaemRen NoRen Area, jangan salpak Agak ga masuk akal tapi is oke Ga suka ga usah baca