Bonus Chapter

3.1K 281 12
                                    

Karena Ren baik hati, Ren kasi bonchap
(・∀・)

























Let's go, happy reading

































Ciluk bwa (≧▽≦)





"Leggo kita main!" Pekik Sanno atau Nono dengan girang. Balita berusia 3 tahun itu sudah duduk tenang di baby seat nya bersama dua kembarannya yang lain. Iya, badan nya tenang tapi mulutnya tidak

"Bicik, Nono diyam!" Jeef yang kesal pun mengambil pacifier milik Nono dan kemudian langsung memasukkan nya ke dalam mulut adiknya itu

"Shut up, babies. Duduk dengan tenang di kursi kalian masing masing" Ketiga balita itu langsung menurut saat suara berat milik sang Papa mulai terdengar menegur

"Nahh, kalo diam kan enak. Ayo kita berangkat sekarang" Ucap Renjun sambil menahan tawanya, ketiga putra kecilnya itu benar-benar terlihat sangat menggemaskan

"Mumumumu" Celotehan random dari si bungsu Nana mulai terdengar. Jeef yang memang duduk di posisi tengah pun langsung menepuk pipi chubby milik adiknya itu agar terdiam

"Mayin buna!" ( Bunga )

"Buna?"

"Powel?" ( Flower )

Ketiga balita itu langsung bersuara saat mobil mereka berhenti di depan toko bunga. Jisung membiarkan Renjun turun untuk membeli beberapa buket bunga

"Mama! Nono ikut!" Jisung menggelengkan kepalanya pelan, ia menolehkan kepalanya kebelakang dan dan memandangi anaknya yang tengah ribut satu persatu

"Jeef, Nono sama Nana inget kan sama omongan Papa?" Ketiga balita itu langsung menatap mata Jisung dan menggelengkan kepalanya pelan, :)

"Jeef, Nono dan Nana kan punya Daddy. Tapi Daddy nya sudah di surga, jadi kita akan mengunjungi rumah Daddy dulu sebelum bermain. Arraseo?" Ketiga bayi itu langsung terdiam dan mengangguk patuh

"Nono mau mayin cama Didiii" Dan kedua kembarannya pun langsung menyetujuinya, mereka bertiga bertepuk tangan sambil sesekali memekik girang

"Jeef mayin cama Didii, hehe"

"Kita lumah Didi" Ucap si bungsu sambil mengangkat lengannya tinggi tinggi, seolah merasa sangat bersemangat untuk bertemu Daddy nya

"No, babies. Daddy sudah di surga, jadi kalian tidak bisa bermain bersama. Tapi, kita harus berdoa supaya nanti jika kita menyusul, kita akan bertemu dengan Daddy di surga. Okay?"

"KEYYYY!!"




"Kak Jeje, Kak Nono, Kak Nana... Kalian bahagia kan di sana? Njun rindu. Anak kita benar-benar mirip dengan kalian bertiga, bahkan Jisung-ie tidak mendapat satu bagian pun" Renjun terkekeh pelan saat mengucapkan kalimat terakhir itu

"Apa ini bagian dari rencana mu? Kau mendatangkan mereka sebagai pengganti kalian di sini?" Renjun menahan tangisnya, kenapa rasa rindu kepada 3 orang rusuh itu terasa sangat berat

"S— Sekarang hanya ada Jisung, kalian kenapa perginya cepat sekali. Kalian bahkan belum melihat Baby Jung yang tumbuh. Tapi, terimakasih sudah kasih Njun kebahagiaan, makasih buat Kak Jeje yang tinggalin babies buat nemenin Njun sama Sung-ie di sini"

From Injun To Renjun [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang